Di dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 dipaparkan bahwa dalam masa darurat Coronavirus Disease (Covid 19) pendidikan di Indonesia menggunakan sistem belajar dari rumah atau daring. Pembelajaran daring tidak serta merta berjalan dengan mulus tanpa hambatan. Terdapat hambatan dari semua pihak yang terlibat baik kepala sekolah, guru, siswa, serta orang tua murid. Oleh karena itu, harus ada solusi untuk setiap hambatan yang ada sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara maksimal dan tujuan pendidikan juga dapat tercapai.
Salah satu hal penting dalam tercapainya keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah kinerja guru. Guru harus mampu melakukan persiapan, pelaksanaan, evaluasi, hingga tindak lanjut proses pembelajaran.
Pada pembelajaran daring seperti sekarang ini, diperlukan guru yang kreatif dan inovatif karena pembelajaran tidak lagi dilaksanakan di dalam kelas namun di kelas virtual. Guru diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan walaupun dalam kondisi daring.
Hal tersebut merupakan salah satu tantangan yang dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajaran di masa pandemi ini. Salah satu cara yang dapat diterapkan dalam menjawab tantangan tersebut adalah dengan penggunaan berbagai media pembelajaran yang menarik dan tentunya memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Media pembelajaran daring tentu berbeda dengan media pembelajaran yang diterapkan di dalam ruang kelas. Jika di dalam ruang kelas, siswa bisa langsung mengamati dan mempraktikkan media tersebut. Namun pada saat daring, guru harus berpikir kreatif untuk dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa seperti saat di sekolah. Dan salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan pemanfaatan media game edukatif.
Game edukatif mampu memotivasi siswa untuk terus belajar agar saat mengerjakan kuis melalui game tersebut siswa mendapatkan nilai yang bagus. Selain itu juga memudahkan guru dalam melaksanakan proses penilaian baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
Salah satu contoh game edukatif adalah Quizizz. Game tersebut merupakan aplikasi berbasis web untuk membuat permainan kuis interaktif yang bisa digunakan dalam evaluasi pembelajaran di kelas baik sinkronus maupun asinkronus.
Sinkronus dapat dilakukan dengan cara memainkan Quizizz bersama dengan siswa saat pembelajaran virtual melalui Zoom, Google Neet, atau yang lainnya. Dengan demikian, siswa akan termotivasi untuk belajar karena nilai akan muncul pada layar sehingga dapat diketahui nilai tertinggi atau terendah yang didapatkan oleh siswa. Sedangkan asinkronus dengan cara memberikan link Quizizz kepada siswa di luar jam pembelajaran virtual. Namun demikian, siswa tetap bisa mengetahui nilai yang diperoleh siswa lain sehingga motivasi siswa akan tetap terjaga.
Setiap media pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kelemahan, begitu pula dengan game edukatif Quizizz. Beberapa kelebihan game ini adalah guru mudah melaksanakan evaluasi pembelajaran, siswa lebih termotivasi untuk belajar, siswa mengetahui jawaban yang benar atau salah, siswa mengetahui nilai akhir, dan mendapatkan ranking atau peringkat berapa dalam menjawab kuis tersebut secara lebih cepat. Dan dalam mengerjakan kuis, setiap siswa mendapatkan soal kuis yang berbeda-beda karena telah diacak secara otomatis sehingga meminimalisir kecurangan.
Di samping dengan adanya kelebihan, tentu tidak bisa dipungkiri adanya kekurangan atau kelemahan dari aplikasi Quizizz sebagai media pembelajaran. Jaringan atau koneksi internet yang sewaktu-waktu bermasalah dapat mengganggu siswa ketika mengerjakan kuis. Selain itu, siswa berpotensi curang karena bisa mencari jawaban di internet.
Lalu bagaimana solusi untuk mengatasi kelemahan yang ada? Harus ada kerjasama dari semua pihak dalam hal ini guru, siswa, dan orang tua. Guru diharapkan mampu memberikan petunjuk yang jelas kepada siswa mengenai game edukatif yang akan digunakan. Selain itu juga harus membimbing siswa dalam pelaksanaan baik sinkronus maupun asinkronus.
Siswa harus menyampaikan kepada orang tua mengenai petunjuk atau informasi yang diberikan oleh guru. Siswa juga harus bersungguh-sungguh dalam mengerjakan soal evaluasi melalui game edukatif ini. Dan yang terakhir, orangtua wali harus mendampingi dalam mengerjakan soal. Kemudian harus ada komunikasi yang baik antara guru dan orang tua wali murid.
Dengan menggunakan game edukatif diharapkan motivasi belajar siswa semakin meningkat. Motivasi yang meningkat akan berpengaruh pula terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Kemudian guru sebagai komponen utama dalam pengelolaan kelas juga harus konsisten artinya penggunaan game edukatif harus berkelanjutan. Perlu diingat bahwa pada masa pandemi peran guru sangatlah penting salah satunya menciptakan pembelajaran yang bermakna terhadap siswa.
Mari menjadi guru yang kreatif dan inovatif !
Ditulis oleh Niken Rosalina, S.Pd., Guru SDN 2 PESIDO
