Emosi adalah gambaran kemarahan, kesedihan, kekecewaan dan lainnya yang merupakan sebuah ungkapan perasaan yang manusiawi di miliki setiap insan. Dalam ilmu psikologi, emosi di artikan sebagai pola reaksi kompleks yang melibatkan pengalaman, perilaku dan fisiologis yang di gunakan untuk menangani masalah atau peristiwa penting yang di alami individu. Emosi juga bisa di miliki oleh para orangtua terhadap perilaku anak-anaknya yang tidak sesuai dengan yang di ajarkan.
Namun, tak hanya itu saja yang bisa menimbulkan emosi atau kemarahan orangtua kepada anak-anaknya. Ada beberapa faktor lain yang juga menjadi pemicu munculnya emosi tersebut dan bagaimana cara menurunkan emosi, di antaranya :
Langkah Mudah Dalam Menangani dan Mengatasi Emosi
1. Rasa takut
Orang tua marah kepada anak-anaknya di karenakan rasa takut dan kekhawatiran buah hatinya tertimpa sesuatu yang buruk. Rasa takut ataupun kekhawatiran itu dapat membuat para orangtua spontan berteriak bahkan bisa sampai memukul anaknya.
Contohnya, anak yang bermain sesuatu atau bermain di tempat yang berbahaya. Misalkan bermain peralatan listrik atau di area yang dekat dengan aliran listrik. Ketakutan itu spontan muncul karena mereka takut terjadi sesuatu yang menimpa anak-anaknya. Terlebih, emosi itu akan muncul ketika si anak tidak mengindahkan teguran atau peringatan dari sang orangtua. Namun, hindari cara tersebut meskipun tujuan sebenarnya baik untuk anak-anak. Usahakan sebisa mungkin untuk mengendalikan emosi kepada anak agar tidak semakin memperkeruh keadaan.
2. Pengaruh stres
Kondisi pikiran orangtua yang tak nyaman, entah itu stres memikirkan pekerjaan ataupun yang lainnya, juga menjadi pemicu para orangtua dapat emosi kepada anak-anaknya. Sehingga terkesan anak menjadi pelampiasan kekesalan yang di alami oleh para orang tua, meskipun kadang-kadang anak hanya melakukan kesalahan sepele sekalipun.
Kasus seperti ini, dampak negatifnya hanya akan membuat anak menjadi bingung tentang apa seharusnya boleh di lakukan dan apa yang seharusnya tidak di lakukan. Hal tersebut juga berdampak terhadap pola pikir dan psikologi anak. Menjadi anak yang pendendam merupakan salah satu dampak negatif yang bakalan terjadi di kemudian hari jika itu terus menerus di alami oleh sang anak.
Cara Mengendalikan Emosi Pada Anak
- Bisa membedakan situasi untuk marah kepada anak
Tidak semua kenakalan anak harus kita respon dengan cara marah atau menghukum mereka. Salah satu caranya adalah dengan menetapkan batasan-batasan perilaku mana yang perlu di tindak tegas dan perilaku mana yang masih bisa di berikan toleransi atau masih bisa di bicarakan baik-baik. Dengan begitu, anda sebagai orangtua akan lebih tenang dalam menghadapi kelakuan dan ulah sang anak.
Untuk bisa mengendalikan emosi pada anak, juga bisa di lakukan dengan cara memilah kesalahan anak yang di nilai paling penting. Contohnya, ketika si anak bersikap buruk terhadap orang lain. Sedangkan, kesalahan sepele seperti meltakkan jaket tidak pada tempatnya, sebaiknya tidak perlu di respon dengan marah-marah meskipun itu baik untuk melatih kedisiplinan sang anak. Masih bisa di bicarakan baik-baik.
- Jika ingin marah, segera tenangkan diri
Membiasakan menenangkan diri sehingga bisa membuat perasaan menjadi rileks, juga bisa di jadikan salah satu cara mengendalikan emosi tanpa harus naik pitam hingga berteriak dan membentak dengan kelakuan sang anak.
Cara yang paling efektif agar perasaan menjadi rileks adalah dengan cara menarik napas dalam-dalam lalu hembuskan ketika kita sudah merasakan emosi yang akan muncul. Lakukan itu berulang-ulang hingga emosi anda kembali menjadi stabil.
Selain itu, ketika anda emosi, menjauhlah terlebih dahulu dari sang anak. Misalnya ke kamar untuk menyendiri dulu. Setelah emosi reda dan anda sudah merasa lebih tenang, hampiri anak untuk mengajak berbicara serta memberikan arahan yang tegas agar perilaku yang membuat anda marah tak di ulangi lagi oleh sang anak.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya