Perkembangan Drain India 2022
Hal ini terjadi hampir di berbagai sektor pengetahuan, khususnya IT, kedokteran dan ekonomi. Saat ini, sedikitnya terdapat sekitar seratus ribu warga negara India yang sebelumnya bekerja di luar negeri telah kembali ke negaranya secara permanen. Hasilnya, brain drain yang di rasakan merugikan India mulai menjelma menjadi brain circulation yang membawa keuntungan secara mutual bagi India dan negara tujuan. Dalam konteks ini, Bindo Khadria menyebutnya sebagai fenomena second-generation effects of brain drain.
Terhadap kondisi tersebut di atas, kami menganalisa adanya beberapa faktor yang menjadi penyebab utama terciptanya pola reversed brain drain di India. Yang pertama, terjadinya transisi kebijakan pemerintah India secara gradual dari pola kontrol ekonomi sosialis. Melalui sebuah proses liberalisasi yang di mulai pada awal tahun 1990-an, di mana pemerintah India telah menciptakan tidak hanya tersedianya berbagai lapangan kerja baru di bidang manufaktur dan teknologi. Akan tetapi juga meningkatkan reputasi berbagai lembaga tinggi pendidikan di bidang IT dan manajemen. Selain itu, pengelolaan institusi swasta tidak lagi di persulit oleh campur tangan pemerintah yang selama ini di rasa cukup dominan.
Dari pengalaman negara India tersebut, bisa di tarik kesimpulan, kebijakan-kebijakan yang di buat oleh pemerintah negara India tersebut bisa segera di adopsi oleh pemerintah Indonesia. Hal tersebut harus segera di lakukan oleh pemerintah Indonesia. Tentunya agar brain drain yang terjadi di tanah air bisa berubah menjadi reserved brain.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(RAW)