Kenapa Guru Harus Bisa Membuat LKPD Sendiri dan Apa Saja Manfaatnya?

- Editor

Kamis, 29 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menurut Nugraha dan Fitri (2018), dalam kegiatan pembelajaran, salah satu komponen yang turut menentukan kualitas dan keberhasilan tercapainya tujuan pembelajaran adalah bahan ajar. Adapun salah satu bahan ajar yang sering digunakan dalam proses pembelajaran adalah LKPD ( Lembar Kerja Peserta Didik).

LKPD merupakan bahan ajar yang dibuat, disusun oleh guru, berisi materi dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. LKPD sebaiknya dibuat berdasarkan kondisi dan situasi pembelajaran yang akan dihadapi. Selanjutnya, LKPD juga harus mengacu pada Kompetensi Dasar.

Ada banyak bentuk LKPD yang dapat digunakan namun secara garis besar LKPD dibagi menjadi dua, yaitu LKPD eksperimen dan non eksperimen.

Sebagai seorang pendidik, guru sebaiknya memiliki kemampuan untuk membuat, menyusun LKPD secara sendiri bukan buatan orang lain.

Mengapa harus membuat LKPD sendiri?  Hal itu karena hanya guru yang bersangkutan yang memahami situasi dan kondisi siswa yang diajar.

Di lain sisi, dengan membuat, menyusun LKPD sendiri maka secara tidak langsung  guru bisa meningkatkan kemampuan menulis serta kreatifitasnya.

Untuk membuat dan menyusun LKPD ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seorang guru dari sisi materi dan tampilannya. Dari sisi materi, LKPD yang dibuat harus sesuai dengan Kompetensi Dasar. Selanjutnya bahasa yang digunakan dalam LKPD sebaiknya menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh siswa. Tugas-tugas yang tersaji dalam LKPD sebaiknya mampu mendorong siswa menjadi aktif, serta bisa bekerjasama satu sama lainnya.

Segi  tampilan LKPD juga tidak kalah penting. Tampilan yang menarik akan menjadi kesan pertama bagi siswa. Oleh karena itu tata letak gambar, tabel, grafik, serta warna harus dibuat dengan tepat.

Namun berdasarkan fakta di lapangan ternyata bahwa masih ada guru yang belum mampu membuat dan menyusun LKPD sendiri. Hal ini terjadi dikarenakan banyak factor.  Pertama dikarenakan kurangnya pemahaman  betapa pentingnya membuat dan menyusun LKPD sendiri, bukan menggunakan buatan orang lain. Kedua, keterbatasan sumber materi yang relevan dan keterbatasan penguasaan IT. Berikutnya yang tak kalah penting adalah rendahnya motivasi dalam diri guru itu sendiri.

Meskipun terdapat banyak kendala dalam membuat LKPD, sebaiknya itu tidak menjadi penghambat. Ini dikarenakan LKPD memiliki sejuta manfaat bagi guru dan siswa  dalam proses pembelajaran. Bagi guru, LKPD bisa menjadi bahan ajar pendukung selain buku teks. LKPD juga bisa menjadi media yang membantu guru memudahkan kegiatan pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif, efisien serta terarah.

Selain itu penggunaan LKPD membuat proses pembelajaran menjadi tidak hanya terfokus pada guru. Dan guru hanya berfungsi sebagai fasilitator untuk mengarahkan dan membimbing siswa dalam mengerjakan tugas-tugas sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Adapun manfaat yang bisa didapat oleh siswa dalam penggunaan LKPD adalah membuat mereka menjadi lebih aktif.  Tugas-tugas dalam LKPD juga bisa membantu siswa untuk meningkatkan rasa percaya diri dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Hal itu bisa terjadi karna mereka diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.

Penggunaan   LKPD juga bisa membantu meningkatkan  kemampuan berinteraksi siswa karena ada beberapa tugas yang harus dikerjakan secara kelompok. Selain itu LKPD juga bisa membantu siswa dalam belajar mandiri. Hal itu dikarenakan LKPD juga berisi tentang penjelasan-penjelasan mengenai materi yang akan dibahas.

Mengingat begitu banyaknya manfaat yang bisa diperoleh dari LKPD, maka sudah sebaiknya LKPD itu dibuat sendiri oleh semua guru. Mulai sekarang, stop menggunakan LKPD buatan guru lain.

Ditulis oleh: Yenni Aprianti,S.Pd, Guru di SMP NEGERI 1 MERANGIN

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 812 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Kurikulum Pendidikan

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Rabu, 13 Nov 2024 - 11:51 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis