Betapa bahagianya seorang guru ketika anak didiknya menjadi orang yang sukses. Hal itu juga dirasakan oleh N. Ai Kusumawati, guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Dayeuhkolot, ketika salah satu siswa bimbingannya meraih Medali Emas dalam Olimpiade Bahasa Indonesia Tingkat Nasional.
Saat itu, pada tahun pelajaran 2021-2022, nyaris semua kegiatan pembelajaran dilakukan secara online karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Tiba-tiba ada siswa kelas IX F bernama Krhisna yang menghubungi N. Ai Kusumawati melalui WhatsApp.
“Bu, maaf adakah waktu? Saya ingin ketemu, Ibu.” isi pesan tersebut.
Beberapa hari kemudian, tepatnya di bulan Agustus 2021, dia datang menemui guru yang akrab dipanggil Bu Ai tersebut.
“Ada apa, Nak?” tanya Bu Ai pada anak didiknya tersebut.
Ternyata, dia memberitahukan keinginannya untuk mengikuti Olimpiade Bahasa Indonesia secara online. Untuk itu, sebagai persiapan, siswa tersebut ingin belajar langsung secara intens dengan Bu Ai. Dengan senang hati, guru kelahiran 1969 tersebut menerima permintaan siswanya.
Si murid belajar dengan tekun, rajin, dan semangat. Sementara itu, Bu Ai memberikan materi yang esensial, yang biasa keluar saat lomba atau olimpiade seperti materi tata bahasa, sastra, dan terutama EYD.
Di pertengahan bulan Januari 2022, siswa tersebut kembali menghubungi Bu Ai lagi dan memberikan kabar gembira.
“Bu, saya dapat medali perak! Terima kasih, Bu. Ini semua berkat bimbingan Ibu.”
“Terima kasih, Nak. Teruslah berprestasi! Ibu bangga, saat pandemi seperti ini anak Ibu dapat memberikan prestasi. Tolong piagamnya foto dan kirimkan ke Ibu,” jawab Bu Ai dengan perasaan senang hingga tak terasa air matanya menetes begitu saja.
“Bu, di akhir SMP ini, saya ingin ikut olimpiade lagi,” sambung obrolan pesan siswa itu meskipun saat itu dia tinggal menunggu pengumuman kelulusan.
Setelah mendapat bimbingan dari Bu Ai, di pertengahan bulan Juni, siswa tersebut kembali memberikan kabar baik.
“Bu, saya dapat medali emas!”
“Selamat, Nak. Ibu bangga di akhir hari-hari meninggalkan sekolah dapat berprestasi atas nama siswa SMP Negeri 1 Dayeuhkolot. Semoga di SMA/SMK nanti terus mengukir prestasi.”
N. Ai Kusumawati sebagai lulusan S1 Bahasa Indonesia, UNINUS Bandung, memang memiliki banyak bekal untuk memberikan bimbingan untuk siswa-siswinya khususnya di bidang Bahasa Indonesia. Di samping itu, guru yang saat ini tinggal di Kabupaten Bandung tersebut juga memiliki pengalaman cukup panjang dalam menulis. Ia telah menghasilkan sejumlah karya tulis termasuk di antaranya Laporan Best Practice, Buku Kumpulan Puisi, Antologi Cerpen, dan artikel populer.
Salah satu tulisan Bu Ai yang dipublikasi oleh NaikPangkat.com, dapat dibaca pada tautan berikut ini: Cara Asyik Belajar Menulis dengan Media e-Book Creator
Sejak awal Februari 2022, Bu Ai tercatat sebagai member e-Guru.id untuk terus meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik. Di platform e-Guru.id tersebut, setiap member bebas memilih pelatihan gratis tiap bulan sesuai kebutuhan dan mendapatkan sertifikat.
“Sejak jadi member dan mengikuti pelatihan reguler, saya lebih tertarik dengan materi media pembelajaran. Dengan harapan bisa memotivasi siswa dalam pembelajaran online. Setiap akhir pelatihan, ada tugas yang harus diselesaikan. Dengan perlahan tapi pasti, alhamdulillah saya jadi melek teknologi,” ungkapnya.
“Yang paling berkesan, saya bisa membuat e-Book Creator dan siswa luar biasa dapat meningkatkan hasil belajarnya. e-Book ini kemudian saya buat dalam bentuk PTK dan laporan Best Practice. Berkat pelatihan-pelatihan itu mendapatkan ilmu pengetahuan yang banyak. Semoga sertifikatnya bisa dijadikan PAK PKB,” paparnya lagi.
Guru N. Ai Kusumawati ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan para perempuan yang lainnya. Meskipun sibuk mengajar mulai dari pagi hingga menjelang sore, ia tetap menyempatkan diri untuk belajar sebagai upaya pengembangan diri. Selain itu, ia juga harus mengurus rumah tangga di mana suaminya terbaring lemah tanpa bisa bicara setelah terkena stroke lebih dari empat tahun lalu. Bersama dengan kedua putranya, ia harus merawat Sang Ayah dengan penuh kasih sayang.
Perjalanan Bu Ai sebagai guru, diawali dengan menjadi guru privat untuk anak keturunan Tionghoa. Setelah itu, ia diminta oleh ayahnya untuk mengajar di sebuah SMP unit baru, yang baru memiliki satu tingkat rombongan belajar. Dengan demikian, kegiatan mengajar untuk anak Tionghoa tersebut ditinggalkan meskipun gajinya cukup besar.
Kesabaran dan keikhlasan perlu dimiliki oleh guru Sukwan (sukarelawan). Namun setelah tiga tahun dua bulan mengabdi di SMP Negeri 2 Karangnunggal Tasikmalaya, ia diangkat jadi PNS pada tahun 1995 dan kemudian mendapat tugas di SMP Negeri 1 Karangampel, Indramayu. Dan saat ini bertugas di SMP Negeri 1 Dayeuhkolot.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud