Ceritaku Mengikuti Program PPG 2021

- Editor

Kamis, 16 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengalaman saya mengajar dimulai sejak saya lulus dari perguruan tinggi yaitu tahun 2015. Menjadi seorang guru muda yang minim pengalaman membuat saya kesulitan dalam mengajar. Banyak hal yang harus saya pelajari saat mengajar terutama bagaimana cara mengorganisasi peserta didik agar mau belajar dengan baik.

Saya menyadari bahwa sebagai seorang guru saya belum sempurna. Karena saya belum bisa memenuhi empat kompetensi yang harus dimiliki seorang guru. Beruntung di tahun 2018 lalu, saya mendapatkan panggilan pre tes PPG. Namun sayangnya saya tidak lulus saat pre tes di tahun tersebut. Kemudian pada tahun 2019, saya kembali mendapatkan panggilan pre tes.

PPG atau Pendidikan Profesi Guru merupakan program yang dibuat untuk menghasilkan guru yang memiliki kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional serta mampu mengembangkan kompetensi secara berkelanjutan.

Setelah mengikuti pretes PPG tahun 2019, pada tanggal 10 Februari 2021 hasil pre tes diumumkan dan saya dinyatakan lulus. Pelaksanaan PPG dalam jabatan tahun 2021 ini dilaksanakan dalam empat gelombang. Akhirnya perjuangan saya mengikuti kegiatan PPG dimulai.

Perjuangan saya dimulai dengan persiapan berkas-berkas administrasi yang akan diunggah pada laman SIMPKB untuk persyaratan seleksi administrasi. Setelah dinyatakan lulus administrasi, saya menunggu beberapa bulan untuk mengetahui saya mendapatkan giliran PPG gelombang keberapa.

Selanjutnya pada bulan Mei 2021, saya mendapatkan informasi pada SIMPKB bahwa saya masuk PPG pada gelombang ketiga yang dimulai dari tanggal 9-16 Juni 2021. Setelah melakukan konfirmasi kesediaan, kemudian pada tanggal 21 Juni 2021 saya ditetapkan sebagai peserta PPG Angkatan 3 di LPTK Universitas Widya Mandala Surabaya.

Perjuangan saya dilanjutkan dengan mempersiapkan berkas-berkas untuk lapor diri ke LPTK yang dilaksanakan  pada tanggal 24-25 Juni 2021. Pada tanggal 28 Juni sampai dengan 14 Juli 2021, saya melakukan pembelajaran mandiri. Jadi peserta PPG, khususnya peserta jurusan Fisika, diberikan 10 modul yang terdiri dari 6 modul profesional dan 4 modul pedagogi. Kesepuluh modul tersebut harus kami pelajari secara mandiri selanjutnya kami rangkum dalam sebuah lembar kerja. Lembar kerja ini akan kami kumpulkan saat pendalaman materi.

Saat belajar mandiri ada beberapa materi-materi Fisika yang masih membuat saya miskonsepsi dan masih sulit saya jelaskan ke siswa. Selain itu, materi pedagogi juga tidak terlalu saya pahami walaupun saya sudah beberapa tahun menjadi seorang guru. Karena itu, saya merasa sangat beruntung mendapatkan kesempatan untuk belajar lagi dalam program PPG ini.

Tanggal 15 Juli 2021 dilaksanakan orientasi mahasiswa yang menandakan bahwa saya sudah resmi menjadi mahasiswa PPG dalam jabatan di Universitas Widya Mandala Surabaya. Kemudian tanggal 16-31 Juli 2021, saya mulai mengikuti kegiatan pendalaman materi yang didampingi oleh dosen-dosen hebat di Universitas Widya Mandala Surabaya, khususnya Jurusan Pendidikan Fisika. Selain itu saya juga bertemu rekan-rekan guru yang sangat hebat dan bersemangat dari seluruh Indonesia.

Dengan sabar Bapak/Ibu dosen membimbing kami dalam pendalaman materi. Rekan-rekan guru juga membagikan pengalaman yang mereka miliki saat melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sehingga berbagai permasalahan yang kami alami selama mengajar di sekolah mendapatkan pencerahan. Berkat pendalaman materi ini, beberapa miskonsepsi yang selama ini saya alami dan kesulitan saya menjelaskan beberapa materi kepada siswa mendapatkan banyak saran dan masukan.

Selain mempunyai kompetensi profesional, seorang guru juga harus mempunyai kompetensi pedagogi, sosial, dan kepribadian. Keempat kompetensi tersebut akan membuat kita menjadi seorang guru yang profesional.

Nah, untuk mengasah keempat kompetensi tersebut, pada tanggal 2-19 Agustus 2021 kami mengikuti lokakarya perancangan pembelajaran yang didampingi oleh seorang dosen pembimbing dan guru pamong yang pastinya mempunyai pengalaman yang lebih banyak dari kami. Selama kegiatan ini, banyak pelajaran baru yang saya dapatkan. Misalnya, saya akhirnya tahu bagaimana cara membuat sebuah perangkat perencanaan pembelajaran  (RPP) yang baik.

Selama ini saya selalu kesulitan membuat sebuah IPK dan evaluasi, namun dengan kritik dan saran yang diberikan dosen pembimbing, guru pamong, dan rekan-rekan satu kelompok sangat membantu saya memahami hal tersebut. Dalam kegiatan ini, kami juga sharing permasalahan-permasalahan yang kami alami saat mengajar dan cara mengatasi permasalahan tersebut.

Selanjutnya, kami melakukan kegiatan peer teaching untuk persiapan praktik mengajar (PPL) yang akan kami lakukan pada kegiatan PPG selanjutnya. Saat peer teaching, awalnya saya sangat grogi dan deg-degan karena saya harus mengajar di depan dosen pembimbing, guru pamong, serta rekan-rekan yang menurut saya mempunyai pengalaman yang lebih banyak dari saya. Namun berkat saran dan kerja sama dosen, guru pamong dan para rekan PPG akhirnya saya menyelesaikan peer teaching dengan baik.

Beberapa kritik dan saran dari dosen pembimbing, guru pamong, dan rekan-rekan membuat perangkat RPP, materi ajar, media pembelajaran serta teknik mengajar saya menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Kegiatan perancangan pembelajaran ditutup dengan refleksi dan rencana tindak lanjut yang akan kami lakukan sebelum kegiatan praktik mengajar (PPL).

Tanggal 20, 23, dan 24 Agustus 2021, kami semua mengikuti ujian komprehensif untuk persiapan praktik mengajar (PPL). Sama seperti peer teaching, saat mengikuti ujian komprehensif saya merasa sangat grogi namun ujian bisa saya lalui dengan baik berkat dosen-dosen yang sangat baik dan bersahabat.

Setelah dinyatakan lulus uji komprehensif, saya mulai mempersiapkan kegiatan PPL yang akan saya lakukan pada tanggal 26-27 Agustus 2021. Sebelum melaksanakan kegiatan PPL, tanggal 25 Agustus 2021 kami mengikuti video conference dengan dosen pembimbing dan guru pamong PPL. Selama kegiatan tersebut kami diberikan banyak saran untuk bekal kegiatan PPL yang akan kami lakukan secara daring ataupun luring. Karena di daerah saya masih diadakan PPKM yang mengakibatkan sekolah masih ditutup, maka saya memilih melakukan kegiatan PPL secara daring.

Awalnya pembelajaran daring dengan video conference menurut saya sangat sulit, karena selama ini saya tidak pernah melakukan pembelajaran daring dengan cara tersebut. Hal ini dikarenakan sebagian besar peserta didik di sekolah saya selalu mengeluh keterbatasan koneksi internet.

Namun saat saya coba untuk melakukan pendekatan kepada siswa, ternyata banyak siswa yang antusias mengikuti pembelajaran dengan video conference karena menurut mereka belajar dengan tatap muka secara maya lebih memudahkan mereka untuk menanyakan hal yang belum mereka pahami secara langsung. Kegiatan PPL yang saya lakukan secara daring akhirnya bisa berjalan dengan baik berkat saran-saran dari dosen pembimbing dan guru pamong serta rekan-rekan PPG yang lain.

Menurut saya kegiatan PPG dalam jabatan ini sangat membantu saya khususnya untuk meningkatkan kompetensi saya sebagai guru. Saya sangat berterima kasih kepada LPTK Universitas Widya Mandala Surabaya, khususnya Jurusan Pendidikan Fisika karena sudah memberikan banyak pengalaman dan kesempatan untuk saya belajar kembali.

Sekian cerita perjuangan PPG saya yang masih harus saya lanjutkan sampai Uji Kinerja dan Uji Pengetahuan. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk rekan-rekan pembaca. Saya mohon doanya agar perjuangan saya dalam PPG dalam jabatan tahun 2021 ini dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang terbaik.

Ditulis oleh Putu Saswita Utami Dewi, S.Pd (Guru di SMA N 2 Mendoyo)


Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 409 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru