7 Manfaat Berlatih Olahraga Tenis Meja bagi Pelajar

- Editor

Senin, 11 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Drs. Ahmad Zainuddin Tavip, M.Pd.

Berlatih olahraga tenis meja memiliki banyak manfaat, khususnya bagi para pelajar.

Berlatih tenis meja dapat dimulai dari usia dini. Disarankan mulai berlatih pada usia 6 tahun. Berlatih di usia dini memerlukan perhatian ekstra dari pelatih. Namun pada usia tersebut, belum waktunya bagi mereka untuk diberi target. Yang penting mereka senang berlatih dan tetap semangat untuk meningkatkan kemampuannya. 

Selepas berlatih 1 sampai 2 tahun, mereka diberi kesempatan untuk bertanding pada event kategori usia dini. Bagi yang tekun berlatih, juga berbakat akan berpeluang besar untuk berprestasi. Setelah meraih suatu prestasi, maka mereka akan lebih giat berlatih dengan temannya. Apalagi setelah usia mereka bertambah pada kategori pemula, kadet dan yunior. Namun yang penting bagi mereka bahwa proses berlatih itulah prestasi yang sebenarnya. 

Ada banyak manfaat berlatih tenis meja atau olahraga lainnya bagi para pelajar. Pertama, menjaga kebugaran tubuh. Manfaat bagi kesehatan inilah yang terutama didapatkan para olahragawan. Mereka memiliki stamina, ketahanan bekerja dan kesehatan yang baik. Mereka juga akan memiliki kapasitas paru yang bagus, peredaran darahnya lancar dan memiliki tensi yang normal. Di samping itu, dengan rajin berolahraga juga dapat menjaga imunitas yang baik untuk menangkal penyakit.

Kedua, membiasakan bersikap jujur. Sikap fair dalam pertandingan olahraga harus dibiasakan sejak usia dini. Para atlet tenis meja biasa bertanding perorangan dengan diawasi wasit. Sehingga mereka akan memiliki pembiasaan bersikap sportif dalam permainan tenis meja, yaitu bersikap jujur baik terhadap kawan maupun terhadap  lawan mainnya. 

Ketiga, selalu siap berkompetisi. Dalam latihannya, mereka akan dididik untuk selalu siap bertanding baik perorangan, ganda maupun beregu. Apalagi sejak tahun 2000 telah diterapkan sistem rally point pada pertandingan tenis meja. Sehingga mereka terbiasa selalu menghadapi tantangan dan menyelesaikan masalah dalam waktu singkat. Sikap inilah yang kelak dibutuhkan dalam dunia pendidikan maupun dunia usaha. Selalu siap berkompetisi inilah yang menjadi bekal untuk kesuksesan pendidikannya.

Keempat, mengutamakan proses berprestasi. Para atlet pelajar, pada tenis meja khususnya, dituntut melakukan persiapan yang matang untuk menghadapi pertandingan. Kalah maupun menang bagi mereka sudah biasa. Namun yang terpenting proses berlatih itulah prestasi yang sesungguhnya. Mereka akan lebih giat berlatih sebelum pertandingan. Bahkan para atlet pelajar banyak yang bersemboyan pantang menyerah sebelum point game terakhir. Mereka berjuang dengan segenap pikiran dan tenaga, bahkan rela untuk membeli peralatan tenis meja yang mahal demi kesuksesan meraih prestasi terbaiknya. 

Kelima, berlatih dari pelatihnya. Bagi para atlet pelajar berlatih dari pelatih maupun gurunya akan sangat membantu prestasinya. Mereka akan menerapkan setiap arahan pelatihnya. Ada transfer ilmu yang diterima dari pelatihnya. Selain mereka ditempa latihan yang cukup berat, mereka juga mendapatkan petuah luhur yang sangat mereka perlukan. Sehingga mereka akan tumbuh berkembang di bawah asuhan pelatihnya.

Keenam, berkolaborasi dengan rekan latihannya. Para atlet pelajar dalam latihannya selalu bersama rekan latihannya. Mereka bekerja sama saling mengasah kemampuan dan keterampilannya. Mereka menyadari bahwa kesuksesan berprestasi itu akan lebih mudah didapat dari sparing bersama partner-nya. 

Ketujuh, bersosialisasi dalam komunitas yang positif. Para atlet tenis meja pelajar selalu bersama dalam pergaulan sesama atlet maupun dengan pelatih dan pengurus Cabornya. Selain berolahraga, mereka juga sering dibimbing akhlaknya oleh para pelatih dan pengurus cabor atau dari KONI.

Sebenarnya masih ada manfaat selain 7 manfaat di atas. Bagi para atlet pelajar tenis meja maupun olahraga lainnya, seyogyanya giat berlatih dalam komunitas cabang olahraga masing-masing. 

Jika di  negeri ini banyak atlet pelajar tenis meja atau olahraga yang lain, maka di masa mendatang akan lahirlah prestasi internasional yang membanggakan negara dan bangsa Indonesia.

Subscribe to our newsletter!

[newsletter_form]

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 45 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Kurikulum Pendidikan

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Rabu, 13 Nov 2024 - 11:51 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis