Malang betul apa yang dialami oleh SDN Bongsren yang berada di kelurahan Gilangharjo, kecamatan Kapanewon Pandak, Bantul. Saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di hari terakhir, tercatat hanya delapan calon siswa baru yang mendaftar. Padahal pihak sekolah telah menjanjikan akan memberikan uang senilai 100 ribu rupiah untuk orang tua wali yang mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut.
Dari delapan calon siswa itupun belum pasti resmi menjadi peserta didik di SDN Bongsren. Pasalnya baru enam calon siswa yang mengumpulkan persyaratan administratif.
“Sampai hari terakhir PPDB baru mendapatkan 8 siswa. “Dari 8 itu baru 6 yang melengkapi persyaratan dan 2 lagi baru akan mengumpulkan persyaratan,” demikian pernyataan Kepala Sekolah SDN Bongsren, Jumari, seperti dikutip dari DetikJateng.
Usut punya usut, SDN Bongsren mendapat stigma buruk dari masyarakat. Pasalnya pada tahun 2015 silam, terdapat oknum guru yang melakukan hal asusila. Sehingga banyak wali siswa yang meragukan untuk mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut.
Memang sepertinya SDN Bongsren ini kesulitan mencari murid baru dalam beberapa tahun terakhir. Tercatat dari kelas satu sampai kelas enam, saat ini hanya terdapat 38 anak. Kelas dua memiliki siswa paling sedikit, yaitu hanya empat anak.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya