Pelatihan 32JP Gratis – Guru Pintar Official telah menyelesaikan Hari Keempat Pelatihan 32JP Gratis untuk semua guru di indonesia dalam rangka menyambut tahun ajaran baru 2022/2023. Pelatihan kali ini mengusung tema Peningkatan Kompetensi Pendidik.
Pelatihan 32JP Gratis ini sudah dilaksanakan sejak tanggal 7 Juli sampai 11 Juli 2022. Mulai pukul 19.30 Via Zoom dan Live Streaming Youtube.
Hari keempat diisi materi tentang Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam Kurikulum Merdeka yang disampaikan oleh Ibu Yuwita Rianawati S.Si M.Pd.
Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah salah satu alternatif pembelajaran yang dapat digunakan untuk dapat memenuhi kebutuhan murid di kelas. Pembelajaran diferensiasi adalah suatu rangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang tujuan utamanya adalah memenuhi kebutuhan murid.
Keputusan-keputusan disini adalah tentang bagaimana guru menentukan pembelajaran yang akan diberikan kepada muridnya dengan menentukan pilihan yang terkait antara lain sebagai berikut :
1. Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas
Bagaimana guru mampu menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas kepada murid. Tidak hanya guru yang harus dan perlu memahami tujuan belajar, murid pun harus mampu mengetahui secara jelas tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru harus mampu menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas kepada murid, agar murid mengetahui apa yang akan dicapai.
2. Cara merespon kebutuhan belajar murid
Bagaimana guru merancang pembelajaran agar mampu memenuhi kebutuhan belajar murid. Misal, untuk murid dengan kemampuan prasyarat yang masih rendah dengan murid yang tuntas kemampuan prasyaratnya tentu berbeda dalam strategi pembelajaran yang digunakan, bisa pula berbeda cara mengajarnya, berbeda penugasannya, berbeda pula penilaiannya dan tentu berbeda pula sumber belajarnya. Sebagai guru, akan lebih baik memahami kebutuhan murid, dengan memahami kebutuhan murid, guru akan mampu mengetahui harus bagaimana menanggapi murid di kelasnya.
3. Membuat lingkungan belajar yang mampu ‘mengundang’ murid
Mengundang disini adalah bagaimana guru mampu melibatkan murid atau membuat murid untuk belajar dan berusaha mencapai tujuan belajarnya. Selain itu juga, murid menyadari bahwa selalu ada yang mendukungnya dalam proses belajar.
4. Manajemen kelas yang efektif
Manajemen berarti tentang bagaimana guru dapat membuat prosedur, rutinitas, metode yang membuat murid bebas memenuhi kebutuhannya. Perlunya struktur yang jelas, sehingga murid dengan berbeda cara/sumber dalam memenuhi kebutuhan belajarnya tetap dalam kelas yang efektif.
5. Penilaian berkelanjutan
Ini tentang bagaimana guru dapat menggunakan informasi atau data yang didapatkan dalam proses penilaian yang telah dilakukan, untuk digunakan menilai kemampuan murid mana yang masih perlu banyak membutuhkan bantuan, dan mana murid yang dapat mencapai tujuan belajar yang sudah ditetapkan.
Kebutuhan Belajar Murid Untuk Pembelajaran Berdiferensiasi
Selanjutnya, untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi maka penting pada bagian awal adalah mengidentifikasi kebutuhan belajar murid. Kebutuhan belajar murid antara lain sebagai berikut :
1. Kesiapan belajar murid
Kesiapan belajar murid berkaitan dengan bagaimana siapnya murid dalam belajar, misal seberapa mandiri atau tergantungnya murid pada guru atau seberapa cepat atau lambatnya murid dalam menerima penjelasan atau arahan guru. Kesiapan belajar murid juga berkaitan dengan tingkat kognitif murid apakah pasa posisi berpikir kongkret atau sudah abstrak, apakah masih bersifat sederhana atau kompeks. Hal-hal inilah yang harus diperhatikan guru dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar murid dilihat dari kesiapan belajar murid.
2. Minat murid
Minat berkaitan dengan motivasi atau kesenangan murid. Hal ini bisa dilakukan guru dengan cara CeKJaM. Cocokkan artinya guru harus mampu mencocokan antara minat murid dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Koneksikan, perlunnya seorang guru menunjukkan hubungan antar materi pembelajaran, agar murid dapat menyadari keterkaitannya. Jembatani, guru harus mampu menyambungkan pengetahuan awal murid dengan pengetahuan baru, maka penting bagi guru mengecek kemampuan awal murid sebelum memulai memberikan pengetahuan baru. Motivasi, penting bagi guru juga untuk mengetahui motivasi murid untuk belajar sehingga mampu menumbuhkannya.
3. Profil belajar murid
Profil belajar murid ini berkaitan dengan lingkungan, budaya, gaya belajar dan kecerdasan majemuk anak. Dengan mengetahui profil belajar murid, guru dapat menentukan strategi atau cara yang pas dalam membuat skenario belajar. Misal, dengan mengetahui gaya belajar murid seperti murid yang lebih suka belajar dengan visual, guru dapat menampilkan berbagai gambar visual yang membuat murid bersemangat belajarnya. Atau murid dengan gaya belajar auditory, maka bisa disediakan sumber belajar dengan audio penjelasan dari guru.
Mengidentifikasi kebutuhan belajar murid juga berarti memetakan belajar murid. Memetakan kebutuhan belajar murid dapat dengan memperhatikan ketiga hal diatas mulai dari kesiapan belajar murid, minat murid dan profil belajar murid. Dan dapat juga dengan memperhatikan salah satunya saja. Lalu, pertanyaan selanjutnya bagaimana mengidentifikasi kebutuhan belajar murid tersebut? Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengamati perilaku murid-murid di kelas, menggecek pengetahuan awal murid, melakukan refleksi terhadap praktik mengajar, berdiskusi dengan guru sebelumnya, atau dapat juga dengan menggunakan penilaian formatif atau diagnostik.
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi
Inti kunci dari pembelajaran berdiferensiasi adalah ketika guru dapat mengetahu dan mengenal muridnya dengan baik, sehingga guru dapay merencanakan pengajaran baik secara individu, kelompok kecil dan atau seluruh kelas. Strategi mendiferensiasi pembelajaran ada 3 strategi yaitu:
- Diferensiasi Konten, hal ini berkaitan dengan materi ajar, konsep dan keterampilan yang harus dipelajari murid berdasarkan kurikulum. Hal ini terlihat dari pengorganisasian murid dan membedakan format penyampaian.
- Diferensiasi Proses, berkaitan dengan kegiatan belajar atau proses kegiatan belajar yang dilakukan murid untuk memahami konten. Jika strategi ini dilakukan, akan nampak pada proses yang dijalani murid akan berbeda.
- Diferensiasi Produk, berkaitan dengan produk yang dihasilkan atau karya yang dibuat oleh murid. Strategi ini terlihat dari bagaimana membedakan produk hasil belajar murid. Dari produk akan tergambar apa yang dipelajari murid.
Dengan memperhatikan strategi mendeferansiasikan pembelajaran dan bagaimana pembelajaran berdiferensiasi tersebut, maka jelas pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memerdekaan muridnya, dikarenakan pembelajaran berdiferesiasi dibangun atas dasar memenuhi kebutuhan belajar murid. Pemenuhan belajar murid adalah salah satu hal mendasar dari proses pembelajar yang menekankan pada kodrat murid. Selain itu, pembelajaran diferensiasi dapat menumbuh kembangkan profil pelajar pancasila yang menekankan pada Keberimanan, kemandirian, gontong-royong, berkebinekaan global, bernalar kritis dan kreatif. Sehingga pembelajaran berdiferensiasi untuk merdeka belajar murid di kelas.
Halaman Selanjutnya
Cara Download Materi Hari Keempat Pelatihan 32JP Gratis
Halaman : 1 2 Selanjutnya