Burnout pada Guru – Semua orang pasti mengalami kondisi lelah, suasana hati yang mudah berubah, bosan, malas bekerja, dan energi negatif lainnya. Tidak terkecuali dengan guru.
Mungkin bagi sebagian orang akan membiarkan hal tersebut terjadi secara terus menerus dan membiasakannya. Akan tetapi, bagi profesi guru, kondisi seperti ini harus segera diatasi.
Karena, apabila kondisi seperti diatas terus menerus dibiarkan, maka kegiatan belajar mengajar di kelas akan terganggu dan tidak akan bisa mencapai tujuan dari pembelajaran yang telah dibuat.
Kondisi seperti ini dinamakan dengan burnout. Burnout merupakan sindrom yang berhubungan dengan kesehatan seseorang akibat tekanan atau stres pekerjaan.
Sindrom ini dapat muncul ketika seseorang merasakan kelelahan yang sangat tinggi. Baik lelah fisik maupun emosi/mental.
Menurut Oxford Dictionary, burnout adalah kondisi kelelahan ekstrim, baik secara fisik maupun mental dan dapat menyebabkan sakit. Hal ini terjadi karena bekerja terlalu keras.
Kemudian, menurut Psychology Today, burnout adalah kondisi stres akut yang mengarah pada kelelahan fisik, emosional, serta perasaan kurang efektif dan kurangnya pencapaian.
Para guru umumnya “pemburu prestasi” dengan bekerja keras dan selalu mencari cara untuk selalu berkembang.
Tentu saja ini sikap yang bagus, namun berarti guru juga akan menjadi seseorang yang perfeksionis. Hal ini lama-kelamaan akan mengakibatkan guru akan berkurang waktu istirahatnya.
Adanya stigma masyarakat yang meyakini bahwa “overwork” dan “workaholic” adalah sosok pekerja keras, tentu membuat hal ini semakin rumit.
Padahal guru adalah sebuah pekerjaan, guru juga seorang manusia, guru juga mempunyai kehidupan di luar jam kerja.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Burnout
Burnout pada guru dan juga pada pekerjaan lainnya biasanya ada 3 aspek yaitu kelelahan, kurangnya pencapaian, dan perasaan sinisme terhadap pekerjaan yang dilakoni.
Untuk mengetahui penyebab pasti burnout pada guru, pertama-tama harus diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya.
Biasanya faktor yang mempengaruhi burnout pada guru adalah level guru, level siswa serta tingkatan organisasi guru. Faktor lain yang menyebabkan guru burnout selain tiga hal di atas adalah:
- Kurangnya dukungan sosial dari rekan dan atasan
Sedikit dukungan dari atasan dan rekan-rekan: ini tidak terjadi di setiap sekolah dan setiap guru, tetapi ketika ini terjadi, itu dapat membuat seorang guru merasa lelah dan tidak dihargai dengan sangat cepat.
- Imbalan yang diberikan tidak mencukupi atau tidak tepat
Jumlah gaji yang rendah dan tidak sesuai dengan harapan juga dapat menyebabkan guru burnout. Pekerjaan yang padat dan tidak sebanding dengan upah yang diterima membuat dapat membuat guru bekerja tidak sepenuh hati.
Tak jarang karena tuntutan yang meningkat dan adanya penurunan dana secara simultan, seringkali sekolah (terutama sekolah swasta) harus menghadapi pemotongan anggaran yang semakin banyak. Imbasnya adalah pemotongan gaji guru.
- Kurang penghargaan
Guru adalah profesi mulia. Tuntutan masyarakat kepada kinerja guru sangatlah besar. Guru berusaha melakukan yang terbaik untuk melakukan pekerjaan yang sangat sulit, namun tidak jarang kerja keras tersebut kurang dihargai. Hal ini terbukti dengan sering munculnya kasus-kasus kriminalisasi terhadap guru.
- Kondisi kerja yang tidak menyenangkan atau menekan
Seringkali administrator, manajemen, dan lain sebagainya memberikan target yang tidak jelas tentang apa yang sebenarnya diharapkan dari guru.
Banyak guru merasa kewajiban yang tidak diucapkan lebih banyak sehingga guru kewalahan dan mengalami kelelahan fisik dan juga psikis berkepanjangan.
- Beban kerja yang berlebihan
Guru merasa beban kerja yang dibebankan padanya melebihi kapasitas atau melebihi jam kerja normal. Hal ini sudah umum terjadi selama masa pandemi di mana guru merasa harus melakukan pekerjaan 24 jam karena ketika belajar dari rumah sering terjadi siswa meminta dilayani bahkan di luar jam kerja normal.
- Suasana kelas yang buruk
Kelas yang tidak kondusif juga dapat menjadi penyebab guru mengalami burnout. Kelas yang seperti ini akan membuat guru dan juga siswa merasa tidak nyaman saat belajar. Maka dapat juga menimbulkan academic burnout bagi siswa.
Halaman berikutnya
Tanda-tanda guru mengalami burnout..
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya