Keterampilan mengajar merupakan kemampuan bagi seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran seperti penguasaan materi pelajaran dan memilih metode yang tepat untuk pembelajaran agar efektif dan efisien.
Menjadi seorang guru tentu harus terampil dalam mengajar, hal tersebut dilakukan agar dapat membimbing peserta didik untuk dapat memahami konsep pembelajaran, melatih kemandirian peserta didik dan agar peserta didik dapat berfikir logis serta ada banyak hal lainnya.
Terdapat berbagai macam keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu seperti keterampilan berpikir, memfokuskan perhatian peserta didik, mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik, serta mengkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari peserta didiknya.
8 Komponen keterampilan mengajar yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu sebagai berikut :
Keterampilan Bertanya
Dalam kegiatan proses pembelajaran, bertanya menjadi sebuah peran penting karena dengan pertanyaan yang diberikan oleh guru akan menstimulus dan mendorong peserta didik untuk dapat berpikir. Selain itu dengan pertanyaan yang diajukan oleh guru juga dapat meningkatkan partisipasi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar.
Untuk dapat meningkatkan HOTS (Higher Order Thinking Skills) peserta didik, maka pertanyaan yang diberikan harus mendalam, medorong peserta didik untuk menemukan alasan dan melahirkan gagasan-gagasan kreatif dan alternatif melalui imajinasi peserta didik.
Keterampilan Memberikan Penguatan
Memberikan penguatan pada jenjang pendidikan dasar harus dilakukan sesering mungkin. Penguatan merupakan segala bentuk respons, baik bersifat verbal maupun non verbal. Penguatan bertujuan untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik atas perbuatannya sebagai bentuk dorongan atau koreksi.
Penguatan terbagi menjadi dua jenis yaitu penguatan positif dan penguatan negative. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif peserta didik, sedangkan penguatan negatif bertujuan untuk menghentikan atau menurunkan perilaku peserta didik yang tidak menyenangkan.
Pada jenjang sekolah dasar, penguatan dapat diberikan dengan bentuk pujian, penghargaan dan persetujuan atas perilakunya.
Keterampilan Membuat Variasi Stimulus
Dalam konteks belajar mengajar, varisai merujuk pada tindakan guru yang disengaja ataupu spontan dengan tujuan untuk mengikat perhatian peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Variasi stimulus dapat mengurangi kebosanan peserta didik dan kembali menarik perhatiannya pada pembelajaran.
Bentuk variasi stimulus dalam pembelajaran dapat berupa variasi suara, pemusatan perhatian peserta didik, kesenyapan atau kebisuan guru, kontak pandang dan gerak, gesture atau gerak tubuh, ekspresi wajah guru, perpindahan posisi guru dalam kelas dan juga variasi penggunaan media dan alat pengajaran.
Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan merupakan sebuah keterampilan dalam menyajikan informasi yang terorganisir secara sistematis sebagai kesatuan yang berarti sehingga peserta didik dapat memahami dengan mudah.
Guru perlu memahami prinsip – prinsip menjelaskan seperti penjelasan harus sesuai dengan karakter peserta didik, penjelasan harus diselingi dengan tanya jawab dengan tetap memperhatikan tujuan pembelajaran, serta penjelasan harus disertai dengan contoh yang konkrit, dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari dan bermakna.
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Membuka dan menutup sebuah kelas merupakan hal yang penting bagi audience, hal tersebut karena akan menentukan keberhasilan seorang guru dalam membawakan kelas. Maka dari itu guru perlu mempersiapkan bagian pembuka dan penutup kelas dengan baik.
Membuka pembelajaran merupakan usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan prokondusi peserta didik agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajari. Komponen membuka kelas berupa menarik perhatian, membangkitkan motivasi, dan apresiasi.
Menutup pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakiri proses kegiatan belajar mengajar. Komponen dalam mentup kelas berupa merangkum kelas, menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya, berikan pertanyaan yang membangkitkan rasa ingin tahu untuk mempelajari materi berikutnya, dan diakhiri dengan doa. Guru harus menutup pembelajaran dengan semangat dan dapat memberikan pemantik sebagai sesuatu yang dinanti-nanti peserta didik untuk dipelajari.
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok merupakan sebuah bentuk variasi dalam kegiatan pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar. Diskusi yang berjalan dengan baik tentu akan meningkatkan kreativitas dan keterampilan berpikir HOTS. Diskusi merupakan sebuah strategi yang memungkinkan peserta didik untuk menguasai suatu konsep atau memecahkan masalah melalui proses yang memberi kesempatan berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif pada perbedaan pendapat dan membangun kerja sama kelompok.
Keterampilan Mengelola Kelas
Keterampilan mengelola kelas menjadi hal yang penting untuk dimiliki oleh seorang guru, hal tersebut agar suasana belajar mengajar dapat menunjang efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam melaksanakan keterampilan mengelola kelas, guru perlu memperhatikan komponen keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimak dan keterampilan belajar yang bersifat prefentip dan represif. Simana prefentip sendiri merupakan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran, sedangkan represif adalah keterampilan yang berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan peserta didik yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remidial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Keterampilan mengajar dalam kelompok kecil di sekolah sering kali dilakukan karena kebutuhan scaffolding dan pendampingan belajar. Hal yang penting dalam pembelajaran kelompok kecil adalah guru harus dapat meningkatkan kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian, karena dalam situasi pembelajaran kelompok dibutuhkan komunikasi dan hubungan yang akrab sehingga peserta didik merasa nyaman dalam belajar.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya