Lebih lanjut, Hengki menyebutkan, anggaran yang diberikan kepada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan non ASN bersumber dari APBD KBB 2022 yang totalnya mencapai Rp9,2 miliar.
Ke depan, jika anggaran daerah memadai akan diupayakan agar insentif ini bisa naik nilainya supaya kesejahteraan guru semakin meningkat.
Bantuan tersebut diakuinya, tidak terlalu besar dibanding dengan pengabdian mereka dalam memajukan dunia pendidikan di KBB.
Sehingga menjadi keinginan pemerintah daerah agar kesejahteraan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan non ASN di KBB dari tahun ke tahun terus membaik.
“Kami juga akan mendorong mereka untuk mengikuti program PPG (Pendidikan Profesi Guru). Sehingga mereka juga bisa mendapatkan honor tambahan Rp1,5 juta per bulan,” sebutnya.
Hengki mengaku, terus mengupayakan penambahan kuota untuk penerimaan tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dari kalangan guru non ASN.
Bahkan tahun depan, Pemda KBB telah mengusulkan kepada Menpan RB agar ada penambahan kuota P3K untuk KBB.
“Wajar jika Pemda KBB terus memperhatikan nasib guru lantaran perannya dalam memajukan dunia pendidikan, profesi yang mulia, dan memiliki tanggung jawab besar,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan KBB, Asep Dendih menambahkan, tahun ini ada sebanyak 6.142 tenaga pendidik dan kependidikan non ASN di lingkungan Disdik yang mendapat insentif.
Ke depan diharapkan yang belum tercover bisa juga mendapatkan insentif.
“Total anggarannya Rp9.200.013.000 dari APBD KBB. Itu sebagai perhatian Pa Bupati kepada guru honorer di KBB,” pungkasnya.
Halaman berikutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya