Projek Kurikulum Merdeka – Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang diwacanakan akan menjadi pengganti kurikulum nasional. Kendati demikian, kurikulum nasional tidak akan serta merta digantikan secara langsung.
Sebab para guru juga perlu beradaptasi baik secara administrasi pendidikan, pergantian istilah maupun hal lainnya.
Terlebih para peserta didik harus bisa bekerjasama dengan para guru agar Kurikulum Merdeka dapat diwujudkan dengan baik. Idealnya, setiap projek yang dilakukan akan memberikan dampak pada capaian keberhasilan dari program Profil Pelajar Pancasila.
Hanya saja, tidak semua pendidik dapat menentukan tema sehingga projek yang dilakukan dapat memberikan dampak signifikan.
Oleh karena itu, pemerintah khususnya Dinas Pendidikan membuat kebijakan berupa penyusunan panduan projek Kurikulum Merdeka. Hal ini sangat penting, apalagi bila diterapkan di satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Kendati demikian, para pendidik tak perlu khawatir bahwa peserta didik di tingkat PAUD akan mengalami kendala. Sebab mereka juga bisa tetap mengambil alih kendali untuk modifikasi kegiatannya.
Salah satu tema unik di tingkat PAUD yang dapat diterapkan di projek PAUD yakni tema “bermain dan bekerja sama”.
Lantas, bagaimana ulasan mendalamnya? Simak di bawah ini!
Penerapan Tema “Bermain dan Bekerja Sama”
Tema yang berkaitan dengan kegiatan permainan dan kerja sama tentu merupakan suatu hal yang sangat menarik bagi peserta didik.
Jika dilihat dari konsepnya, memang akan sarat dengan permainan namun mengandung makna edukatif.
Maka dari itu, tema ini dapat digunakan untuk bisa diterapkan pada peserta didik di jenjang pendidikan anak usia dini.
Apalagi bagi anak – anak pra TK, permainan adalah hal yang membuat mereka merasa nyaman dan meningkatkan rasa bahagia.
Jika para orang dewasa bahagia karena pekerjaan sesuai dengan passion, maka sama halnya dengan masa kanak – kanak yang akan merasakan kebahagiaan karena bermain dengan teman.
Aktivitas tersebut dapat menumbuhkan rasa hangat, serta intensitas semangat agar semakin melejit lagi.
Sebagian orangtua menganggap bahwa bermain merupakan hal yang melelahkan dan membuat orangtua merasa jengkel sebab anak akan kacau. Namun nyatanya bermain akan membentuk serangkaian proses berpikir. Misal, anak dapat belajar untuk memupuk rasa ingin tahu. Kemudian dia dapat meningkatkan aspek imajinasi, akal, budi maupun empatinya.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya