Asessmen diagnostik tidak hanya menjadi tanggung jawab wali kelas atau guru BP saja. Akan tetapi semua guru mata pelajaran juga memiliki tanggung jawab yang sama. Kepala sekolah disini menjadi komando dalam penerapa assesmen diagnostik di kelas pada minggu pertama dan pada awal pembelajaran secara berkala.
Langkah Assesmen Diagnostik
Terdapat tiga tahap dalam assesmen diagnostik baik assesmen diagnostik kognitif maupun assesmen diagnostic non kognitif yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Berikut ini contoh langkah-langkah assesmen diagnostic, sebagai berikut:
Assesmen Kognitif
- Persiapan
- Pembuatan jadwal pelaksanaan assesmen
- Melakukan identifikasi terhadap materi assesmen berdasar kompetensi dasar yang telah disederhanakan dan disediakan oleh Kemendikbud
- Membuat dan menyusun pertanyaan secara sederhana dengan format sebagai berikut:
- Topik untuk dua kelas di bawah dengan jumlah 2 soal, pada semester 2
- 2 soal sesuai pada kelasnya, dan sesuai dengan materi pelajaran yang akan dipelajari
- Topik untuk satu kelas di bawah dengan jumlah soal 6, pada semester 1 dan semester 2
- Pelaksanaan
Pertanyaan assesmen yang telah disusun selanjutnya diberikan kepada siswa di kelas
- Tindak lanjut
- Melakukan pengolahan terhadap hasil dari assesmen yang telah diberikan siswa
- Siswa dibagi berdasarkan dari nilai yang diperoleh terdiri dari 3 kategori yaitu “Tidak paham”, “Paham Sebagian”, dan “Paham utuh”.
- Menghitung rata-rata kelas
Untuk siswa yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata akan diberikan pendampingan dan pembelajaran khusus terhadap kompetensi yang belum terpenuhi. Selanjutnya untuk siswa yang mendapatkan nilai rata-rata di kelas, maka siswa akan mengikuti pembelajaran sesuai dengan fasenya. Sementara itu siswa yang mendapatkan nilai di atas rata-rata akan mengikuti pengayaan.
- Bagi topik yang sudah diajarkan dilakukan penilaian terlebih dahulu sebelum memulai topik pembelajaran baru. Hal ini penting untuk dilakukan guna melakukan penyesuaian pada pembelajaran dan disesuaikan dengan rata-rata kemampuan siswa.
- Pada setiap pembelajaran dilakukan pengulangan yang bertujuan untuk pengadaptasian terhadap materi pembelajaran sesuai dengan tangkat kemampuan siswa.
Assesmen Non Kognitif
- Persiapan
- Guru harus pintar untuk menyiapkan alat bantu yang berupa gambar ekspresi emosi
- Guru harus dapat membuat daftar pertanyaan kunci, misalnya:
- Hal apa yang menjadi harapanmu?
- Apakah ada hal yang dapat membuat kamu senang dan tidak senang selama proses pembelajaran?
- Pelaksanaan
- Guru memberikan gambar yang menunjukkan emosi kepada peserta didik
- Guru meminta peserta didik untuk mengekspresikan perasaannya melalui cerita baik secara tulisan, lisan, maupun gambar selama proses pembelajaran.
- Tindak lanjut
- Melakukan identifikasi siswa melalui ekspresi emosi negatif, lalu mengajak siswa untuk berdiskusi secara personal
- Menentukan perlakuan dan tindak lanjut yang bertujuan membantu siswa, dan mengkomunikasikannya kepada siswa dan orang tua siswa bila diperlukan
- Pada awal proses pembelajaran dilakukan pengulangan pelaksanaan assesmen non kognitif terlebih dahulu.
e-Guru.id menyediakan program membership dengan satu kali membayar gratis pelatihan bersertifikat 32 JP setiap bulannya. Mari bergabung dengan 9000++ di seluruh wilayah Indonesia. Tunggu apalagi DAFTAR SEKARANG
Ingin pelatihan bersertifikat 32 JP? KLIK LINK INI
Ingin dibantu mendaftar member e-Guri.id ? Hubungi wa.me/6285869433931 (Admin Ayu)
(joz/law)
Halaman : 1 2