Buku Non Fiksi – Pembelajaran yang dilakukan dengan berbantuan media dapat menjadi salah satu langkah bagus untuk menciptakan pemahaman dari keseluruhan materi yang disampaikan. Mulai dari power point, video pembelajaran, animasi visual, hingga penggunaan media cetak cerita, misalnya adalah Buku Non Fiksi.
Buku Non Fiksi merupakan buku yang ditulis berdasarkan kenyataan atau kejadian yang benar-benar terjadi. Kesan yang diberikan pada jenis buku ini adalah suatu informasi yang sifatnya baru dan akurat sesuai fakta lapangan.
Beberapa jenis yang kita ketahui diantaranya adalah esai, jurnal, karangan ilmiah, dan biografi atau bibliografi. Buku Non Fiksi banyak menggunakan bahasa denotatif (kalimat bersifat objektif). Cara pengerjaannya juga menggunakan metode ilmiah yang disepakati bersama, jadi informasi yang ada pada buku dapat dibuktikan dengan jelas dan aktual. Hal ini akan sangat efektif untuk memberikan pembiasaan baru dalam mengembangkan pola pikir siswa selama belajar.
Meski begitu, metode pembelajaran dengan Buku Non Fiksi ini tidak bisa diterapkan secara keseluruhan, sehingga harus disisipi juga media pembelajaran visual agar siswa tidak bosan nantinya. Seperti dikutip dari kompas.com, Room to Read dan Ashoka mengajak anak-anak, terkhusus siswa Sekolah Dasar (SD) untuk menjadi tokoh perubahan melalui buku cerita non fiksi namun bergambar yang ilustratif.
Minggu (13/11) lalu, di Internasional Book Fair yang dilaksankaan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, menjadi salah satu sesi yang sangat menarik bagi siswa yang datang. Pasalnya event tersebut juga menjadi salah satu cara agar kegiatan belajar berbasis praktik outdoor dilaksanakan, dan bertujuan agar siswa menemukan ketertarikan dalam pembelajaran yang dilakukan.
Misalnya dalam buku bergambar Becoming a Changemaker yang menjadi salah satu buku utama untuk dijelaskan bersama siswa. Cerita yang dibawakan naratif dan menarik, sehingga siswa merasa dibawa langsung dalam penyampaian narrator.
Ashoka South East Asia Regional Director, Nani Zulminami mengatakan bahwa penerbitan buku tersebut menjadi upaya dalam mengembangkan karakter anak-anak sekolah (terutama SD) untuk menjadi pembaharu di lingkungannya.
“Pendidik merupakan orang tua yang bertindak sekaligus sebagai guru yang memiliki peranan khusus mengenalkan minat baca pada anak didik, sekaligus sebagai role model untuk kegiatan positif lainnya,” ungkap Program Manajer Provinsi Mandiri Utama pada event tersebut.
Mengembangkan Pembelajaran dengan Discovery Learning
Dengan memahami Buku Non Fiksi, maka siswa dapat mengambil saripati informasi yang disampaikan melalui cerita dalam buku tersebut. Dari informasi ini, terdapat salah satu metode pembelajaran yang cocok diterapkan untuk belajar siswa, yaitu metode Discovery Learning.
Halaman Selanjutnya
Penerapan Discovery Learning menggunakan Media Buku Non Fiksi
Halaman : 1 2 Selanjutnya
