Apa itu mata pelajaran muatan lokal? Mengapa perlu belajar pelajaran muatan lokal ini? Bagaimana penerapan pelajaran muatan lokal dalam kurikulum merdeka?
Pusat Kurikulum mendefinisikan muatan lokal sebagai kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.
Adapun yang menjadi substansi mata pelajaran muatan lokal ini ditentukan oleh sekolah yang disesuaikan dengan karakteristik daerah masing-masing. Pemerintah daerah juga diberikan kewenangan luas dalam menentukan mata pelajaran muatan lokal ini.
Muatan lokal ini sudah memiliki kekuatan hukum. Landasan hukum muatan lokal ini adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013. Mata pelajaran muatan lokal ini memiliki tiga sasaran pokok.
Pertama, muatan lokal bertujuan agar siswa bisa akrab dengan nilai-nilai sosial dan budaya yang ada di lingkungannya.
Kedua, muatan lokal bertujuan untuk mengembangakan keterampilan fungsional yang berguna bagi kehidupan sehari-hari.
Ketiga, muatan lokal bertujuan menumbuhkan kepedulian siswa terhadap isu-isu lingkungan.
Muatan lokal ini memiliki dua ruang lingkup. Menurut Asmani (2010:159), terdapat 2 ruang lingkup muatan lokal yaitu:
1. Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah
Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang ada di daerah tertentu yang berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya.
Kebutuhan daerah ini adalah segala sesuatu yang diperlukan masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut.
2. Lingkup Isi atau Jenis Muatan Lokal
Ruang lingkup isi atau jenis muatan lokal ini berupa bahasa daerah, bahasa inggris, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan mengenai berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan.
Halaman berikutnya
Cara Pandang Kurikulum Merdeka..
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya