Oleh Shinta Nisaus Syuroya, S.Sos
Tepat hari Rabu, 17 Agustus 2022, seluruh warga Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan beragam aktivitas. Merasakan kemerdekaan adalah suatu nikmat bagi semua warga negara, di mana mereka mampu secara bebas mengekspresikan haknya, beraktivitas tanpa adanya hukum perbudakan, serta bisa mewujudkan kebutuhan aktualisasi diri dengan menorehkan karyanya sebaik mungkin. Termasuk peran sebagai guru, mereka juga berhak menyusun strategi, merancang desain pembelajaran dan memilih bahan belajar hingga mengevaluasi sesuai dengan kurikulum yang dianggap mampu memaksimalkan potensi siswa. Hal tersebut bisa juga disebut dengan kemerdekaan mengajar.
Istilah kemerdekaan mengajar, mungkin termasuk istilah baru yang dikenal setelah merebak luasnya istilah “merdeka”. Banyak istilah yang disematkan dengan kata “merdeka”, seperti merdeka belajar, kurikulum merdeka, dan lain sebagainya.
Ketika pertama kali mendengar kata “merdeka”, apa yang terlintas dalam pikiran Anda? Sebuah situasi bebas, tidak ada penganiayaan, adil, dan tentu suasana yang korelasinya bernuansa positif, bukan? Memang itulah yang diharapkan dari penyematan “merdeka” dalam frasa “merdeka mengajar”.
Salah satu masalah di sistem pendidikan kita adalah pada kualitas proses pembelajaran. Guru, sebagai pihak yang langsung berhadapan dengan peserta didik, tentu banyak menghadapi persoalan teknis yang mungkin tidak terprediksi sebelumnya dalam rencana pembelajaran. Hal itu diwajari, mengingat guru mengajar manusia, di mana manusia adalah makhluk kompleks dengan perbedaan karakter uniknya sehingga dalam proses pembelajaran akan ditemui banyak variasi pertanyaan siswa, pengembangan materi, maupun kebutuhan khusus peserta didik.
Menurut Usman Uzer dalam bukunya “Menjadi Guru Profesional”, kepuasan belajar peserta didik di kelas akan menjadi salah satu faktor pendorong mereka untuk mau belajar lebih lanjut di luar kelas. Hal itu senada dalam salah satu peran yang diemban guru yakni sebagai motivator. Oleh sebab itu, guru dituntut harus kreatif dalam menyusun konsep pembelajaran serta adaptif ketika menjalani proses pembelajaran. Di sinilah peran penting adanya konsep merdeka mengajar, sehingga harus dimiliki oleh setiap guru.
Beberapa persiapan yang bisa dilakukan seorang guru dalam mengaplikasikan merdeka mengajar adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari karakter siswa
Mustahil jika guru hendak memberikan pengajaran optimal tanpa tahu latar belakang peserta didiknya. Kebutuhan mengetahui karakter peserta didik ini bermanfaat untuk menjadi landasan bagaimana menyajikan pembelajaran berbasis minat bakat siswa. Dengan begitu, rancangan pembelajaran yang dibuat akan lebih sesuai kebutuhan peserta didik.
2. Memperbanyak contoh kasus
Sebagai guru abad 21 tentu harus menyadari bahwa murid yang sekarang kita didik adalah calon penerus bangsa di masa depan. Mereka akan menghadapi berbagai persoalan yang bisa jadi makin kompleks daripada sekarang. Untuk itu, perlu membekali mereka dengan critical thinking skill. Guru bisa mengasah kemampuan itu dengan cara memperbanyak analisis kasus ketika proses kegiatan belajar mengajar di kelas.
3. Berkolaborasi dengan guru lain
Kemampuan yang dimiliki guru saat ini bisa jadi memang kurang. Di sisi lain, permasalah di lapangan yang mereka hadapi, makin berkembang lebih kompleks. Solusinya bisa dengan mengadakan kolaborasi sesama guru untuk sharing ilmu, berdiskusi suatu masalah atau sekadar sebagai support system ketika merasa pekerjaan yang saat ini dijalani terasa berat. Adanya pertemuan antar sejawat seperti ini juga akan membantu guru yang pengalamannya masih sedikit, bisa mendapatkan wawasan dari mereka yang lebih senior.
Dengan teknik di atas, diharapkan guru mampu belajar untuk memulai mengaplikasikan merdeka mengajar. Karena dengan merdeka mengajar, guru bebas berkreasi, dan siswa pun puas dan termotivasi.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.