5 Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa melalui Kegiatan Literasi

- Editor

Rabu, 30 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya melalui kegiatan literasi. Kegiatan literasi sendiri memiliki beberapa jenis yang akan dibahas secara singkat di dalam artikel ini. 

Bukan menjadi rahasia lagi jika manfaat dari kegiatan literasi itu banyak sekali. Salah satunya adalah meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. 

Berikut ini adalah cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik di sekolah. 

1. Menerapkan HOTS 

Sejak penerapan Kurikulum 2013 di sekolah, sudah mengamanatkan untuk mengimplementasikan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau disebut dengan High Order Thinking Skills (HOTS). Keterampilan critical thinking(berpikir kritis) ini harus sudah dibiasakan atau ditanamkan sedini mungkin kepada setiap siswa.

Jika siswa sudah terbiasa dengan HOTS ini, maka tidak akan terkejut lagi jika diberikan suatu masalah atau informasi yang kompleks. Siswa dituntut mampu untuk mencari ide-ide baru dalam mencari solusi suatu masalah.

Tetapi pada kenyataannya, sistem HOTS ini masih belum terintegrasi dengan baik. Salah satu faktor yang menjadikan Indonesia berada di level rendah adalah kurangnya pada penekanan keterampilan berpikir kritis dalam kurikulum sekolah.

Oleh sebab itu, guru harus pintar-pintar dalam menerapkan HOTS dalam pembelajaran. Jika Anda ingin tahu lebih dalam tentang cara penerapan HOTS tersebut dapat mengikuti pelatihan-pelatihan online yang diselenggarakan oleh e-Guru.id atau Diklat.co. Dua lembaga tersebut sering sekali mengadakan kegiatan pengembangan diri guru secara online yang dapat diikuti dari mana saja dan kapan saja secara gratis. 

2. Membuat perpustakaan sederhana di sekolah

Salah satu cara untuk meningkatkan literasi seseorang adalah dengan membaca. Siswa di Indonesia ini memiliki level rendah dalam kegiatan literasi karena kurangnya budaya membaca. Tidak hanya itu saja, yang menjadi faktor lain adalah kurangnya supply buku yang membuat seseorang tidak terbiasa dengan kegiatan membaca.

Cara yang simple untuk menarik perhatian siswa di sekolah agar mau membaca buku adalah dengan membuat perpustakaan sederhana yang memiliki koleksi buku menarik untuk dibaca. 

Nyatanya di beberapa daerah masih ada sekolah yang tidak memiliki perpustakan sehingga sulit untuk mendapatkan akses buku yang berkualitas. 

Namun demikian, hal itu dapat diatas dengan cara sekolah mengajukan kepada pemerintah agar bisa membangun perpustakaan. 

Perpustakaan yang nyaman juga akan menaikkan semangat para siswa untuk belajar sungguh-sungguh. Dengan begitu, kegiatan literasi siswa akan benar-benar terlatih. Dan pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. 

3. Menumbuhkan kesadaran pentingnya membaca

Zaman sekarang ini dapat dikatakan bahwa kesadaran membaca siswa semakin menurun sekali. Seorang guru bisa melihat dari cara bagaimana siswa menjawab soal uraian yang berisi kalimat-kalimat panjang.

Contohnya dalam mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Ketika soal yang diberikan panjang, siswa akan merasa kesulitan dalam menjawab soal tersebut. Kesulitannya adalah mereka tidak mampu menangkap informasi dalam soal, sehingga sulit untuk menjawabnya. Maka dari itu, ketika kesadaran membaca sudah ada, maka pemikiran kritis siswa akan terbentuk.

Halaman Selanjutnya

4. Membuat komunitas membaca…

Berita Terkait

Kabar Gembira untuk Guru TK, SD, SMP, dan SMA/SMK Baik Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi , Agenda Penting Dimulai 4 Mei 2024
Bagaimana Nasib Pencairan Tambahan 100% 1 Bulan TPG ? Ini Regulasi Yang Berlaku Sebenarnya!
Terungkap 2 Penyebab Guru Honorer Belum Diangkat PPPK, Wajib Diperhatikan!
Update Terbaru, MenPAN RB Beri Keterangan : CPNS dan PPPK 2024 Segera Dibuka Setelah Hal Ini Selesai!
Kemdikbud Beri 2 Kabar Gembira untuk Semua Guru Sertifikasi maupun Non Sertifikasi Jenjang PAUD, SD, dan SMP
Cara Mengetahui NIP dan Lokasi Penempatan PPPK Guru Meskipun Belum Penyerahan SK
Update Pencairan Gaji Rapelan dan Tunjangan Guru Tw 1 di Berbagai Daerah Terhitung Awal Mei
Kabar Gembira Khusus Guru Non Sertifikasi dari Ditjen GTK, Segera Cek Per 6 Mei 2024
Berita ini 101 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 3 Mei 2024 - 10:56 WIB

Kabar Gembira untuk Guru TK, SD, SMP, dan SMA/SMK Baik Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi , Agenda Penting Dimulai 4 Mei 2024

Jumat, 3 Mei 2024 - 10:34 WIB

Bagaimana Nasib Pencairan Tambahan 100% 1 Bulan TPG ? Ini Regulasi Yang Berlaku Sebenarnya!

Jumat, 3 Mei 2024 - 06:52 WIB

Terungkap 2 Penyebab Guru Honorer Belum Diangkat PPPK, Wajib Diperhatikan!

Kamis, 2 Mei 2024 - 11:04 WIB

Update Terbaru, MenPAN RB Beri Keterangan : CPNS dan PPPK 2024 Segera Dibuka Setelah Hal Ini Selesai!

Kamis, 2 Mei 2024 - 10:22 WIB

Kemdikbud Beri 2 Kabar Gembira untuk Semua Guru Sertifikasi maupun Non Sertifikasi Jenjang PAUD, SD, dan SMP

Rabu, 1 Mei 2024 - 10:14 WIB

Update Pencairan Gaji Rapelan dan Tunjangan Guru Tw 1 di Berbagai Daerah Terhitung Awal Mei

Selasa, 30 April 2024 - 10:32 WIB

Kabar Gembira Khusus Guru Non Sertifikasi dari Ditjen GTK, Segera Cek Per 6 Mei 2024

Selasa, 30 April 2024 - 09:53 WIB

Bulan Mei Guru dan Kepala Sekolah Siap Mendapatkan TPP Namun  Ada Yang Tidak, Bagaimana Regulasi Sebenarnya?

Berita Terbaru