Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Gadget dalam Pembelajaran di Masa Pandemi

- Editor

Rabu, 11 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gadget mungkin barang yang sudah tak asing lagi bagi semua orang.

Kata “Gadget” ini berasal dari bahasa Inggris yang artinya perangkat elektronik yang relatif kecil memiliki banyak fungsi. Dalam KBBI disebutkan bahwa gadget memiliki arti gawai. 

Nah, yang membedakan antara gadget dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur kebaruan. Artinya, perkembangan gadget ini dapat semakin memengaruhi gaya hidup manusia.  

Kehadiran gadget, akhir-akhir ini sudah menjadi kebutuhan utama. Gadget kian populer di semua kalangan. Tidak hanya orang tua dan pelajar saja yang membutuhkan gadget, bahkan balita pun saat ini sudah banyak yang suka menggunakan gadget.

Dalam pembelajaran yang dilakukan di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, gadget adalah suatu kebutuhan pokok dan bahkan menjadi keharusan. Hal ini dikarenakan pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh secara online. Dan penggunaan gadget tersebut satu-satunya yang dapat menunjang terlaksananya proses pembelajaran tersebut.

Jika dilihat dari sisi dampaknya, penggunaan gadget ini memiliki segi positif dan negatif. Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rosita Niken Widiastuti dikutip dari KalderaNews.com mengatakan bahwa penggunaan gadget pada anak di masa pandemi mendatangkan sejumlah manfaat positif.  

Gadget dapat memberikan dampak positif, misalnya, jika digunakan untuk keperluan pembelajaran online. Tentunya dalam penggunaan tersebut masih perlu pendampingan orang tua.

Melihat praktik pembelajaran yang ada saat ini, maka anak perlu menggunakan gadget agar bisa belajar. Dan berikut ini adalah sisi positif manfaat penggunaan gadget dalam sebuah pembelajaran saat ini:

1.     Mempermudah terlaksananya kegiatan belajar mengajar secara daring.

2.     Tetap dapat bertemu dengan teman secara virtual meskipun belajar dari rumah.

3. Tugas-tugas sekolah tetap dapat dinilai oleh guru dengan cara mengirim tugas tersebut secara online.

4.     Dengan menggunakan teknologi internet, anak mudah mendapatkan berbagai pengetahuan.

5.     Gadget dapat digunakan untuk mendengarkan musik sebagai alat relaksasi otak untuk mengatasi kejenuhan saat anak belajar dari rumah.

6.     Dapat meningkatkan kreativitas dalam mengerjakan tugas.

Adanya gadget memang menjadikan proses pembelajaran  online berlangsung dengan baik. Namun di samping itu, gadget juga dapat menimbulkan dampak negatif. Di antaranya sebagai berikut ini:

1.     Setelah pembelajaran jarak jauh selesai, anak biasanya akan langsung bermain game.

2. Penggunaan gadget secara berlebihan akan mengakibatkan kecanduan dan mengakibatkan mata mudah lelah.

3. Anak akan sulit mengontrol emosi.

4. Akan menimbulkan gangguan kesehatan karena kurang tidur sebab terlalu lama bermain dengan gadget. .

5. Anak kesulitan berinteraksi dengan orang ketika terjun di lingkungan sosial.

6. Tugas anak akan terabaikan karena lebih asyik dengan game.

Melihat dua sisi penggunaan gadget tersebut, maka orang tua wajib memberikan pengarahan dan memberikan pendampingan saat anak sedang mengikuti pembelajaran jarak jauh yang dilakukan melalui gadget.

Berikan peraturan penggunaan gadget pada anak, batasi penggunaannya meskipun gadget sangat diperlukan untuk kegiatan belajar jarak jauh. Orang tua wajib mengarahkan anak untuk menggunakan gadget dalam hal positif. Selain itu, orang tua juga perlu menumbuhkan sikap kritis terhadap anak mengenai dampak negatif dari penggunaan gadget.

Ditulis oleh Sari Ningsih (Guru SD Negeri 02 Cangakan)

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 494 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Kurikulum Pendidikan

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Rabu, 13 Nov 2024 - 11:51 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis