Bertahun-tahun Mengabdi Tapi Tak Masuk Dapodik, GTT Ini Berharap PPG Jadi Jalan Menuju Nasib Baik

- Editor

Jumat, 20 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: GTT asal Kudus, Ratna Sari Hariyanti saat sedang mengajar siswa-siswinya

Foto: GTT asal Kudus, Ratna Sari Hariyanti saat sedang mengajar siswa-siswinya

Guru merupakan profesi yang dipilih oleh berbagai insan karena panggilan jiwa guna mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut data Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendibudristek), jumlah guru di Indonesia pada 2022 ada 3,31 juta. Sebanyak 1,45 juta mengajar di jenjang Sekolah Dasar (SD).

Di samping itu, terdapat sebanyak 141.724 orang berstatus guru tidak tetap (GTT) kabupaten/kota. Dan adapun sebanyak 13.328 berstatus GTT provinsi.

Menjadikan pendidikan sebagai salah satu pondasi kemajuan bangsa, maka seharusnya seluruh pihak bahu-membahu meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pemerintah harus mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan menyejahterakan tenaga pendidik atau guru.

Sayangnya, upaya itu belum direalisasikan secara maksimal. Buktinya masih ada guru berstatus GTT alias guru wiyata bakti selama bertahun-tahun tanpa diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Padahal pengabdian mereka untuk mendidik anak bangsa sudah dilakukan selama bertahun-tahun walau gajinya sedikit.

Guru asal Kabupaten Kudus bernama Ratna Sari Hariyanti (31) menjadi salah seorang dari ratusan ribu GTT yang menghadapi nasib tersebut. “Saya sudah mengajar di SD sejak 2013. Status saya masih wiyata bakti atau istilahnya GTT,” ungkapnya saat diwawancarai naikpangkat.com, Kamis (19/1/2023).

Mengajar Hampir 10 Tahun

Ia mengaku menjalani profesi guru sudah lebih dari 8 (delapan) tahun. Namun, selama waktu hampir satu dasawarsa itu Ratna belum masuk Dapodik. Padahal mayoritas guru sudah dapat tercantum di Dapodik setelah dua tahun mengajar tetapi sampai hari ini Ratna tidak masuk Dapodik. Berbagai cara sudah ia lalui tetapi tidak mendapat hasil apapun.

“Upaya yang saya lakukan berikhtiar. Saya sudah berusaha ke sana kemari supaya bisa masuk data Dapodik tapi ternyata hasilnya zonk, apa boleh buat? Harus pasrah menerima karena kebijakan kalau sudah ditutup kita memaksa apapun tetap tidak bisa. Ibaratnya trimo ing pandum,” ungkap wanita yang kini mengajar di SD 1 Getas Pejaten.

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 614 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Selasa, 10 Desember 2024 - 09:43 WIB

Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis