Model Pembelajaran – Untuk mewujudkan generasi berprestasi dari lingkungan sekolah, tentu dibutuhkan beberapa unsur yang saling bersinergi dan melengkapi. Salah satu unsur yang perlu mendapatkan perhatian utama yakni model belajar.
Sebagian guru hari ini tentu tak selalu memperhatikan aspek tersebut. Sehingga KBM hanya berjalan sebagaimana biasanya tanpa ada pembaharuan. Akibatnya, mulai banyak peserta didik yang mengalami kebosanan.
Maka dari itu, sangat penting bagi pendidik untuk mengetahui sub bahasan dari model pembelajaran sehingga dapat menentukan langkah selanjutnya dalam proses mengajar.
Fungsi Model Belajar
Sebelum membahas lebih lanjut tentang ragam model belajar, ada baiknya bila seorang guru memahami fungsinya. Fungsi model belajar yakni sebagai pedoman dalam proses perencanaan pelaksanaan pembelajaran.
Makna tersebut sejalan dengan pernyataan dari Trianto (2015) yang menyampaikan bahwa fungsi dari adanya model belajar yakni dapat dijadikan sebagai pedoman untuk pengajar maupun para guru agar proses pembelajaran dapat terlaksana.
Maka wajar saja bila pemilihan model dapat dipengaruhi oleh sifat materi yang diajarkan, tujuan pembelajaran maupun level perkembangan kemampuan peserta didik.
Komponen Model Belajar
Perlu diketahui, bahwa komponen model belajar biasanya merupakan bagian bagian yang menciptakan model pembelajaran secara utuh. Sebagai contoh, dalam model pembelajaran terdapat komponen berupa sintaks di mana merupakan landasan dasar dari rangkaian fase dan langkah pembelajaran untuk bisa menerapkan konsep pembelajaran.
Berikut beberapa komponen yang perlu diperhatikan, di antaranya terdiri dari sistem sosial, sintaks, prinsip reaksi, sistem pendukung maupun dampak pengiring dan insruksional. Memahami komponen model pembelajaran akan menjadikan guru lebih mudah dalam merencakan pengembangan model pembelajaran.
Jenis Model Pembelajaran
Berdasar penuturan dari Joyce dan Weil dalam bukunya Suprihatiningrum (2013) menjelaskan bahwa model mengajar idealnya terbagi dalam 4 kategori. Adapun di antara kategorinya sebagai berikut:
Proses Informasi (Information Processing Model)
Model seperti ini memberikan penekanan pada aspek pengolahan informasi di dalam otak yang berperan untuk mengaktivasi mental peserta didik. Tentunya, model ini akan selalu berusaha untuk bisa mengoptimalkan kemampuan nalar maupun daya pikir peserta didik dalam pemberian masalah yang sudah disajikan oleh para guru.
Sebagai peserta didik, tentunya mereka berperan untuk bisa memecahkan segala masalah yang ada. Model tersebut akan menerapkan adanya teori pembelajaran behavioristik maupun kognitivistik.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya