Era Super Smart Society (Society 5.0) adalah era dimana masyarakat harus menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai macam inovasi yang lahir di era revolusi industri 4.0. Era Society 5.0 diperkenalkan oleh pemerintah Jepang pada tahun 2019 yang dibuat untuk mengantisipasi adanya gejolak disrupsi dari revolusi industri 4.0. Adanya revolusi industri 4.0 dikhawatirkan dapat menggerus nilai-nilai karakter kemanusiaan yang telah bertahan selama ini.
Banyak tantangan dan perubahan yang harus dilakukan di era Society 5.0 termasuk dalam bidang pendidikan yangmana bidang ini berperan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul.
Era Society 5.0 juga bisa diartikan sebagai sebuah konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis pada teknologi.
Dalam menghadapi era Society 5.0, dibutuhkan beberapa kemampuan literasi dasar, yaitu literasi data (kemampuan membaca, menganalisis, menggunakan informasi di dunia digital), literasi teknologi, memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi (coding, artificial intelligence, machine learning, engineering principles, biotech), dan literasi manusia (humanities, komunikasi, dan desain).
Untuk menghadapi tantangan di era Revolusi industri 4.0 dan Society 5.0 dalam dunia pendidikan membutuhkan adanya kecakapan hidup abad 21 atau yang dikenal dengan istilah 4C (Creativity, Critical Thingking, Communication, Collaboration).
Pendidik juga harus memiliki kecakapan hidup abad 21 yaitu harus memiliki kemampuan leadership, digital literacy, communication, emotional intelligence, entrepreneurship, global citizenship, team working dan problem solving.
Peran Pendidik di Era Society 5.0
Dengan banyaknya tugas manusia yang mulai digantikan dengan teknologi, banyak pihak yang mempertanyakan apakah peran pendidik dapat digantikan oleh teknologi? Jawabannya adalah peran pendidik tidak bisa digantikan dengan adanya teknologi, Hal ini dikarenakan dalam teknologi tidak ada interaksi langsung di dalam kelas.
Sedangkan peran pendidik dalam kelas adalah dirinya bisa membuat ikatan emosional dengan peserta didiknya. Pendidik juga bisa menanamkan pendidikan karakter dan bisa menjadi teladan bagi peserta didik.
Paling penting, pendidik harus menanamkan karakter yang mencerminkan pelajar pancasila, yaitu memilki inisiatif, rasa ingin tahu tinggi, gigih, mudah beradaptasi, memiliki jiwa kepemimpinan, serta memiliki kepedulian di bidang sosial dan budaya.
Halaman Berikutnya
Kemudian, untuk mempersiapkan era Society 5.0…
Halaman : 1 2 Selanjutnya