Sejak adanya virus Covid-19, pembelajaran dialihkan untuk belajar dari rumah. Banyak masalah yang harus dihadapi siswa dalam model pembelajaran tersebut. Mulai dari masalah sinyal, lebih sulit dalam memahami materi pelajaran, dan berbagai masalah lainnya. Dalam kondisi sulit seperti ini, semangat dan motivasi siswa dalam pelajar perlu tetap dijaga. Agar mereka tidak patah semangat untuk menjadi anak-anak yang pintar di masa yang akan datang.
Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, pihak guru sendiri banyak mengalami kendala. Misalnya, ketika ingin menyampaikan materi pembelajaran secara online melalui sebuah video, ada saja masalah yang harus dihadapi seperti jaringan internet hilang, kuota internet tidak cukup, dan lain sebagainya. Sementara itu, di pihak peserta didik pun tidak sedikit yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas dari guru yang harus dikumpulkan secara online.
Pembelajaran di masa pandemi ini memang tidak semudah ketika melakukan pembelajaran tatap muka. Sehingga hal tersebut dapat menurunkan antusiasme siswa dalam memperhatikan pembelajaran, baik yang disampaikan melalui video atau media lainnya.
Apalagi ketika pembelajaran jarak jauh harus diterapkan kepada anak TK atau kelompok belajar sejenisnya. Jangan berharap pembelajaran online untuk kelompok belajar tersebut dapat berjalan tanpa kendala. Karena yang terjadi adalah ketika mereka diminta mengerjakan tugas, yang ada mereka nangis duluan.
Kondisi seperti ini membuat orang tua siswa semakin sedih dan mengeluh. Ketika mereka sudah menyerah dan tidak bisa lagi membimbing anak yang sedang belajar di rumah, mereka datang ke sekolah dan meminta agar para siswa sebaiknya bisa kembali belajar di kelas. Menyikapi permintaan itu, guru tentu tidak bisa untuk mengambil keputusan sendiri karena pembelajaran jauh di tengah pandemi sudah menjadi peraturan pemerintah.
Bagaimana guru dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah jika datang ke sekolah saja dibatasi. Maka dari itu antara guru, orang tua, dan siswa perlu bersatu padu saling mendukung untuk membangkitkan minat belajar anak walau mereka belajar dari rumah.
Apa yang dilakukan siswa dalam pembelajaran online, sekecil apapun selama itu positif, perlu mendapat apresiasi. Misalnya ketika anak berkenan mengirim tugas meskipun hasilnya tidak memuaskan, tetap perlu diberikan pujian.
“Anak-anakku hebat sudah mengirimkan tugas, tetap semangat ya, Nak!“
Kata-kata seperti itu yang keluar dari orang tua atau guru dapat menjadi penyemangat bagi anak dalam belajar. Kata-kata tersebut perlu diberikan sebagai apresiasi atas upaya yang telah dilakukan oleh siswa.
Pembelajaran yang dilakukan selama pandemi ini memang tidak mudah dan telah membebani para siswa. Oleh sebab itu, jangan tambah beban siswa dengan tugas belajar yang berat serta kata-kata yang dapat membuat semangat belajar siswa sirna.
Ditulis oleh Suhati, S.Pd (Guru di TK Seroja Padaran, Rembang)