Umpan balik (feedback) merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan motivasi dan semangat belajar peserta didik. Umpan balik positif (positive feedback) akan fokus pada identifikasi dan perilaku peserta didik untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar.
Sedangkan umpan balik konstruktif (constructive feedback) mengarah pada identifikasi perilaku yang mengurangi motivasi dan semangat belajar peserta didik sehingga berdampak pada hasil belajar yang didapatkan.
Meskipun memberikan umpan balik merupakan hal yang bagus, namun masih banyak pendidik yang tidak nyaman melakukan hal ini, khususnya jika diharuskan menyampaikan hal yang negatif.
1.Kontrol emosi
Hindari memberikan umpan balik atau kritikan kepada orang lain ketika sedang marah atau kesal. Feedback negatif bisa saja tersampaikan dengan lebih “panas” lagi jika suasana hati sedang tidak stabil. Lebih baik jadwalkan hari lain daripada memaksakan diri memberikan feedback saat emosi sedang terganggu.
2. Lakukan secara tertutup
Cari tempat seperti ruang rapat atau ruangan pribadi ketika memberikan umpan balik. Jangan pernah lakukan hal ini di depan hadapan karyawan atau tim lainnya.
3. Fokus pada perilaku saat mengajar, bukan hal pribadi peserta didik
Ingat tujuan utama memberikan umpan balik negatif adalah untuk mengurangi perilaku yang menghambat peningkatan hasil belajar. Jika peserta didik merasa diserang secara individu maka mereka otomatis akan defensif dan menghilangkan kesempatan untuk melakukan diskusi yang sehat.
4. Harus spesifik
Menyampaikan feedback negatif yang efektif haruslah spesifik dan tepat sasaran. Sampaikan dengan detail letak kesalahan peserta didik atau perilaku yang harus mereka ubah ketika belajar. Jangan hanya mengatakan bahwa peserta didik membuat kesalahan tanpa penjelasan yang lengkap.
5. Tepat waktu
Jika pernah menerima daftar panjang berisi feedback negatif dalam laporan tahunan sekolah, berarti sebenarnya anda sudah tahu faktanya sebelum laporan dibuat. Sebaiknya segera berikan feedback langsung ketika peserta didik membuat kesalahan.
6. Tetap tenang
Terlepas dari semarah apapun pendidik, jangan pernah kehilangan kontrol emosi. Untuk mengontrol emosi membutuhkan waktu dengan menunda agenda pemberian feedback jika diperlukan.
7. Tegaskan harapan perusahaan
Cara ini memperkuat langkah ketiga dengan cara memberitahu peserta didik bahwa anda sebagai pendidik masih mempercayai kemampuan mereka dan yakin perilaku mereka bisa berubah.
8. Biarkan karyawan memberikan respon
Setelah pendidik selesai memberikan pendapat dan umpan balik, maka sebaiknya pendidik berhenti berbicara. Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanggapi pernyataan pendidik dan mengajukan pertanyaan klarifikasi.
9. Definisikan dan sepakati rencana yang dapat diterima
Sepakati rencana aksi yang sesuai untuk peserta didik. Lihat dan definisikan dengan detail apa saja yang harus dilakukan dan tidak boleh mereka lakukan.
10.Tetapkan waktu untuk follow up
Buat dan jadwalkan waktu yang jelas untuk meninjau perubahan serta perkembangan peserta didik. Langkah ini menetapkan akuntabilitas dan meningkatkan kemungkinan peningkatan kerja mereka.
Ikutilah pelatihan “Pengembangan Motivasi Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran” yang diseleggarakan oleh e-guru.id
Penulis : Erlin Yuliana