Google Classroom sebagai Solusi Pembelajaran Jarak Jauh

- Editor

Kamis, 29 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wabah virus Corona (Covid-19) yang terjadi sejak awal tahun 2020 memberikan dampak yang luar biasa hampir pada semua bidang, salah satunya bidang pendidikan. Masa pandemi virus Corona  membuat proses pembelajaran yang biasanya dilaksanakan dengan tatap muka di depan kelas, kini tidak dapat dilaksanakan lagi.

Pandemi Covid-19 kemudian mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan berbagai penyesuaian pembelajaran selama masa pandemi. Salah satu perubahan paling mencolok adalah kebijakan melaksanakan pembelajaran dari rumah (BDR) secara nasional sejak tanggal 16 Maret 2020. Kebijakan ini merekomendasikan para guru untuk melaksanakan pembelajaran secara online atau pembelajaran jarak jauh.

Selain itu, Kemendikbud juga mendorong guru untuk tidak fokus mengejar target kurikulum semata selama masa darurat, melainkan juga membekali siswa akan kemampuan hidup yang sarat dengan nilai-nilai penguatan karakter. Tujuannya, agar pembelajaran jarak jauh tidak membebani guru dan orang tua, terutama bagi siswa sebagai sosok penting dalam pendidikan.

Penyesuaian tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di lingkungan Kemendikbud dan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan.

Dengan demikian adanya virus Corona membuat proses pembelajaran menjadi berubah dari yang awalnya tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh,  karena adanya kekhawatiran makin menyebarnya virus Covid-19.

Pembelajaran Jarak Jauh

Menurut Sadikin & Hamidah (2020:109-110), pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran. Salah satu media yang utama adalah ponsel.

Dalam penerapan pembelajaran dengan sistem baru ini, diperlukan alternatif untuk menunjang kualitas pembelajaran yang baik demi keberlangsungan pendidikan. Para guru pun telah melakukan inovasi dalam pembelajaran di antaranya dengan memanfaatkan teknologi seperti WhatsApp, Google Meet, Google Form, Google Classroom dan lain sebagainya. Selain itu, guru juga menggunakan bahan ajar dan media lainnya  dalam penyampaian materi kepada siswa.

Dalam penerapan belajar dari rumah (BDR) ini memang masih banyak mengalami hambatan. Hal ini disebabkan kondisi dan situasi akibat pandemi yang mengakibatkan perubahan tatanan kesehatan, ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. Terutama segi ekonomi, masyarakat banyak kehilangan pekerjaan. Kehidupan ekonomi yang semakin terpuruk membuat orangtua siswa terkendala dalam memfasilitasi sarana belajar anaknya. Akibatnya siswa tidak bisa mengikuti belajar daring dengan maksimal.

Penggunaan Google Classroom

Agar pembelajaran jarak jauh berhasil harus diterapkan secara konsisten, kontinyu, terpadu, dan terbimbing agar antara siswa dengan guru  dapat selalu berinteraksi. Media interaksi dalam pembelajaran tersebut bisa melalui aplikasi Google Classroom.

Google Classroom merupakan salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk membantu guru dan peserta didik yang berhalangan bertatap muka. Aplikasi ini bisa mengorganisasi kelas serta berkomunikasi dengan peserta didik tanpa harus terikat dengan jadwal di kelas. Hal ini sependapat dengan Sabran (2020:122) menyatakan dengan menggunakan Google Classroom, maka kemampuan pemecahan masalah siswa mengalami peningkatan serta untuk keefektifan dari penggunaan Google Classroom mendapatkan respons yang positif dari siswa.

Google classroom adalah salah satu produk dari Google. Google Classroom dapat digunakan secara gratis oleh sekolah, lembaga non-profit, dan siapa pun yang memiliki akun Google.

Google Classroom akan memudahkan siswa dan guru agar tetap terhubung, baik di dalam maupun di luar kelas. Ia adalah platform pembelajaran campuran yang dikembangkan untuk sekolah yang bertujuan untuk menyederhanakan pembuatan,  pendistribusian, dan penetapan tugas dengan cara tanpa kertas.     

Dengan Google classroom, guru bisa membuat kelas maya, mengajak siswa bergabung dalam kelas, memberikan informasi terkait proses kegiatan belajar mengajar, memberikan materi ajar yang bisa dipelajari siswa baik berupa berkas paparan materi maupun video pembelajaran, memberikan tugas kepada siswa, membuat jadwal pengumpulan tugas, dan lain-lain.

Sebagai media yang relatif baru diimplementasikan dalam pembelajaran, penggunaan Google classroom dalam pembelajaran secara online menarik untuk dikaji dari berbagai aspek baik dari sisi siswa, guru, maupun sarana pendukung. Dari aspek siswa, misalnya, dapat dikaji tingkat keterlibatan aktif siswa, ketepatan mengerjakan tugas, antusiasme siswa, dan hasil belajar siswa. Dari sisi guru, dapat dikaji terkait penguasaan guru terhadap teknologi informasi, keterampilan guru dalam menyiapkan rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan memberikan evaluasi. Sementara dari sisi sarana prasarana, masalah ketersediaan jaringan yang kuat, koneksi internet, maupun kesiapan finansial orang tua siswa dan mungkin kemampuan guru untuk membeli paket data dapat menjadi kajian.

Dengan demikian, Google Classroom akan benar-benar terbukti bahwa dapat salah satu solusi belajar dari rumah yang mudah dilakukan oleh guru dan siswa.

Ditulis oleh: Pontjowulan Hariningrat Isa Almasih, M.Pd, Guru di SMK Negeri 9 Samarinda.

Berita Terkait

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif
Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 20:12 WIB

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis