Pelatihan 32 JP: Meningkatkan Kompetensi Guru melalui Kompetensi Sosial-Emosional!

- Editor

Kamis, 26 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kompetensi Sosial-Emosional Guru – Guru dengan keterampilan sosial-emosional memiliki tingkat kesadaran diri atau self awareness yang tinggi. guru dengan keterampilan sosial-emosional mampu mengenali emosi, pola emosi, dan mengetahui bagaimana cara menggunakan emosi untuk memotivasi kegiatan belajar pada dirinya dan orang lain.

Guru merupakan role model yang berperan kuat dalam membentuk pembelajaran dan perkembangan akademik, sosial, emosional, dan spiritual siswa. Siswa pada jenjang sekolah dasar masih bergantung pada orang dewasa.

Guru sebagai orang dewasa dan seseorang yang menghabiskan sekitar enam jam dalam sehari untuk berinteraksi dengan siswa dianggap sebagai salah satu orang yang dipercaya oleh siswa.

Ketika siswa percaya dengan guru, maka siswa akan cenderung memiliki hubungan yang baik dengan guru. Hubungan yang baik tersebut mengarah pada perilaku menghormati dan menghargai guru sehingga siswa cenderung akan mencontoh dan mengikuti instruksi yang diberikan guru.

Menurut Jennings dan Greenberg keterampilan sosial-emosional guru berperan dalam peningkatkan regulasi emosi siswa. Guru adalah sumber keamanan emosional dan memiliki pengaruh penting pada perkembangan regulasi emosi siswa.

Kompetensi Sosial Guru

Kompetensi sosial yaitu kemampuan dalam membangun relasi dengan orang lain secara efektif, dalam bentuk:

  • Kecakapan dalam berkomunikasi sehingga pesan yang disampaikan mudah difahami.
  • Kecakapan memebrikan motivasi.
  • Kecakapan bekerjasama.
  • Kecakapan memimpin.
  • Memiliki kharismatik.
  • Keterampilan melakukan mediasi.

Kompetensi sosial adalah kemampuan guru dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.

Seorang guru harus berusaha mengembangkan komunikasi dengan orang tua peserta didik sehingga terjalin komunikasi dua arah yang berkelanjutan.

Dengan adanya komunikasi dua arah, peserta didik dapat dipantau secara lebih baik dan dapat mengembangkan karakternya secara lebih efektif pula. Suharsimi juga memberikan argumennya mengenai kompetensi sosial.

Kompetensi sosial haruslah dimiliki seorang guru, yang mana guru harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dengan siswa, sesama guru, kepala sekolah, dan masyarakat sekitarnya.

Dalam Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 ayat (3) butir d, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya memiliki kompetensi untuk:

  • Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat.
  • Menggunakan tekhnologi komunikasi dan informasi secara fungsional.
  • Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali peserta didik.
  • Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

Kompetensi sosial terdiri dari sub kompetensi yaitu :

  • Memahami dan menghargai perbedaan serta memiliki kemampuan mengelola konflik dan benturan.
  • Melaksanakan kerja sama secara harmonis.
  • Membangun kerja team (team work) yang kompak, cerdas, dinamis dan lincah.
  • Melaksanakan komunikasi secara efektif dan menyenangkan.
  • Memiliki kemampuan memahami dan menginternalisasikan perubahan lingkungan yang berpengaruh terhadap tugasnya.
  • Memiliki kemampuan menundukkan dirinya dalam system nilai yang berlaku di masyarakat.
  • Melaksanakan prinsip tata kelola yang baik.

Kedua kompetensi sosial-emosional guru sangatlah penting karena akan menentukan keberhasilan proses pembelajaran di dalam sebuah lembaga pendidikan baik formal maupun formal, sebagaimana dimaksud merupakan kemampuan sosial guru yang relevan dengan interpersonal skills.

Di antara wujud interpersonal skills adalah keterampilan bernegosiasi, presentasi, melakukan mediasi, kepemimpinan, berkomunikasi dengan pihak lain, dan berempati dengan pihak lain.

Kompetensi sosial guru juga tidak lepas dari seseorang yang memiliki kecerdasan sosial yang merupakan bagian penting dari kompetensi sosial. Melalui kecerdasan sosial maka akan melahirkan hati nurani, rasa peduli, empati dan simpati kepada sesama.

Ada 7 kompetensi sosial yang harus dimiliki agar guru dapat berkomunikasi dan bergaul secara efektif, baik disekolah maupun dimasyarakat, yakni:

  • Memiliki pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial maupun agama.
  • Mempunyai pengetahuan tentang budaya dan tradisi.
  • Memiliki pengetahuan tentang inti demokrasi.
  • Mempunyai pengetahuan tentang estetika.
  • Memiliki apresiasi dan kesadaran sosial.
  • Memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan.
  • Setia terhadap harkat dan martabat manusia.

Kompetensi Emosional Guru

Sebagai seorang pendidik, guru dapat mengatur emosinya untuk merubah emosi siswa yang akhirnya berpengaruh pada iklim emosional di kelas.

Guru adalah sumber keamanan emosional dan memiliki pengaruh penting pada perkembangan regulasi emosi siswa. Selain itu, guru juga dianggap memiliki kontribusi yang sangat penting pada perkembangan sosial dan emosional siswa yang akan berpengaruh pada kehidupan siswa hingga dewasa.

Guru yang terbiasa melibatkan aspek emosi dalam pembelajaran cenderung lebih diperhatikan siswa. Hal tersebut terjadi karena pendekatan dengan menggunakan aspek emosi lebih terinternalisasi pada diri siswa sehingga pencapaian akademiknya juga lebih baik.

Pendekatan emosional yang dilakukan oleh guru dapat mengembangkan iklim emosi yang positif pada siswa. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa emosi guru sangat berperan penting untuk meningkatkan kesejahteraan emosional siswa dalam konteks kelas.

Guru dapat mengatur emosinya untuk merubah emosi siswa yang akhirnya berpengaruh pada iklim emosional di kelas. Seorang guru dengan keterampilan sosialemosional juga memiliki kesadaran sosial atau social awareness yang tinggi.

Guru tahu bagaimana ekspresi emosi mereka mempengaruhi interaksi dengan orang lain. Respon emosi positif guru pada siswa memiliki kaitan dengan ekspresi emosi siswa dan keterampilan regulasi emosinya.

Siswa yang merasa gurunya memberi respon positif akan berdampak pada perilaku menghormati guru. Hal tersebut terjadi karena siswa merasa dibimbing oleh guru dengan cara yang tepat sehingga siswa akan memberi tangapan dan dukungan atas apa yang dilakukan guru.

Demikian bagaimana pentingnya kompetensi sosial-emosional guru ditingkatkan. Dengan begitu, guru akan lebih cakap dalam mendidik siswa dan berkomunikasi dengan orang tuanya. (mfs)

Segera daftarkan diri Anda dalam Pelatihan bersertifikat 32 JP “Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Kompetensi Sosisl-Emosional” yang akan dilaksanakan mulai tanggal 2-9 Juni 2022 menggunakan aplikasi Zoom Meeting dan Telegram.
Tunggu apa lagi? Daftarkan diri Anda sekarang juga sebelum kuota peserta penuh!

KLIK DI SINI UNTUK MENDAFTAR

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 98 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Selasa, 10 Desember 2024 - 09:43 WIB

Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis