a) Intention
Keberhasilan guru dalam mengajarkan sesuatu kepada pesertadidik sangat dipengaruhi oleh kekuatan niat guru. Segala niatbaik akan diberikan jalan kemudahan oleh Allah Swt melaluiberbagai jalan yang tidak pernah bisa diprediksi sebelumnya. Niat yang kuat akan melahirkan motivasi tinggi dan komitmenyang terjaga guna pencapaian yang diimpikan.
b) Pacing
Pacing merupakan penyeimbang sekaligus pelengkap dari cara berkomunikasi kita melalui gerak tubuh, mimik dan bahasa kita dengan peserta didik. Pada prinsipnya, peserta didik akancenderung lebih suka berinteraksi dengan penguatan melalui penggunaan bahasa dan gerak tubuh seorang guru. Dengan dihadirkannya olah tubuh yang menjadi penguat dari penjelas guru diharapkan peserta didik semakin paham dalam memaknai penjelasan yang disampaikan guru.
c) Leading
Leading dalam hal ini adalah kemampuan guru dalam mengatur sekaligus mengarahkan peserta didik agar dapat mencapai tujuannya selama mengikuti proses pembelajaran. Peserta didik akan merasa terbantu dengan pendampingan danbimbingan guru karena pada waktu yang bersamaan merekaakan serius dan perhatian terhadap intruksi, ajakan dan penjelasan guru, sehingga seulit apapun materi yang dibahasa, peserta didik akan berusaha memahaminya.
d)Wise Word
Kata positif sangat memberikan energi bagi parapendengarnya. Hal ini juga dapat disajikan dalam proses pembelajaran. Pemilihan kata yang positif akan memberikan pengaruh kuat terhadap perhatian peserta didik. Dengan kata positif, hati dan pola pikir mereka merasa tersugesti dengan penyampaian guru. Dengan penggunaan kata positif pula, alam bawah sadar peserta didik akan mudah menerima pemahaman materi.
e) Appreciation
Pemberian pujian merupakan salah satu cara bagi guru untuk memberikan apresiasi kepada peserta didik yang dipandang memiliki kemampuan dalam merespon, memahami sertamelakukan feedback dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, sekecil apapun hasil usaha yang dilakukan oleh peserta didik, guru harus memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada mereka agar lebih termotivasi dalam meningkatkan kemampuannya.
f) Modelling
Kunci utama dari berbagai langkah yang diambil adalah pemodelan. Langkah ini merupakan proses pemberian contoh verbal dan perilaku kepada siswa. Setelah siswa merasa nyaman berpartisipasi dalam pembelajaran di kelas, mereka perlu dibimbing agar mereka konsisten dalam mengadopsi perilaku positif yang sesuai dengan apa yang dikomunikasikan dan dilakukan oleh guru.
Setelah melihat beberapa langkah-langkah dalam penggunaan metode pembelajaran Hypnoteaching diharapkan setiap guru kelas dapat menjadikan hal tersebut sebagai rujukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Keberhasilan yang diharapkan diperankan oleh guru karena metode ini lebih mengutamakan peran dan fungsi guru sebagai sosok yang mampu memberikan inspirasi dan mensugesti pola pikir serta perilaku peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Natalia Tri.,“Studi Eksperimental Model Pembelajaran Hypnoteaching terhadap Hasil Belajar Kosakata Belajar Bahasa Inggris Peserta Didik” Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. I No.1,edisi Maret, 2014.
Daryanto, Pengelolaan Budaya dan Iklim Sekolah, Yogyakarta: GavaMedia, 2015.
Gunawan, Adi W.,Hypnoteraphy For Children; Cara Muda dan Efektif Menerapi Anak,
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010.
Hajar, Ibnu., Hypnoteaching; Memaksimalkan Hasil Proses Belajar- Mengajar dengan Hipnoterapi. Yogyakarta: Diva Press, 2011.
Hasbullah dan Rahmawati, “Pengaruh Penerapan Metode Hypnoteachingterhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Universitas Indrapasta PGRI” Jurnal Formatif, Vol. 5 No. 1, 2015.
Muhtadi, Ali.,“Menciptakan Iklim Kelas (Classroom Climate) yang Kondusif dan Berkualitas dalam Proses Pembelajaran” Majalah Ilmiah Pembelajaran Vol. 1 No. 2 edisi Oktober, 2005.
Penulis: WDS
Halaman : 1 2