3. Membentuk Kelompok Membaca
Membentuk kelompok membaca juga baik dilaksanakan dalam pembelajaran berdiferensiasi. Hanya saja di dalam pelaksanaannya harus tetap memperhatikan perbedaan yang ada pada siswa. Mungkin ada siswa yang lebih suka membaca buku ilmiah, namun di sisi lain juga pasti ada siswa yang membaca buku non-ilmiah.
Di dalam melaksanakannya, guru tidak harus menentukan bacaan yang harus diselesaikan oleh siswa. Berikan mereka kebebasan untuk memilih buku yang ingin mereka baca. Dengan demikian, informasi yang diserap oleh siswa pun akan lebih maksimal.
Kemampuan membaca sendiri di dalam mata pelajaran bahasa sendiri sangat penting untuk diasah. Pasalnya, kemampuan tersebut merupakan kemampuan dasar yang pasti akan sangat berguna di masa depan siswa.
Kemampuan membaca yang diharapkan pada siswa bukan hanya kemampuan untuk membaca teks. Namun juga diharapkan dapat memahami informasi di dalam bacaan tersebut, menyampaikan review, melakukan refleksi, dan lain sebagainya. Itulah yang diharapkan dalam upaya peningkatan kemampuan membaca dalam mata pelajaran bahasa.
4. Fleksibel dalam Berkelompok
Guru tidak perlu terlalu kaku ketika membentuk kelompok siswa dalam pembelajaran berdiferensiasi ini. Jika terdapat siswa yang ingin pindah kelompok karena ia merasa lebih cocok dengan kelompok yang lainnya, guru perlu memberikan izin.
Misalnya terdapat siswa yang masuk di dalam kelompok phonics berdasarkan penilaian yang telah dilakukan oleh guru, tapi jika siswa tersebut ingin bergabung dengan kelompok lain karena suatu ketertarikan tertentu (karena tertarik pada buku tertentu, misalnya) maka guru pun tidak perlu melarangnya.
Nah, itulah beberapa tips implementasi pembelajaran berdiferensiasi dalam mata pelajaran bahasa.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(shd/shd)
Halaman : 1 2