Sri Mulyani, Menteri Keuangan Republik Indonesia, mengatakan bahwa guru dan dosen akan mendapatkan tunjangan hari raya (THR). THR yang didapat guru dan dosen tersebut akan disalurkan sebelum lebaran tahun ini.
Terkait pemberian Tunjangan Hari Raya sendiri sebenarnya sudah dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2023 yang dikeluarkan pasca pandemi dan bersamaan dengan pulihnya ekonomi domestik.
Menkeu mengatakan bahwa THR yang didapat guru dan dosen tahun ini merupakan THR khusus yang berbeda dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya. Guru dan dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang selama ini tidak mendapatkan tunjangan baik tunjangan kinerja maupun tunjangan penghasilan bisa mendapatkan THR.
“Yang berbeda dan kita tambahkan bagi pembayaran THR dan gaji ke 13 adalah diberikan kepada guru dan dosen yang tidak mendapatkan tunjangan kinerja dan tunjangan tambahan penghasilan,” kata Sri Mulyani.
Bagi guru dan dosen yang tidak mendapatkan tunjangan kinerja (tukin) dan tunjangan tamsil, akan mendapatkan 50 persen dari tunjangan guru dan dosen.
Adapun tunjangan hari raya atau THR yang didapat guru dan dosen adalah sebesar gaji pokok ditambah dengan tunjangan melekat pada gaji yang meliputi tunjangan keluarga, tunjangan pangan, serta tunjangan struktural fungsional, dan tunjangan lain.
Untuk pemberian THR khusus bagi guru dan dosen pada lebaran kali ini, pemerintah telah menganggarkan sejumlah dana dana sebesar Rp 2,1 triliun. Hal itu sesuai dengan yang disampaikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Di samping itu, dari keterangan yang disampaikan Menteri Keuangan, total pegawai ASN di daerah yang menerima THR tahun ini mencapai 3,7 juta pegawai termasuk 1,1 juta guru berstatus ASN di daerah yang menerima tunjangan profesi guru dan tunjangan tambahan penghasilan.
Halaman Selanjutnya
Pihak Kementerian Keuangan akan bekerja sama dengan pemerintah daerah
Halaman : 1 2 Selanjutnya