Melibatkan Orang Tua
Jika selama ini orang tua tidak dilibatkan dalam pembuatan kebijakan, maka sekarang saat untuk meminta mereka juga terlibat dalam pengembangan ekosistem pendidikan tersebut. Salah satu sumber daya yang dapat dimanfaatkan sekolah agar lebih berkembang adalah orang tua.
Dari mereka, sekolah dapat memperoleh pengalaman serta manfaat lain yang dapat digunakan untuk mengembangkan kualitas pembelajaran. Bahkan bisa jadi sekolah mengadakan program guru tamu di mana para orang tua berperan sebagai pendidik agar lebih mengenal siswanya.
Melalui orang tua pun, sekolah akan mendapatkan informasi yang sungguh berharga tentang para siswanya. Sebab tak jarang sekali peserta didik menunjukkan sikap yang berbeda antara ketika di rumah dan di sekolah. Tentu saja hal ini dapat dikolaborasikan dengan apa yang telah diketahui oleh para guru.
Terlebih lagi banyaknya orang tua yang mungkin saja memiliki profesi yang bersentuhan dengan teknologi atau dengan pengetahuan masa depan. Oleh karenanya, akan sangat baik jika sekolah membuka ruang diskusi sebesarnya. Karena dari proses itulah sekolah akan memahami perkembangan di masa depan.
Melibatkan Pemangku Kebijakan
Libatkan pula pemangku kebijakan yang mengetahui dengan jelas koridor mana yang dapat membantu sekolah untuk mengembangkan seluruh sumber daya alamnya. Antara lain pengawas, MGMP, MKKS, serta dinas pendidikan terkait.
Pasalnya untuk menjadikan institusi tersebut suatu ekosistem pendidikan yang baik maka perlu adanya peraturan jelas yang dapat digunakan untuk mendukung hal tersebut. Sebab jangan sampai sekolah pun bergerak tanpa panduan yang tepat.
Dengan terlibatnya pemangku kebijakan serta orang tua maka sekolah akan lebih mempunyai informasi yang tepat dan dapat dielaborasi untuk mencapai tujuan terbentuknya ekosistem pendidikan yang profesional dan mendahulukan kepentingan peserta didik.
Menyadari Perkembangan dan Tuntutan Zaman
Tuntutan zaman dimana peserta didik bertumbuh tentu saja berbeda dengan zaman dimana para guru berkembang. Oleh karenanya jika saja para pendidik mengetahui betapa besarnya beban yang akan dihadapi oleh para siswa, mereka tentu akan meningkatkan kemampuan yang tidak akan lekang oleh waktu. Antara lain kemampuan berkomunikasi, terutama dengan yang berbeda latar belakang dan beradaptasi dengan lingkungan baru.
Sebab nantinya, tantangan yang akan dihadapi oleh peserta didik bukan saja berhadapan dengan bangsanya sendiri tetapi juga melibatkan warga dunia secara global yang tentu saja memiliki kemampuan yang beragam. Bahkan mungkin melebihi dari kapasitasnya sendiri.
Meningkatkan Kapabilitas Guru
Dengan adanya program guru penggerak yang nanti akan menjadi pengajar praktik tentu akan memudahkan sekolah untuk meningkatkan kapasitas serta kapabilitas para gurunya. Sebab individu tersebut merupakan guru yang memang berkarya di tempat itu, sehingga tidak perlu mengeluarkan dana untuk mencari praktisi dan cepat untuk membantu sekolah.
Tentunya secara tidak langsung akan mendapatkan pengalaman yang lebih kaya karena pada saat pelatihan pada umumnya guru penggerak juga terlibat pada proses pengalaman orang lain.
Dengan adanya sharing pengalaman serta kemampuan ini, lama-kelamaan institusi pendidikan tersebut juga akan semakin berkembang. Pasalnya setiap guru sudah memiliki kemampuan yang lebih profesional dibandingkan dengan sebelumnya. Sehingga setiap orang yang menitipkan anak untuk belajar di sana tentu akan merasa sekolah ini sudah memberikan yang terbaik untuk perkembangan anaknya.
Sekolah yang tidak mampu beradaptasi untuk membangun ekosistem pendidikan milenial akan tertinggal, dan pada akhirnya tentu saja tidak akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap anak didiknya. Padahal disitulah fungsi sesungguhnya sekolah, yaitu mengembangkan siswa yang menjadi pondasi bagi masa depan negara ini.
Oleh karena itu, mau tidak mau, siap tidak siap, pemimpin harus bergerak dan mendorong setiap mereka yang terlibat untuk memaksakan diri berkembang mengikuti zaman.
(Azl/Azl)
Halaman : 1 2