Parenting merupakan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua kepada anaknya. Sehingga pola asuh/ parenting yang tepat sangat dibutuhkan untuk mendukung kesuksesan anak di masa depan.
Meskipun demikian, banyak orang tua yang tidak sadar bahwa pola asuh yang diterapkan kurang tepat sehingga dapat menghambat kesuksesan anak. Berikut merupakan kesalahan parenting yang wajib dihindari agar anak bisa sukses di masa depan dianrtaranya:
1. Membiarkan anak lepas dari tanggung jawab
Pertama, kesalahan parenting yang sering terjadi yakni membiarkan anak lepas dari tanggung jawab misalnya orang tua enggan memberikan tugas rumah pada anak karena menganggap anak tersebut belum dewasa. Padahal dengan melakukan tugas rumah yang disesuaikan dengan umur anak dapat melatih anak untuk bertanggung jawab dan anak dapat melihat diri mereka mampu dan kompeten.
2. Mencegah mereka melakukan kesalahan
Kedua, kesalahan parenting yang sering terjadi yakni mencegah anak melakukan kesalahan. Misalnya banyak orang tua untuk bergegas menyelamatkan anak sebelum sebelum anak tersebut jatuh. Hal tersebut apabila dilakukan terus menerus dapat merampas kesempatan anak untuk belajar bagaimana bangkit kembali sehingga memberikan kesempatan bagi anak untuk membangun kekuatan mental sangat dibutuhkan.
3. Melarang anak merasakan emosi
Ketiga, kesalahan parenting yang sering terjadi yakni melarang anak merasakan emosi. Hal tersebut banyak dilakukan oleh orang tua yang mana orang tua langsung menghibur anak ketika sedih ataupun menenangkan anak ketika marah. Hal tersebut dapat menghalangi anak untuk mengembangkan kecerdasan emosional.
Sehingga hal yang harus dilakukan yakni membantu anak untuk mengidentifikasi apa yang memicu emosi kemudian ajarkan anak untuk mengendalikan emosi tersebut. Berikan anak pemahaman yang dapat membantu menjelaskan perasaan anak sehingga kedepannya anak dapat dengan mudah menangani emosi tersebut dengan cara yang sesuai.
4. Mengajarkan mentalitas ‘korban’
Keempat, kesalahan parenting yang sering terjadi yakni mengajarkan mentalitas ‘korban’ pada anak. Sehingga jangan pernah mengatakan hal-hal seperti ‘ayah/ibu tidak mampu membeli sesuatu seperti anak-anak lain karena ayah/ibu miskin’. Hal tersebut akan memberikan kesan kepada anak bahwa orang tua adalah ‘korban’ dari keadaan.
Sehingga daripada mengajarkan anak mental ‘korban’ seperti hal tersebut maka lebih baik dorong anak untuk mengambil tindakan positif yang dapat membantu anak merasa lebih percaya diri dengan kemampuan mereka.
5. Terlalu protektif
Kelima, kesalahan parenting yang sering terjadi yakni terlalu protektif dimana seharusnya orang tua berperan dalam hal ini sebagai pemandu bukan pelindung. Sehingga berikan kesempatan untuk menghadapi masalahnya sendiri agar nantinya ketika dewasa anak dapat dengan mudah menyelesaikan masalahnya sendiri.
6. Mengharapkan kesempurnaan
Keenam, kesalahan parenting yang sering terjadi yakni orang tua yang selalu mengharapkan kesempurnaan. Ketika anak selalu memandang harapan terlalu tinggi maka mereka akan menjadi malas mencoba sehingga hal yang harus dilakukan yakni orang tua dapat memberikan harapan yang jelas untuk jangka panjang dan apresiasi anak ketika mereka berhasil meraih capaian-capaian kecil.
7. Menghukum, bukan mendisiplinkan
Ketujuh, kesalahan parenting yang sering terjadi yakni orang tua banyak menghukum anak tanpa disertai pendisiplinan. Hal tersebut dikarenakan anak perlu belajar bahwa beberapa tindakan memiliki konsekuensi serius. Akan tetapi ada perbedaan besar antara disiplin dan hukuman.
Sehingga pendisiplinan dapat meningkatkan kepercayaan diri anak bahwa mereka dapat membuat pilihan yang lebih cerdas dan lebih sehat untuk kesuksesannya di masa depan sedangkan hukuman membuat anak berpikir bahwa mereka tidak mampu melakukan yang lebih baik.
8. Terlalu banyak pilihan
Kedelapan, kesalahan parenting yang sering terjadi yakni terlalu banyak pilihan yang diberikan oleh orang tua. Hal tersebut dapat membuat anak menjadi kewalahan dan sulit memilih sesuatu yang diinginkan oleh dirinya sendiri.
Halaman Selanjutnya
Memuji semua yang dilakukan oleh anak…
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya