Guru perlu menggunakan penilaian diagnostik standar untuk dapat menggali data lebih mendalam mengenai kelebihan dan kekurangan siswa. Dengan bentuk instrumen asesmen diagnostik yang ada.
Apa saja bentuknya? Yuk simak informasi berikut ini:
Survei dan Kuesioner
Metode yang pertama adalah metode yang paling umum untuk melakukan penilaian diagnostik. Guru dapat membuat survei/kuesioner online melalui Google form misalnya, dan meminta siswa untuk mengisinya di awal pembelajaran.
Atau, guru dapat menggunakan fitur undangan email untuk mengirimkan survei kepada siswa terlebih dahulu.
Pretest
Yang kedua dapat berupa pretest. Pre-test adalah alat penilaian yang bukan untuk dinilai yang digunakan untuk menentukan seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki siswa tentang mata pelajaran tersebut.
Untuk bentuk pre-tesnya biasanya siswa diminta untuk mengisi pertanyaan rumpang atau pilihan ganda.
Seluruh isinya adalah untuk menguji pengetahuan atau mengetahui karakteristik siswa untuk soal diagnostik non kognitif siswa yang ada sebelum mereka memulai topik atau unit pembelajaran baru.
Daftar periksa (Cheklist)
Bentuk instrumen asesmen diagnostik selanjutnya guru dapat menggunakan daftar periksa adalah alat sederhana yang menguraikan kriteria penilaian khusus untuk evaluasi diagnostik. Daftar periksa sangat kolaboratif ini dapat digunakan bagi siswa untuk dapat mengevaluasi diri sendiri, guru juga dimudahkan untuk mengakomodasi data nya.
Guru menilai setiap siswa berdasarkan kriteria yang berbeda dalam daftar. Pada akhirnya, mereka menganalisis hasil dan menggunakannya untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa tentang materi pelajaran. Bentuk instrumen ini cocok untuk mengukur asesmen diagnostik non kognitif, untuk melihat karakteristik siswa.
Ingin mempelajari lebih dalam tentang Asesmen Diagnostik ?
Link daftar Diklat Bersertifikat 35JP tentang Asesmen Diagnostik
Link daftar Diklat Bersertifikat 35JP tentang Asesmen Diagnostik
Link daftar Diklat Bersertifikat 35JP tentang Asesmen Diagnostik
Pengukuran berbasis Kurikulum
Untuk bentuk yang selanjutnya menggunakan pengukuran berbasis kurikulum. Selama pengukuran berbasis kurikulum, para siswa mengambil bagian dalam penilaian singkat yang berlangsung masing-masing 1-5 menit. Guru mencatat skor mereka untuk setiap tes ini. Setelah skor dicatat, guru memutuskan apakah akan melanjutkan pembelajaran dengan cara yang sama atau mengubahnya.
Halaman selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya