2. Model Pembelajaran Problem-based Learning (PBL)
Model pembelajaran berbasis masalah menggunakan kemampuan berpikir siswa yang berbeda secara individu dan kelompok, menggunakan lingkungan nyata untuk mengatasi masalah, meningkatkan kemampuan menerapkan konsep pada masalah baru/nyata, Pembelajaran bermakna, relevan dan kontekstual untuk mengintegrasikan konsep. Keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOT), keinginan untuk belajar, belajar mandiri dan keterampilan.
Model pembelajaran berbasis masalah mengenalkan siswa pada contoh-contoh yang berkaitan dengan materi yang sedang dibahas. Siswa kemudian diminta untuk mencari solusi untuk menyelesaikan kasus/masalah tersebut.
Dalam PBL, guru bertindak sebagai pemandu sampingan daripada orang bijak di atas panggung. Ini menyoroti pentingnya alat bantu belajar pada tahap awal pembelajaran. Siswa menggunakan informasi dari buku teks dan sumber lain untuk mengidentifikasi apa yang mereka ketahui dan tidak ketahui.
Semakin banyak siswa dilatih untuk berpikir kritis, semakin proses pembelajaran di kelas juga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengalaman siswa dalam memecahkan masalah di dalam dan di luar kelas selesai. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir.
Sangat penting bagi proses pembelajaran yang guru bimbing, kemampuan memberi berpikir kritis bagi siswa tidak secara khusus diajarkan sebagai mata pelajaran. Namun, dalam mata pelajaran apa pun, kemampuan berpikir perlu mendapatkan lokasi penting.
3. Model Pembelajaran Project-Based Learning
Model pembelajaran berbasis HOTS yang selanjutnya adalah model pembelajaran project-based learning yang merupakan model pembelajaran yang melibatkan aktivitas siswa dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok atau mandiri melalui tahapan-tahapan ilmiah tertentu, dan dideskripsikan dalam sebuah produk yang disajikan kepada orang lain.
Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran berupa tantangan dunia nyata seperti kerja proyek, kerja kelompok, dan kedalaman untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Guna melakukan pendekatan pengajaran berdasarkan kegiatan belajar Tantangan dunia nyata yang memberikan tantangan yang relevan bagi siswa memecahkan masalah sehari-hari dalam kelompok
Berikut beberapa karakteristik model pembelajaran project-based learning yaitu melaksanakan pekerjaan secara mandiri mulai dari perencanaan dan persiapan hingga pengumuman produk, siswa bertanggung jawab penuh atas proyek yang dibuat, proyek ini mencakup teman sebaya, guru, orang tua dan bahkan peran masyarakat yaitu melatih berpikir kreatif, dan situasi pendidikan sangat toleran terhadap kekurangan dan perkembangan ide.
Evaluasi kinerja PjBL dapat dilakukan secara mandiri dengan menggunakan pertimbangan kualitas produk yang dihasilkan dan kedalaman pemahaman konten terbukti dan berkontribusi pada proses realisasi proyek. PjBL juga memungkinkan siswa untuk memikirkannya memiliki ide dan pendapat mereka sendiri dan membuat keputusan yang berpengaruh terkait hasil proyek dan proses pembelajaran secara keseluruhan atau produk akhir.
Segera hadir, diklat bersertifikat 92 JP, dengan judul “Kupas Tuntas Pengimplementasian Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Pembelajaran Sosial Emosi (PSE) pada Kurikulum Merdeka” tanggal 3-13 Sepetember 2022. Harga normal 189.000. Daftar sekarang dan dapatkan harga khusus Rp. 109.000 saja. Silahkan transfer biaya Pendaftaran pada rekening 1448054960 (BNI) An. Idha Qolbiyatul Fithriya. Kemudian mengisi link Pendaftaran https://bit.ly/DiklatPSE_92JP
DAFTAR SEKARANG! Silahkan hubungi narahubung berikut ini apabila ingin dibantu mendaftar:
Narahubung:
http://Wa.me/628818630112 (Hayda)
-Lan-
Halaman : 1 2