Ketika guru menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) perlu memasukkan unsur literasi dan numerasi. Pasalnya, dua kompetensi tersebut menjadi kompetensi minimum yang wajib dicapai oleh peserta didik dalam program Merdeka Belajar yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mungkin sebagian guru ada yang masih bingung terkait masalah ini.
Seperti yang diketahui bahwa sistem pendidikan di Indonesia saat ini akan menggunakan sistem Asesmen Nasional (AN) sebagai evaluasi pendidikan secara nasional. Jadi, AN tersebut akan menggantikan Ujian Nasional (UN) yang sudah berjalan beberapa tahun terakhir..
Komponen Asesmen Nasional sendiri salah satunya meliputi AKM (Asesmen Kompetensi Minimum). AKM ini merupakan instrumen yang akan digunakan untuk mengukur tingkat literasi dan numerasi para pelajar di seluruh Indonesia. Tidak menentukan kelulusan, namun tujuan akhir dari AKM adalah untuk melakukan perbaikan mutu pendidikan secara nasional.
Di tingkat global, kemampuan pelajar Indonesia dalam literasi dan sains masih tertinggal jauh dari negara-negara lain. Itulah yang menjadi salah satu pertimbangan untuk melakukan peningkatan kemampuan literasi dan numerasi pada pelajar di Indonesia tersebut.
Literasi dapat dipahami kemampuan siswa dalam memahami sebuah bacaan teks secara mendalam. Kemudian numerasi adalah kemampuan siswa untuk memahami bacaan yang disajikan dalam angka atau statistik. Kedua kompetentisi tersebut sangat penting karena akan sangat berguna ketika siswa ingin belajar berbagai keilmuan tingkat lanjut dan juga akan bermanfaat juga ketika siswa sudah menjalani karier profesional setelah lulus sekolah.
Nah, oleh sebab itu, kemampuan siswa dalam berliterasi dan numerasi perlu ditingkat sejak saat ini juga. Para guru yang mengajar mata pelajaran apapun diharapkan dapat memasukkan unsur literasi dan numerasi tersebut.
Memberikan muatan literasi dan numerasi tersebut dapat dilakukan di lintas mata pelajaran. Artinya, literasi tidak hanya berkaitan dengan pelajaran bahasa Indonesia. Demikian juga dengan numerasi tidak hanya bersinggungan dengan mata pelajaran Matematika.
Setiap guru dapat memasukkan muatan kompetinsi literasi dan numerasi pada setiap mata pelajaran. Dan berikut ini adalah contoh RPP yang memiliki orientasi literasi dan numerasi.
Dari RPP yang dibuat di atas dapat dilihat terdapat unsur literasi dan numerasi sekaligus dalam satu pertemuan. Ketika guru membahas konsep gaya dan gerak dalam pelajaran IPA, berarti hal tersebut mendorong siswa dalam peningkatan literasi.
Kemudian ketika guru mengajak siswa untuk melihat angka pada speedometer yang menjadi sinyal kecepatan, merupakan unsur numerasi. Artinya, dalam satu aktivitas di dalam kelas dapat memasukkan dua unsur tersebut sekaligus.
Setiap guru ketika menyusun RPP perlu memahami masalah ini. Sehingga apa yang menjadi tujuan pendidikan secara nasional dapat tercapai dengan baik.
Jika Anda ingin belajar lebih dalam tentang cara penyusunan RPP berorientasi literasi dan numerasi, silakan mengikuti bimbingan teknis melalui diklat berikut ini:
“WORKSHOP PENYUSUNAN RPP TERBARU BERORIENTASI NUMERASI & LITERASI”
Info lebih lanjut, silakan klik link di bawah ini: