Oleh Endang Sriningsih
Guru di SMP Negeri 4 Mataram
Tahun ini umat Islam di Indonesia merayakan Hari Raya Idul Fitri 2023 di hari yang berbeda. Namun perbedaan pendapat tersebut merupakan suatu hal yang wajar, oleh sebab itu perlu adanya toleransi dan tak perlu dipertentangkan.
Perbedaan penetapan Hari Raya Idul Fitri, khususnya antara warga Nahdlatul Ulama (NU) dengan Muhammadiyah sebenarnya bukan hanya terjadi tahun ini saja, melainkan tahun-tahun sebelumnya juga sudah pernah terjadi. Bagi sebagian orang mungkin akan mengatakan “Mengapa tidak disamakan saja, tahun ini Muhammadiyah mengalah dan tahun berikutnya NU yang mengalah.”
Hal ini sebenarnya bukanlah urusan saling mengalah atau siapa yang paling benar, namun merupakan prinsip yang berdasarkan penelitian, keyakinan, dan kajian.
Muhammadiyah menetapkan bahwa Hari Raya Idul Fitri 2023 atau 1 Syawal 1444 Hijriyah jatuh pada hari Jumat, 21 April 2023. Sedangkan Nahdlatul Ulama sama dengan pemerintah yaitu menetapkan 1 Syawal tahun ini jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023. Keputusan ini telah disampaikan langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Perbedaan waktu perayaan Hari Raya Idul Fitri 2023 ini karena Muhammadiyah menentukan awal bulan dengan menggunakan metode hisab, yaitu menghitung peredaran bulan. Sedangkan pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan metode rukyatul hilal yaitu mengamati peredaran bulan secara langsung.
Dua metode tersebut sama-sama benar dan memiliki dasar masing-masing sehingga jika terdapat perbedaan tidak perlu diributkan, tidak selayaknya diperdebatkan.
Terpantau warga Muhammadiyah yang telah merayakan Hari Raya Idul Fitri lebih dulu di berbagai daerah berlangsung secara tertib, aman, dan nyaman. Toleransi dalam perbedaan pendapat dan beragama benar-benar telah ditegakkan oleh masyarakat. Semoga warga yang merayakan Hari Raya Idul Fitri hari ini Sabtu, 22 April 2023 juga demikian.
Akhirnya, perbedaan bukan suatu hal yang harus dipertentangkan. Pengendalian diri dari masing-masing pihak, sikap bijak, dan toleransi lah yang selayaknya kita tonjolkan sebagai bukti bahwa kita memang memegang prinsip bhineka tunggal ika.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud