Oleh Insan Faisal Ibrahim, S.Pd.
Seorang Guru di Bayongbong, Garut, Jawa Barat
Di antara salah satu keistimewaan bulan Ramadan adalah selalu menghadirkan banyak kebaikan—yang tidak hanya bisa dirasakan oleh orang muslim saja, akan tetapi kebaikan bulan Ramadan juga bisa dirasakan oleh semua warga negara Indonesia. Sehingga bulan Ramadan menjadi salah satu bulan yang sangat dirindukan kedatangannya oleh siapa saja.
Toleransi antar umat beragama terpampang nyata ketika bulan Ramadan tiba. Orang-orang akan saling menghargai dan menghormati tanpa adanya paksaan. Kehidupan antar umat beragama terasa sejuk. Inilah berkahnya bulan Ramadan yang membuat kehidupan menjadi aman, nyaman, dan tentram.
Bulan Ramadan juga bisa dibilang sebagai bulan kemanusiaan, bulan di mana semua umat muslim menahan rasa lapar dan haus, menahan rasa emosi, menahan amarah, menghilangkan dengki, menghilangkan rasa dendam, memperkuat rasa toleransi antar sesama umat beragama, serta belajar memanusiakan manusia.
Indahnya bulan Ramadan ini seharusnya bisa diterapkan di bulan-bulan lainnya, agar kehidupan menjadi jauh lebih berguna. Sebab sebaik-baik manusia adalah mereka yang bisa berguna bagi manusia lainnya.
Di setiap bulan Ramadan, orang-orang saling berlomba-lomba untuk menebar kebaikan, seperti bersedekah, membagi makanan untuk berbuka dan sahur, serta berkeliling untuk mencari orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Karena di setiap kebaikan yang dilakukan di bulan Ramadan ini akan dilipatgandakan oleh Sang Maha Pencipta Alam.
Kebiasaan seperti inilah yang menjadi ciri khas dari bulan suci Ramadan, sehingga pandangan orang non muslim terhadap orang yang menjalankan ibadah puasa akan sangat baik dan melekat di hati mereka.
Bulan Ramadan adalah bulan yang bisa kita jadikan sebagai bulan renungan dan perbaikan kualitas iman, ihsan, dan islam; bulan di mana orang-orang merasa malu dan takut untuk berbuat buruk. Meskipun ada sebagian orang yang memang tidak punya rasa malu untuk berbuat buruk di bulan suci ini.
Bulan Ramadan harus benar-benar dijadikan sebagai bulan perbaikan, baik secara jasmani maupun rohani. Setiap keburukan yang pernah kita perbuat harus diperbaiki di bulan suci ini. Jangan sampai, keburukan itu terus bersemayam di dalam diri manusia tanpa adanya perubahan ke arah yang jauh lebih baik lagi.
Selamat menunaikan ibadah bulan puasa tahun 1444 Hijriyah, semoga kebaikan dan keberkahannya selalu menyertai kehidupan kita semua tanpa harus memandang agama, suku, ras, budaya, dan perbedaan lainnya. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud