Kabar gembira bagi Guru honorer di Indonesia sekaligus angin segar. Kabar bahagia tersebut datang dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim menjanjikan sebuah kejutan bagi guru honorer pada 2022.
Guru Honorer bisa sedikit bergembira dan tidak perlu khawatir. Karena kejutan tersebut diketahui salah satunya adalah peningkatan status guru honorer menjadi ASN PPPK.
Mendikbudristek, memastikan akan adanya seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bakal berlanjut pada tahun 2022. Beliau juga mengatakan guru honorer bisa mengikuti seleksi rekrutmen PPPK dan mendapatkan formasi tahun depan.
Nadiem Makarim bahkan menyebutkan bahwa tahun depan formasi PPPK akan dibuka lebih luas lagi hingga dipastikan guru-guru honorer yang lulus passing grade PPPK, tetapi belum ada formasi akan diprioritaskan.
“Kami akan terus mendorong rekrutmen PPPK untuk memastikan semua guru honorer bisa ikut tes seleksi dan lolos mendapatkan formasi,” terang Nadiem menegaskan, dalam acara Peringatan Hari Guru Nasional di JIExpo, Jakarta, dikutip dari PMJ News, Kamis 25 November 2021.
Hal tersebut juga dibenarkan dan dipertegas oleh Dirjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek, Iwan Syahril mengungkapkan Panselnas berupaya agar formasi yang tidak dibuka tahun ini sekitar 500 ribu bisa dimaksimalkan pada seleksi PPPK 2022.
Selain itu kekurangan tenaga pengajar akibat guru-guru PNS yang pensiun, akan dimaksimalkan untuk diisi PPPK.
“Sisa formasi PPPK 2021 ditambah formasi dari guru-guru PNS yang pensiun tahun depan akan kami maksimalkan di PPPK 2022. Jadi formasinya akan lebih banyak,” kata Dirjen Iwan, Selasa (30/11).
Tahun ini dari kuota satu juta yang diusulkan Pemda hanya 506 ribu lebih. Itu karena usulan daerah minim, bahkan beberapa wilayah tidak mengajukan formasi sama sekali.
Berkaca dari pengalaman 2021, Iwan berharap Pemda untuk aktif mengajukan usulan formasi karena kuota yang disiapkan di 2022 lebih banyak.
“Kita harus dorong semua pemerintah daerah untuk mengajukan formasi sebanyak-banyaknya karena kuncinya di situ,” ucapnya.
Jika sisa formasi 2021 dimaksimalkan, kuota pensiun juga dimaksimalkan, Iwan optimistis rekrutmen satu juta PPPK bisa terealisasi.
Pihaknya juga menyampaikan akan ada banyak program untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia di tahun 2022. Salah satu tujuan dari program tersebut adalah peningkatan kesejahteraan guru.
Nadiem melanjutkan, peningkatan kesejahteraan guru diperlukan agar tenaga pengajar bisa memberikan kelas atau program pengajaran yang berkualitas.
“Hal itu sudah pasti prioritas utama kita. Karena kalau enggak bisa menafkahi keluarga saja gimana mau berkualitas,” ujar Nadiem.
Jika formasi PPPK bertambah, Nadiem meminta para guru honorer harus berjuang. Caranya belajar keras dan tetap semangat.
Pemerintah hanya bisa menyediakan formasi, memberikan afirmasi, dan melengkapi dengan modul pembelajaran. Penentu utama adalah guru honorer itu sendiri.
Perlu diketahui, tahun ini formasi yang disiapkan 506.252. Sebanyak 173 ribu guru honorer lulus formasi PPPK tahap I. Sisanya akan diperebutkan di tahap II dan III. Sebelumnya, Pada tahun 2021 ini, pemerintah telah merencanakan akan membuka formasi PPPK dengan target 1.002.616 guru. Tetapi, hingga saat ini, hanya setengah dari target 1 juta guru yang direncanakan pemerintah pusat.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!