Cara Mengajarkan Life Skill Pada Anak Melalui Media Boneka Tali

- Editor

Rabu, 11 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Cara Mengajarkan Life Skill untuk anak sangat penting diketahui baik oleh guru maupun orang tua. Kecakapan hidup (life skill) merupakan kecakapan dasar yang harus dimiliki setiap orang untuk bisa menjalankan kehidupan sehari-hari.

Kecakapan hidup tersebut dapat diajarkan sejak dini melalui berbagai metode salah satunya yakni dengan menggunakan media boneka tali. Life skill bertujuan untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik dalam menghadapi kehidupannya di masa datang.

Selain itu life skill juga bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luas serta mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya di lingkungan sekolah dengan memberi peluang pemanfaatan sumber daya yang ada di masyarakat sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah .

Media boneka tali yang digunakan sebagai cara mengajarkan life skill pada anak tersebut menyelipkan di dalam cerita-ceritanya ada mengenai life skill, mengenai empati, mengenai rasa hormat serta kewajiban untuk tolong menolong.

Melalui media boneka tali serta keterampilan membuat marionette craft tersebut diharapkan siswa/anak dapat berantusias untuk menerima pesan tersirat yang ada di dalamnya.

Marionette craft merupakan sebuah cara mengajarkan life skill yang dilakukan melalui kerajinan tangan (puppet craft program). Metode ini diajarkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang sasarannya adalah siswa kelas 4 dan 5.

Penanaman life skill pada anak usia dini dan sekolah dasar perlu dikemas sedemikian rupa dengan empat level pendidikan mulai dari level basic, menengah, hingga lanjutan semua diajarkan secara bertahap kepada anak-anak.

Selipan-selipan materi yang dapat digunakan untuk melatih life skill anak agar dapat mengenali berbagai situasi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan bekal bagi anak untuk beradaptasi dalam situasi yang akan datang.

Di sisi lain, pembelajaran life skill lebih baik dilakukan sejak anak usia dini karena kecakapan hidup merupakan kecakapan yang seharusnya terencana.

Kecakapan dasar tersebut dapat diajarkan sejak anak usia dua tahun hingga usia sekolah dasar. Semakin dini mengajarkan life skill pada anak, kecakapan tersebut juga semakin tertanam sebagai suatu kebiasaan.

Ada empat jenis life skill yang dapat diajarkan kepada anak sesuai jenjang usia yakni life skill personal, life skill sosial, life skill intelektual, dan life skill vokasional. Life skill personal berkaitan dengan kegiatan pribadi sehari-hari. Contohnya merapikan kamar, mandi sendiri, makan sendiri dan sebagainya.

Life skill sosial adalah kecakapan yang berkaitan dengan hubungan atau interaksi anak dengan lingkungannya. Contohnya mengajarkan cara berkomunikasi kepada orang yang lebih tua, melatih berbagi, mengajarkan cara menghadapi konflik dan sebagainya.

Life skill intelektual adalah kecakapan anak untuk belajar tentang kemampuan dalam hal kognitif, seperti angka dan bahasa. Kecakapan ini dapat diajarkan melalui menaiki anak tangga, menghitung jumlah anggota keluarga, memahami kosakata yang digunakan di rumah dan sebagainya.

Life skill vokasional adalah kecakapan yang berkaitan dengan pekerjaan tertentu. Contohnya mengajarkan jenis-jenis profesi kepada anak yang ada di lingkungan sekitar dan sebagainya.

Life skill harus diajarkan oleh orang tua sesuai dengan tingkatan usianya sehingga anak akan lebih mudah menangkap suatu pesan lewat sistem sensorik atau panca indera. Dengan demikian cara mengajarkan life skill dapat dilakukan melalui apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan.

Untuk mendukung pemahaman siswa maka life skill yang diajarkan di sekolah harus diajarkan dengan disertai contoh langsung. Hal tersebut dapat dilakukan secara konsisten di lingkungan sekolah dan keluarga.

Daftar Sekarang Juga Menjadi Member e-Guru.id. Tingkatkan Pengetahuan Serta Kemampuan Anda Agar Dapat Menjadi Pendidik Yang Hebat dan Dapatkan Berbagai Macam Pelatihan Gratis Serta Berbagai Bonus Lainnya. Daftar Sekarang dan Dapatkan Diskon Hingga 50%

DAFTAR SEKARANG

Penulis : (EYN)

Berita Terkait

Guru Wajib Tahu, Poin Penting dalam PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru
4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Berita ini 30 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 7 Januari 2025 - 12:24 WIB

Guru Wajib Tahu, Poin Penting dalam PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Rabu, 11 Desember 2024 - 09:47 WIB

Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis