Kedua istilah ini sudah tidak asing lagi bagi kita terlebih apabila kita merupakan seorang akademika seorang guru. Perbedaan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran berdiferensiasi sangat berbeda.
Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran langsung yang dalam proses pelaksanaannya lebih banyak menggunakan metode ceramah. Pada penerapan pembelajaran konvensional ini siswa diharuskan untuk menghafal materi yang diberikan oleh guru, tidak diminta untuk dihubungan materi tersebut dengan keadaan yang ada sekarang (kontekstual).
Namun, praktik pembelajaran konvensional ini masih banyak terjadi di semua jenjang pendidikan, baik SD, SMP, SMA hingga SMK.
Tentu saja hal ini sebetulnya sudah ketinggalan jaman. Terlebih melalui kebijakan baru Kemendikbud mengenai kebijakan merdeka belajar tentu pembelajaran konvensional ini sudah sangat tidak relevan.
Atas dasar itu, pembelajaran berdiferensiasi mulai diterapkan akhir- akhir ini oleh para guru. Karena pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang sejalan dengan kebijakan kurikulum merdeka dan merdeka belajar.
Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan proses siklus mencari tahu tentang siswa dan merespons belajarnya berdasarkan perbedaan. Ketika guru terus belajar tentang keberagaman siswanya, maka pembelajaran yang profesional, efisien, dan efektif akan terwujud.
Lalu apa perbedaan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran berdiferensiasi? Yuk simak informasi selengkapnya berikut ini.
Dalam Pembelajaran Konvensional Anda akan menemui beberapa hal berikut ini:
- Perbedaan siswa dianggap sebagai masalah
- Penilaian dilakukan di akhir pembelajaran untuk mengetahui siapa yang menguasai materi
- Lebih menonjolkan kecerdasan intelektual
- Hanya ada satu definisi keunggulan
- Minat siswa jarang diperhatikan
- Profil belajar siswa jarang diperhatikan
- Pembelajaran mendominasi seluruh kelas
- Materi dan kurikulum mencakup semua pembelajaran
- Penguasaan terhadap materi dan keterampilan adalah fokus pembelajaran
- Siswa tidak diberikan kesempatan untuk mengembangakan apa yang mereka sukai
- Waktu tidak fleksibel
- Peristiwa, ide yang terjadi di kelas dimaknai secara tunggal
- Guru yang memecahkan masalah
- Guru yang mengatur standar penilaian untuk seluruh kelas
- Asesmen dilakukan secara tunggal
Sedangkan dalam konsep Pembelajaran Berdiferensiasi, sangat berbeda dengan pembalajaran konvensiaonal. Siswa akan diberi perlakuan sebagai berikut:
- Perbedaan siswa disikapi sebagai dasar perencanaan
- Penilaian dilakukan terus menerus, dan asesmen dilakukan untuk memahami bagaimana merancang pembelajaran agar lebih responsif
- Lebih mengakui adanya kecerdasan majemuk
- Keunggulan diukur dari pertumbuhan dan perkembangan individu
- Siswa sering dibimbing untuk membuat pilihan belajar berdasarkan minat
- Disediakan banyak pilihan profil belajar
- Menggunakan banyak pengaturan pembelajaran
- Pembelajaran didasarkan pada kesiapan, minat dan profil belajar siswa
- Penggunaan keterampilan penting untuk memahami konsep dan prinsip utama adalah fokus pembelajaran
- Penugasan multi opsi sering digunakan
- Waktu fleksibel berdasarkan kebutuhan siswa
- Adanya cara pandang yang bervariasi terhadap ide dan peristiwa yang terjadi
- Siswa membantu siswa lain bersama guru memecahkan masalah
- Siswa bekerjasama dengan guru untuk mencapai tujuan bersama
- Asesmen dilakukan dengan berbagai cara
Demikian penjelasan mengenai perbedaan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran berdiferensiasi, ingin mempelajari lebih banyak tentang pembelajaran berdiferensiasi?
Halaman selanjutnya
Link Daftar Diklat Berdiferensiasi…
Halaman : 1 2 Selanjutnya