Kualitas pendidikan di Indonesia masih belum bisa memcapai kata sempurna, bahkan masih sangat jauh dari standar tersebut. Ada banyak masalah yang membentur sistem pendidikan di Indonesia. Di antaranya adalah terkait kompetensi guru, manajemen sekolah, dan sebagainya. Melihat kondisi tersebut, muncullah program School Development Outreach (SDO ) untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Program SDO dijalankan oleh Putera Sampoerna Foundation. Program ini berhasil mengajak 33.661 pendidik di wilayah 3T untuk mengasah kemampuan manajemen sekolah, keterampilan mengajar, dan juga peningkatan profesi. Tentu saja, ini akan memberikan dampak baik terhadap peserta didik di walayah tersebut, bahkan seluruh wilayah di Indonesia. Sehingga, kualitas pendidikan Indonesia pun ikut membaik.
Ada tiga kegiatan dalam program SDO. Masing-masing program akan membantu dan memfasilitasi para guru untuk belajar memecahkan tantangan dalam dunia pendidikan. Lantas, apa saja kegiatan tersebut? Berikut ulasan lengkapnya:
Teacher Learning Center
Yanf pertama adalah Teacher Learning Center. Ini merupakan sebuah organisasi belajar untuk para guru yang bersifat mandiri, sisematis, dan struktural. Program ini sudah tersebar di beberapa kabupaten. Di antaranya adalah Lumajang, Pasuruan, Manado, Tuban, Bojonegoro, Karawang, Kudus, Gowa, dan Musi Banyuasin. Sementara, guru yang tergabung di dalamnya adalah guru pilihan yang dianggap mampu memberikan layanan pengembangan kompetensi.
Organisasi ini berlandaskan sebuah filosofi, yaitu dari guru untuk guru. Maksudnya adalah bahwa wadah ini dibentuk dengan harapan dapat memfasilitasi kebutuhan guru dalam bentuk apapun. Tidak hanya itu, guru-guru juga dapat belajar di mana saja dan kapan saja.
Teacher Learning Center menyediakan pelatihan untuk para guru. Dalam nal ini, ada beberapa kegiatan utama, seperti pembuatan modul, analisis kebutuhan, manajemen sekolah, dan sebagainya.
Untuk mengikuti serangkaian program tersebut, guru tidak bisa langsung masuk. Ada proses seleksi tersendiri. Artinya, sistem di dalamnya dapat berjalan dengan ketat dengan harapan dapat memberikan banyak manfaat. Lantas, bagaimana proses seleksinya? Guru harus mengikuti diskusi grup, mengisi survei, hingga mengunggah video atau portofolio.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya