Karakteristik Kepribadian Stabil
Stabilitas adalah kemantapan, kestabilan, keseimbangan, menciptakan suatu yang dinamis.Stabilitas kepribadian adalah kemantapan atau kekokohan pribadi yang positif dimana pribadi tersebut dapat mengendalikan emosi, percaya pada kemampuan diri, mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan baik serta mampu memecahkan konflik dengan bijak dan bersikap fleksibel.
Adapun karakteristik kepribadian stabil menurut Awalya (2012) diantaranya ialah :
1. Mampu mengendalikan emosi
Salah satu tolak ukur kepribadian yang stabil adalah kematangan emosi. Semakin matang emosi seseorang kian stabil pula kepribadiannya. Pengendalian emosi merupakan kunci kestabilan pribadi.
2. Mampu memupuk kepercayaan diri
Kepercayaan diri menentukan kualitas hidup seseorang, dan ini juga merupakan salah satu tolak ukur kepribadian. Individu dengan kepribadian yang stabil relative mudah diterima di lingkungan karena sifatnya yang mudah bergaul terutama dalam berkomunikasi.
3. Mampu bersosialisasi dan beradaptasi
Kemampuan bersosialisasi seseorang merupakan langkah awal dalam meniti kesuksesan yang ditentukan oleh banyaknya relasi yang sudah dijalin, banyaknya teman dan relasi mudah melakukan penyesuaian diri yang berbeda peristiwa dan sesuai dengan norma lingkunannya.
4. Mampu mengatasi masalah atau konflik
Semakin baik kemampuannya memecahkan konflik, maka kepribadiannya akan semakin seseorang stabil dan mengatasi konflik pada umumnya akan mudah mengatasi baik masalah di sekolah, rumah, atau tempat kerja.
5. Mampu bersifat fleksibel
Seseorang yang berkepribadian fleksibel maka perlu memiliki sifat fleksibel, tidak boleh memiliki sifat kaku. Sifat kaku hanya akan meningkatkan kecemasan dalam diri.
Nah, untuk melihat kepribadian siswa di sekolah bisa menjadikan karakteristik tersebut sebagai acuan. Akan tetapi, perlu disediakan alat ukur yang valid dalam mengetes kepribadian siswa. Jika guru bisa mengetahui karakteristik kepribadian siswa bisa dimanfaatkan untuk lebih dekat dengan siswa.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Kepribadian
Faktor-Faktor yang mempengaruhi kepribadian ada dua yaitu faktor dilihat secara internal dan ekternal. Faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian anak, yaitu:
1. Faktor internal
Faktor internal yaitu faktor yang bersala dari dalam seseorang itu sendiri. Biasanya merupakan faktor genetis atau bawaan. Maksudnya faktor genetis yaitu faktor yang berupa bawaan sejak lahir dan meruapakn pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki salah satu dari kedua orangtuanya atau bisa juga gabungan atau kombinasi dari sifat orangtuanya.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar orang tersebut. Faktor ini biasanya pengaruh yang berasal dari luar orang tersebut. Faktor ini biasanya pengaruh yang berasal dari lingkungan anak dimana anak mulai belajar untuk menyesuaikan diri dengan dunia sosialnya yaitu teman-temannya.
Selain faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian juga terdapat faktor yang menghambat pembentukan kepribadian antara lain:
1. Faktor Biologis
Faktor biologis merupakan faktor yang berhubungan dengan keadaan jasmani, atau seringkali pula disebut faktor fisiologis seperti keadaan genetik, pencernaan, pernafasaan, peredaran darah, kelenjar-kelenjar, saraf, tinggi badan, berat badan, dan sebagainya. Kita mengetahui bahwa keadaan jasmani setiap orang sejak dilahirkan telah menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan. Hal ini dapat kita lihat pada setiap bayi yang baru lahir. Ini menunjukkan bahwa sifat-sifat jasmani yang ada pada setiap orang ada yang diperoleh dari keturunan, dan ada pula yang merupakan pembawaan anak/orang itu masing-masing. Keadaan fisik tersebut memainkan peranan yang penting pada kepribadian seseorang.
2. Faktor Sosial
Faktor sosial yang dimaksud di sini adalah masyarakat ; yakni manusia-manusia lain disekitar individu yang bersangkutan. Termasuk juga kedalam faktor sosial adalah tradisi-tradisi, adat istiadat, peraturan-peraturan, bahasa, dan sebagainya yang berlaku dimasyarakat itu. Sejak dilahirkan, anak telah mulai bergaul dengan orangorang disekitarnya. Dengan lingkungan yang pertama adalah keluarga. Dalam perkembangan anak, peranan keluarga sangat penting dan menentukan bagi pembentukan kepribadian selanjutnya. Keadaan dan suasana keluarga yang berlainan memberikan pengaruh yang bermacam-macam pula terhadap perkembangan kepribadian anak.
3. Faktor Kebudayaan
Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masing-masing orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana seseorang itu dibesarkan.
Halaman Selanjutnya
Beberapa aspek kebudayaan….
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya