Etnopedagogi dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Panen & Sardiyo (2005) menegaskan bahwa pendidikan yang berbasis pada budaya lokal dapat menjadikan lingkungan serta suasana belajar yang lebih menarik serta menyenangkan, baik untuk guru maupun siswa, sehingga memungkinkan siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.
Perubahan sosial budaya yang terjadi di seluruh lini kehidupan telah membawa dampak hilangnya nilai-nilai dan standard moral masyarakat sehingga memerlukan upaya yang lebih kongkrit untuk mereduksi sebelum terjadi alienasi nilai dan moralitas masyarakat Indonesia. Melalui etnopedagogi, harapannya hal tersebut dapat dicegah.
Pembelajaran yang bermakna, bukan hanya menuntut pada penguasaan teori saja, namun perlu adanya pengimplementasiannya kedalam kehidupan. Agar mampu memberikan suatu pemahaman bagi siswa, maka perlu adanya dukungan berupa sumber pembelajaran yang tepat, selektif dan juga efektif.
Belajar akan menjadi lebih bermakna, apabila materi pelajaran kontekstual terhadap lingkungan serta pengalaman langsung dari siswa dalam kesehariannya. Seperti yang kita ketahui bahwa pembelajaran kontekstual penting dilakukan, mengingat ini merupaka suatu pendekatan belajar dengan mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa, sehingga akan tercipta pembelajaran yang bermakna.
Oleh karena itu, pembelajaran kontekstual sangat sesuai dengan wawasan pengetahuan yang berkaitan dengan adanya keunikan daerah setempat sekaligus potensi-potensi daerah di sekitar siswa.
_________________
Segera Ikuti Diklat Nasional 40 JP “Optimalisasi Refleksi Pembelajaran dalam Projek Penguatan Profil Pancasila Kurikulum Merdeka”.
Daftarkan diri anda disini atau hubungi Rekan Andika (wa.me/6285780700510) untuk informasi lebih lanjut.
(gan/gan)
Halaman : 1 2