Pola Berpikir Merancang RPP Kreatif

- Editor

Kamis, 2 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pola berpikir merancang RPP kreatif merupakan tindakan yang diupayakan guru guna membentuk suatu proses belajar mengajar yang memiliki kualitas baik, melalui pemikiran cara penyampaian yang baik, serta mempersiapkan pengukuran terhadap kualitas sistem pembelajaran terkait.

Struktur dalam pembuatan RPP meliputi kegiatan pembuka, bagian isi, dan bagian penutup. Membuat RPP menjadi tantangan bagi guru, lantaran sangat menyita waktu.

Namun, sebenarnya dengan membuat RPP guru dapat menghemat waktu guna merancang pembelajaran ke depannya. Terdapat perbedaan dalam kualitas pembelajaran yang dilakukan antara guru yang telah menyiapkan RPP dengan guru yang belum menyiapkan RPP.

Guru yang telah menyiapkan RPP akan cenderung lebih menguasai kelas, dan guru yang belum menyiapkan akan cenderung kaku.

Keuntungan Menyiapkan RPP

Dengan menyiapkan RPP terdapat banyak keuntungan bagi guru, yakni guru dapat menyampaikan materi dengan baik dan juga menarik, proses pembelajaran menjadi lebih terarah serta berkualitas, dapat mengukur performa akademis siswa dengan baik,

Kemudian rencana pengajaran pada jenjang kompetensi akan tercatat dan dapat di arsipkan yang dapat digunakan pada tahun berikutnya, sehingga memiliki banyak strategi pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran berikut nya.

Selain itu, dapat berguna bagi kepala sekolah dalam melakukan penilaian kinerja guru, serta dapat dijadikan sebagai bahan pelatihan bagi guru baru, sehingga memudahkan guru baru dalam memahami dengan cepat berbagai variasi RPP yang sudah pernah dibuat.

Format Pembuatan RPP yang Baik

Sebetulnya pada pola berpikir merancang RPP kreatif tidak ada format pembuatan khusus, dan pasti karena RPP dibuat beragam bergantung pada kretivitas guru dan juga pada kondisi peserta didik yang diajar. Berbeda dengan silabus yang bersifat baku dan dibuat oleh sekolah.

Struktur RPP menurut pakar pendidikan Indonesia terbagi menjadi 3

1. Pembuka
Kegiatan pembuka meliputi Identitas dari dan untuk siapa RPP tersebut dibuat, dan silabus yang merupakan rancangan kompetensi dasar apa yang ingin dicapai dalam pembelajaran dan indikator hasil pembelajaran.


2. Isi
Memuat terkait aktivitas pembelajaran dari awal sampai akhir yang meliputi apersepsi, strategi mengajar, prosedur aktivitas, alat bantu ajar, sumber belajar, serta proyek.


3. Penutup
Terdiri dari rubrik penilaian dan komentar guru misal nya masalah, ide baru, serta momen khusus. Dalam membuat RPP sangat penting bagi guru untuk mengaitkan antara pengetahuan yang disampaikan dengan kehidupan, sehingga meminimalisir terjadi nya proses belajar menarik namun tidak penting.

Guru perlu melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, sebagai contoh nya siswa dapat mempresentasikan hasil pembelajaran di depan kelas, sehingga dapat memotivasi siswa untuk melakukan yang terbaik.

Awal nya membuat RPP menjadi beban yang cukup berat bagi guru, namun jika dilakukan dengan ikhlas, maka dapat menjadi arsip yang dapat digunakan pada pembelajaran ke depan nya.

Beberapa Keinginan Guru Tentang Proses Pembelajaran Yang Efektif

Beberapa kegiatan pembelajaran tidak berjalan dengan efektif, walaupun sudah membuat RPP dengan baik dan memasukkan semua komponen RPP dengan sempurna. Hal tersebut bergantung juga pada bagaimana pola pikir guru saat membuat RPP

Guru tentunya sangat ingin jika proses pembelajaran nya berjalan sesuai yang diinginkan. Berikut beberapa keinginan guru dalam proses pembelajaran, seperti mengharapkan bahwa RPP dan usaha yang telah dilakukan dapat berjalan sesiuai keinginan dan tujuan pembelajaran,

Guru juga mengharapkan agar materi pembelajaran dapat diterima oleh siswa dengan baik dan menyeluruh, ingin bahwa siswanya aktif dalam kegiatan pembelajaran yakni menyampaikan ide gagasan nya, serta mampu menguasai dan mengimplementasikan hasil belajar dalam kehidupan nyata.

Target untuk Mencapai RPP yang Baik

Terdapat target bagi guru untuk mencapai RPP yang baik, seperti pola berpikir yang tepat, memahami berbagai strategi pembelajaran yang tepat untuk siswa, serta melakukan perencanaan pembelajaran dengan tepat.


Terdapat 5 Pola berpikir merancang RPP kreatif dalam pembelajaran menurut Jhon Saphier dalam buku The Skillfull Teacher Building Your Teaching Skills meliputi:

1) Coverage Thinking

Yang merupakan kejaran materi terkait pemikiran terhadap konten keterampilan yang akan disampaikan kepada peserta didik pada proses pembelajaran.

Guru melakukan pemusatan pikiran terhadap materi yang akan diajarkan dengan mempelajari keseluruhan materi kemudian memikirkan terkait upaya yang harus dilakukan agar semua materi tersebut bisa tersampaikan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran.

Pada pola berpikir ini, guru harus mampu menjadikan dirinya sebagai pusat dari informasi dengan menjelaskan secara keseluruhan materi kemudian memastikan bahwa semua materi telah tersampaikan.

Kelemahan pola ini adalah ketika guru lupa untuk mengeksplor berbagai kemampuan peserta didik serta hubungan antara pembelajaran. Sehingga pola pikir ini pada umumnya akan membuat guru menjadi terjebak pada metode ceramah, presentasi ataupun cerita.

2) Activity Thinking

Merupakan aktivitas belajar dengan pola pemikiran saat merancang proses pembelajaran guru berfokus pada bentuk kegiatan atau berbagai aktivitas apa yang dapat dilakukan peserta didik terkait pembelajaran.

Bentuk aktivitas peserta didik tersebut meliputi kegiatan eksperimen, kegiatan diskusi, kegiatan membaca, kegiatan menulis, kegiatan pengamatan, kegiatan presentasi, dan lain-lain yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pada pola ini, focus tertuju pada peserta didik sehingga guru tidak menjadi dominan. Peserta didik diajak untuk merasakan dan mencari tahu sendiri tentang materi yang diarahkan oleh guru.

Kelemahan pola ini adalah seringkali guru terlalu fokus pada aktivitas peserta didik. Kemudian membiarkan peserta didik bebas bereksplorasi tanpa memastikan informasi penting yang harus dipahami pada materi tersebut.

Sehingga perlukan melakukan penyesuaian terhadap bentuk serta jumlah dari aktivitas belajar menggunakan alokasi waktu yang telah tersedia.

3) Involvement Thinking

Involvement Thinking atau tingkat partisipasi, yang fokus perencanaanya tertuju pada keaktivan peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Pada pola ini, peserta didik diajak untuk lebih berdiskusi dan banyak bertanya, sehingga partisipasi peserta didik sangat diperhatikan dan dipikirkan.

Pola ini lebih melihat pada tindakan yang diambil oleh peserta didik, baik berupa mengungkapkan ide, memberikan pendapat, serta mengkritisi yang dipelajari.

Penting bagi guru untuk memperhatikan bahwa keaktifan dan partisipasi peserta didik dapat sejalan dengan tingkat pemahamannya terhadap materi yang dipelajari.

4) Mastery Objective Thinking

Merupakan pola pikir yang memusatkan pada peserta didik sebagai fokus utama dalam pembelajaran. Sehingga pemahaman peserta didik terhadap materi baru menjadi acuan dasar implementasi pembelajaran.

Guru telah semakin siap untuk mengakomodasi seluruh kebutuhan belajar peserta didik di kelas. Namun guru juga harus berhati-hati terhadap kejaran materi lain.

5) Generic Thinking Objective

Yakni pola pikir guru yang ingin mengajarkan peserta didik untuk memiliki kemampuan membandingkan serta kemampuan analisis terhadap suatu bentuk materi tertentu.

Peserta didik tidak hanya dituntut untuk mengetahui tentang suatu materi pelajaran melainkan peserta didik juga harus bisa melakukan analisis terhadap hubungan dari setiap materi pelajaran tersebut.

Penting bagi guru untuk memahami ke lima pola berpikir merancang RPP kreatif untuk melakukan perancangan RPP, yang merupakan kesatuan cara berpikir yang memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing.

Sehingga guru diharapkan mampu mengembangkannya dan tidak terfokus pada satu poin pola pikir saja. Hal ini jika dilakukan dengan matang maka membuat peserta didik merasa senang untuk mengikuti rangkaian pembelajaran dan mendapatkan keadilan atas haknya sebagai seorang pelajar secara merata.

Proses membuat RPP memang cukup sulit dan perlu pertimbangan yang matang, sehingga guru harus tetap berlatih untuk mengasah kemampuannya dalam membuat racangan RPP yang tepat guna. Seperti mengikuti beberapa pelatihan yang diselenggarakan oleh e-guru.id

YUK DAFTAR SEKARANG!


Pola pikir merancang RPP

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 132 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Rabu, 11 Desember 2024 - 09:47 WIB

Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis