Kabar disampaikan oleh Dirjen Vokasi, Kiki Yulaiati bahwa di tahun 2022 ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah memfasilitasi 1.402 SMK Pusat Keunggulan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sebanyak 1.402 SMK Pusat Keunggulan yang akan mendapatkan bantuan dana hibah yang terbagi secara proporsi sebanyak 1.029 SMK memperoleh bantuan melalui ska matching Fund, Sedangkan untuk sisanya sebanyak 373 mendapatkan hibah industri melalui skema pemadaman.
Perlu kita ingat, saat tahun pertama saat Kemdikbud menunjukkan untuk SMK Pusat Keunggulan, terdapat 349 Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) telah bersinergi dengan satuan pendidikan daerah.
Dana sejumlah 439 Miliar dialirkan untuk kebutuhan SMK Pusat Keunggulan. Selain itu, juga turut serta UMKM mengambil bagian dari kolaborasi dengan sejumlah SMK PK di tanah air.
Melihat antusias tersebut, Kiki, selaku Dirjen Vokasi menyebut pemerintah akan terus berkomitmen mengembangkan ekosistem pendidikan vokasi, salah satunya melalui program SMK PK Skema Pemadanan dan Matching Fund.
Hal ini sejalan dengan instrukti yang disampaikan Presiden mengenai Implementasi Pendidikan Vikasi.
“Pendidikan vokasi menjadi salah satu fokus pemerintah dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Untuk itu, Presiden menaruh harapan besar untuk kemajuan pendidikan vokasi,” Ujar Kiki.
Dalam kesempatan yang sama pendapat yang sejalan juga dikemukakan oleh Direktur SMK, Wardani Sugiyanto menyebut bahwa SMK Pusat Keunggulan berfokus pada pengembangan SMK dengan kompetensi keahliannya.
Wardani menyebut bahwa di tahun 2022, SMK Pusat Keunggulan yang berhasil melakukan skema Pemadanan ada 3737 SK dari sejumlah 349 industri.
“Capaian tersebut tentunya juga dibarengi dengan adanya penyelarasan kurikulum sesuai dengan kebutuhan industri, meningkatkan praktisi industri maupun kesempatan magang bagi guru untuk meningkatkan kompetensi, hingga peningkatan sarana prasarana yang mendukung pembelajaran,” Jelas Wardani.
Halaman selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya