Oleh Atik wahyuningsih, S.TP
Guru di SMK N 1 Cangkringan
Pak Lasono, adalah seorang pensiunan guru SD yang pernah menjabat sebagai kepala sekolah di SD Negeri Catur Tunggal 7 Yogyakarta dan SD Negeri Ledoknongko, Turi, Sleman. Ia memiliki hobi memelihara hewan peliharaan seperti ayam dan ikan air tawar seperti ikan mujair dan lele.
Pensiun dari tugasnya pada tahun 2018, kegiatan sehari-hari Pak Lasono adalah memelihara ayam dan membudidayakan ikan air tawar. Tampaknya, setelah pensiun tidak mengurangi kecintaannya terhadap budidaya ikan.
Di awal masa pandemi Covid-19, Pak Lasono masih memelihara ikan lele. Tetapi cukup sulit untuk bertahan dikarenakan harga pakan (pelet) yang cukup mahal sehingga memutuskan untuk berhenti dari memelihara ikan tersebut.
Sempat ‘putus asa’ dan membiarkan kolam-kolam ikannya kosong dan hanya berisi sekumpulan eceng gondok.
Di awal tahun 2020, Pak Lasono kemudian mengenal jenis ikan Channa dari menantunya. Sepengetahuan Pak Lasono, ikan Channa sama seperti ikan gabus biasa—yaitu ikan gabus yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia.
Berbekal kemampuan dalam pembudidayaan ikan lele, Pak Lasono mencoba keberuntungan untuk membudidayakan ikan Channa.
Seiring waktu berjalan, Pak Lasono baru mengetahui bahwa ikan Channa yang dibudidayakannya ternyata merupakan jenis ikan hias yang sedang naik daun dan banyak digemari masyarakat luas karena corak tubuhnya yang unik dan berwarna-warni. Lebih tepatnya yaitu jenis Channa asiatica.
Channa asiatica adalah ikan gabus endemik yang berasal dari negeri tirai bambu alias Cina. Bentuk fisik dari Channa asiatica sebenarnya tidak jauh berbeda dengan jenis ikan gabus lainnya. Hanya saja yang membedakan adalah dari sisi corak warnanya.
Warna utama dari Channa asiatica adalah hitam, abu-abu, dan coklat. Sedangkan warna hiasannya berupa bintik-bintik biru muda, coklat muda, hingga putih. Jadi jenis ikan gabus jenis ini sangat mudah dikenali. Soal ukuran tubuh, mengutip dari situs Seriously Fish, panjang ikan Channa asiatica dapat mencapai hingga 35 cm.
Budidaya ikan Channa kurang lebih sama dengan ikan-ikan lainnya, sehingga tidak menyulitkan Pak Lasono untuk menekuni budidaya ikan Channa tersebut. Selain budidayanya yang mudah, harga ikan Channa juga cukup bersaing terutama untuk spesies Channa yang memiliki keindahan corak menawan.
Sebagaimana spesies ikan gabus, Channa asiatica adalah salah satu ikan predator. Di alam liar, biasanya ikan ini sebagian besar memakan ikan hidup yang lebih kecil dan serangga. Makanan yang diberikan untuk ikan Channa asiatica yang masih bayi atau anakan berupa cacing sutra. Cacing sutra sendiri biasanya dikenal juga dengan sebutan cacing rambut (Tubifex sp.) dan bisa menjadi pakan hidup bagi ikan yang berpotensi menjadi besar untuk mendukung kebutuhan pakan alami pada budidaya ikan Channa. Untuk Ikan Channa dewasa bisa diberikan cacing besar ataupun udang.
Ada beberapa jenis ikan Channa lainnya yang sedang banyak digemari masyarakat indonesia Seperti Channa maruliodes (yellow sentarum, red sentarum, red sampit) channa limbata, channa bankanensis, channa auranti, channa stewartii, channa bleheri, channa andrao, serta channa pulchra dan masih banyak lagi jenis lainnya berdasarkan corak dan warnanya.
Kiat-kiat dalam usaha budidaya ikan Channa asiatica yaitu memberikan makanan berdaging seperti udang, cacing tanah, hingga potongan ikan. Perlu diingat bahwa Channa asiatica tidak mau memakan makanan kering apa pun. Tips yang paling penting adalah ikan Channa asiatica tidak boleh diberi makan berupa daging mamalia maupun unggas seperti jantung sapi atau ayam karena beberapa lipid yang terkandung di dalam tubuhnya tidak dapat dimetabolisme dengan baik.
Strategi penjualan yang dilakukan Pak Lasono dalam memasarkan ikan Channa asiatica yaitu menggunakan sistem borong. Harga ikan Channa asiatica bisa mencapai ratusan ribu sampai jutaan per ekornya tergantung corak dan warnanya.
Dengan kegiatan tersebut, Pak Lasono dapat mengisi harinya dengan kegiatan yang produktif meskipun sudah pensiun. Dan yang paling penting adalah mendapat penghasilan dari penjualan ikan Channa yang dibudidayakannya.
Jika Anda pensiun seperti Pak Lasono, kira-kira kegiatan apa yang akan Anda lakukan?
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!