Kegiatan mengajar di masa PTMT dimulai bulan ini. Tanggal 3 Januari 2022 sekolah daerah DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Bali dijadwalkan melakukan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT). Sedangkan sekolah di daerah Jawa Barat dijadwalkan masuk mulai tanggal 10 Januari mendatang.
Kembali aktifnya sekolah tentu memberikan perasaan senang. Meskipun tidak dipungkiri ada pula kekhawatiran terhadap kemunculan varian baru Omicron, namun kembali berlakunya pembelajaran tatap muka merupakan hal yang patut disyukuri.
Setelah cukup lama melakukan pembelajaran secara daring, kemampuan penguasaan kelas oleh guru bisa saja menurun. Untuk itu guru perlu mempersiapkan diri untuk mulai mempertajam lagi kemampuan mengajar secara tatap muka.
Berikut tips yang bisa dicoba guru untuk mempersiapkan diri mengajar di masa PTMT.
Pertama yaitu biarkan siswa bercerita tentang pengalaman pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kenali emosi siswa ketika ia bercerita tentang bagaimana mereka melewati masa-masa pembelajaran jarak jauh mereka. Buatlah siswa mengeluarkan semua beban tersebut, agar terdapat sedikit kelegaan dari hati mereka. Dengan begitu mereka pun menjadi siap menerima hal-hal yang akan disapaikan oleh guru.
Kedua, guru perlu lebih interaktif. Karena siswa telah terbiasa menyimak pembelajaran secara daring, guru perlu membantu mereka untuk kembali terbiasa berada di bangku sekolah dan iklim belajar sekolah dengan melakukan pembelajaran yang interaktif.
Perasaan canggung dan gugup siswa mungkin masih ada. Oleh karena itu, guru dapat menyelipkan beberapa lelucon ataupun ice breaking yang relevan untuk membantu merilekskan tubuh dan pikiran mereka sebelum atau saat di tengah pembelajaran berlangsung.
Ketiga, berikan materi yang esensial saja. Guru tentu menyadari bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) telah menyebabkan learning loss. Dengan begitu, memulihkan kembali pemahaman siswa adalah tanggung jawab guru di masa PTM ini.
Namun, terlalu tergesa-gesa mengejar materi yang tertinggal justru dapat membuat siswa menjadi terbebani dan stres. Untuk itu, guru sebaiknya memilih materi yang esensial saja untuk disampaikan. Sisanya guru dapat memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah. Tentunya dengan proporsi tugas yang tidak memberatkan siswa.
Keempat lakukan asesmen awal. Asesmen awal ini berguna untuk menilai sejauh mana pemahaman siswa terhadap mata pelajaran yang sebelumnya telah diajarkan secara daring. Sehingga guru dapat mendeteksi apakah terjadi miskonsepsi. Guru juga dapat melihat siswa mana yang paling tertinggal dan butuh perhatian lebih.
Selanjutnya dengan melihat hasil asesmen tersebut, guru dapat melakukan evaluasi dan perbaikan. Perbaikan tersebut dapat dilakukan dengan mengukur kemampuan siswa dalam menerima materi, agar siswa tidak menjadi stres setelah PTM diadakan.
Demikian tips mengajar di masa PTMT. Semoga guru dapat kembali mengajar secara maksimal. Jangan lupa untuk tetap menjaga protokol kesehatan di masa PTMT.
Mari tingkatkan kemampuan mengajar di masa PTMT Anda dengan mengikuti Free Diklat 32JP “Peran Teknologi dalam Membantu Proses Pembelajaran”. GRATIS. Ikuti langkah ini untuk mendaftar.
- Bagikan info ini ke 3 grup Whatsapp, FB, atau Telegram.
- Gabung di chanel Telegram di sini.
- Subscribe Youtube adilearning dan nyalakan lonceng di sini.
- Screenshot syarat di atas dan isi formulir di LINK INI.
Penulis: Agriantika Fallent