Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order of Thinking Skill)

- Editor

Rabu, 24 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

tes diagnostik non kognitif

tes diagnostik non kognitif

2. Model Pembelajaran Problem-based Learning (PBL)

Model pembelajaran berbasis masalah menggunakan kemampuan berpikir siswa yang berbeda secara individu dan kelompok, menggunakan lingkungan nyata untuk mengatasi masalah, meningkatkan kemampuan menerapkan konsep pada masalah baru/nyata, Pembelajaran bermakna, relevan dan kontekstual untuk mengintegrasikan konsep. Keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOT), keinginan untuk belajar, belajar mandiri dan keterampilan.

Model pembelajaran berbasis masalah mengenalkan siswa pada contoh-contoh yang berkaitan dengan materi yang sedang dibahas. Siswa kemudian diminta untuk mencari solusi untuk menyelesaikan kasus/masalah tersebut.

Dalam PBL, guru bertindak sebagai pemandu sampingan daripada orang bijak di atas panggung. Ini menyoroti pentingnya alat bantu belajar pada tahap awal pembelajaran. Siswa menggunakan informasi dari buku teks dan sumber lain untuk mengidentifikasi apa yang mereka ketahui dan tidak ketahui.

Semakin banyak siswa dilatih untuk berpikir kritis, semakin proses pembelajaran di kelas juga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengalaman siswa dalam memecahkan masalah di dalam dan di luar kelas selesai. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir.

Sangat penting bagi proses pembelajaran yang guru bimbing, kemampuan memberi berpikir kritis bagi siswa tidak secara khusus diajarkan sebagai mata pelajaran. Namun, dalam mata pelajaran apa pun, kemampuan berpikir perlu mendapatkan lokasi penting.

3. Model Pembelajaran Project-Based Learning

Model pembelajaran berbasis HOTS yang selanjutnya adalah model pembelajaran project-based learning yang merupakan model pembelajaran yang melibatkan aktivitas siswa dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok atau mandiri melalui tahapan-tahapan ilmiah tertentu, dan dideskripsikan dalam sebuah produk yang disajikan kepada orang lain.

Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran berupa tantangan dunia nyata seperti kerja proyek, kerja kelompok, dan kedalaman untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Guna melakukan pendekatan pengajaran berdasarkan kegiatan belajar Tantangan dunia nyata yang memberikan tantangan yang relevan bagi siswa memecahkan masalah sehari-hari dalam kelompok

Berikut beberapa karakteristik model pembelajaran project-based learning yaitu melaksanakan pekerjaan secara mandiri mulai dari perencanaan dan persiapan hingga pengumuman produk, siswa bertanggung jawab penuh atas proyek yang dibuat, proyek ini mencakup teman sebaya, guru, orang tua dan bahkan peran masyarakat yaitu melatih berpikir kreatif, dan situasi pendidikan sangat toleran terhadap kekurangan dan perkembangan ide.

Evaluasi kinerja PjBL dapat dilakukan secara mandiri dengan menggunakan pertimbangan kualitas produk yang dihasilkan dan kedalaman pemahaman konten terbukti dan berkontribusi pada proses realisasi proyek. PjBL juga memungkinkan siswa untuk memikirkannya memiliki ide dan pendapat mereka sendiri dan membuat keputusan yang berpengaruh terkait hasil proyek dan proses pembelajaran secara keseluruhan atau produk akhir.

Segera hadir, diklat bersertifikat 92 JP, dengan judul “Kupas Tuntas Pengimplementasian Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Pembelajaran Sosial Emosi (PSE) pada Kurikulum Merdeka” tanggal 3-13 Sepetember 2022. Harga normal 189.000. Daftar sekarang dan dapatkan harga khusus Rp. 109.000 saja. Silahkan transfer biaya Pendaftaran pada rekening 1448054960 (BNI) An. Idha Qolbiyatul Fithriya. Kemudian mengisi link Pendaftaran https://bit.ly/DiklatPSE_92JP
DAFTAR SEKARANG! Silahkan hubungi narahubung berikut ini apabila ingin dibantu mendaftar:

Narahubung:
http://Wa.me/628818630112 (Hayda)

-Lan-

Berita Terkait

Kriteria Sekolah Swasta yang Bisa Menerima Redistribusi Guru ASN
Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Ini Kriterianya! Apakah Anda Termasuk?
Telah Terbit Permendikdasmen 1 Tahun 2025 tentang Redistribusi Guru ASN (PNS dan PPPK) Pada Satuan Pendidikan Masyarakat
Hanya Di Tanggal 21 Januari, Semua Guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK Jangan Sampai Ketinggalan!
[Breaking News] Siaran Pers BKN Kriteria Pelamar Tambahan Seleksi PPPK Guru, Ada Kesempatan Ikut Seleksi PPPK Tahap II
Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen
Guru Wajib Tahu, Poin Penting dalam PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru
4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Berita ini 1,006 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 18:16 WIB

Kriteria Sekolah Swasta yang Bisa Menerima Redistribusi Guru ASN

Senin, 20 Januari 2025 - 17:51 WIB

Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Ini Kriterianya! Apakah Anda Termasuk?

Senin, 20 Januari 2025 - 12:27 WIB

Telah Terbit Permendikdasmen 1 Tahun 2025 tentang Redistribusi Guru ASN (PNS dan PPPK) Pada Satuan Pendidikan Masyarakat

Senin, 20 Januari 2025 - 11:43 WIB

Hanya Di Tanggal 21 Januari, Semua Guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK Jangan Sampai Ketinggalan!

Sabtu, 11 Januari 2025 - 15:04 WIB

Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis