Contoh Pembentukan Karakter Anak

- Editor

Senin, 6 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Juli Sugianingsih, S.Pd., Guru di SDN Oro Oro Ombo Kota Madiun

Juli Sugianingsih, S.Pd., Guru di SDN Oro Oro Ombo Kota Madiun

Karakter setiap anak itu berbeda dan unik. Ada yang cenderung pendiam, pemalu, hingga pandai bersosialisasi. Namun, bukan berarti kita membiarkan anak tumbuh sifat tersebut. Sebagai guru atau orangtua, Anda masih bisa mengubah dan memperbaikinya. Tentunya, Anda tetap harus memperhatikan dan mengedepankan potensi anak. Dengan begitu, pembentukan karakter anak serta perkembangannya tidak hanya baik, tetapi juga berkualitas.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembangunan karakter. Anda wajib menyadari faktor tersebut agar anak tumbuh dan berkembang dengan karakter terbaik. Beberapa faktor tersebut antara lain pengasuhan/pendidikan, lingkungan, guru, dan teman sebaya. Lantas, bagaimana pengaruhnya? Misalnya, anak tinggal di lingkungan yang taat peraturan. Maka, anak juga akan menjadi pribadi yang disiplin & tanggung jawab.

Yuk ikut pelatihan bersertifikat 32JP dengan judul “Diklat Penyusunan Laporan PKG dan Tugas Relevan dengan Fungsi Sekolah”  dengan instruktur yang luar biasa. Selain itu setiap peserta mendapatkan fasilitas lengkap seperti materi pelatihan, e-sertifikat 32JP, full suport dari tim instruktur dan laporan pengembangan diri. Daftar Sekarang di link berikut https://online.e-guru.id/aff/40180/2280/checkout    dan dapatkan seminar gratis serta bonus lainnya.

Pendidikan karakter tidak kalah penting dari prestasi akademis. Itulah sebabnya, baik pihak guru, orangtua, dan masyarakat harus bekerjasama untuk membentuknya dalam diri anak sejak kecil. Berikut adalah contoh karakter yang bisa Anda kembangkan baik di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat:

Rasa Ingin Tahu

Terkadang, ada banyak pihak yang merasa terganggu dengan semua keingintahuan anak. Padahal, sifat semacam itu justru sangat bagus. Seperti halnya pendapat Samuel Johnson, penulis asal Inggris, mengatakan bahwa keingintahuan merupakan bagian dari kecerdasan. Artinya, sifat tersebut akan mengantarkannya menjadi pribadi yang berwawasan luas. Ini karena anak punya kemauan untuk mencari informasi dan mempelajarinya. Maka, Anda harus mendukungnya secara penuh.

Umumnya, kemauan belajar anak sangat meningkat. Mereka cenderung aktif bertanya dan merekam dalam otak. Hal tersebut merupakan nutrisi kecerdasan tersendiri. Sementara, tugas Anda adalah terus mendorong dan mengontrol anak agar mempelajari hal-hal baru. Misalnya, Anda bisa memberikan pertanyaan yang memantik rasa penasarannya.

Kemampuan Sosial

Anak tidak bisa lepas dari karakter ini. Kenapa? Karena setiap waktu, anak berinteraksi dengan orang lain, entah itu keluarga, teman, atau masyarakat. Dalam hal ini, anak butuh mengembangkan kemampuan sosial. Pembentukan karakter anak ini tentu berguna hingga dewasa kelak. Namun, tetap saja, mereka butuh arahan untuk meningkatkan skill tersebut sejak dini.

Biasanya, anak dengan kemampuan sosial yang baik cenderung lihai dalam mengatasi konflik. Bahkan, prestasinya juga tidak kalah dengan anak lainnya. Ini karena anak tersebut bisa beradaptasi dengan baik dan berpikiran terbuka. Sehingga, si anak dapat menyerap semua hal baru dengan mudah.

Resiliensi

Karakter selanjutnya adalah relisiensi. Sebenarnya, relisiensi tidak jauh beda dengan skill bersosialisasi. Skill ini merupakan suatu kemampuan untuk beradaptasi dengan siapapun, kapanpun, dan di manapun. Ketika anak memiliki kemampuan ini, hidup yang dijalani akan terasa mudah. Anak dapat melakukan berbagai tanpa kesulitan. Ini karena mereka menyesuaikan diri dengan situasi.

Umumnya, orangtua lebih memilih melindungi anak daripada membiarkan melakukan hal-hal yang dianggap asing. Padahal, cara tersebut dapat membatasi perkembangan dan pembentukan karakter anak. Maka, tugas Amda sebagai guru adalah mengimbangi hal tersebut dengan cara sebaliknya. Bagaimana? Yaitu dengan membiarkan anak untuk mengenal dan melakukan hal baru. Lambat laun, anak akan beradaptasi dengan apapun yang dihadapi. Namun, pastikan untuk selalu mengawasinya.

Halaman Selanjutnya

Integritas

Berita Terkait

4 Kalimat yang Dapat Menghambat Kesuksesan Anak, Namun Jarang Dipahami Orang Tua
Seleksi CPNS 2024 Diprioritaskan Penempatan IKN, Menteri: Seleksinya Ketat
Tuai Pro dan Kontra, Ada Isu Pramuka Akan Menjadi Mata Pelajaran? Simak Penjelasan Nadiem Makarim
Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban Modul 1 Guru Penggerak 2024 Bagian 2
Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban Modul 1 Guru Penggerak 2024 Bagian 1
Peran Penting Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi siswa
5 Strategi Sederhana Guna Meningkatkan Literasi dan Numerasi Siswa
Cara Menghitung Gaji Kenaikan Pensiunan Guru Terbaru
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 7 Mei 2024 - 10:56 WIB

4 Kalimat yang Dapat Menghambat Kesuksesan Anak, Namun Jarang Dipahami Orang Tua

Rabu, 17 April 2024 - 19:56 WIB

Seleksi CPNS 2024 Diprioritaskan Penempatan IKN, Menteri: Seleksinya Ketat

Senin, 8 April 2024 - 10:30 WIB

Tuai Pro dan Kontra, Ada Isu Pramuka Akan Menjadi Mata Pelajaran? Simak Penjelasan Nadiem Makarim

Kamis, 21 Maret 2024 - 08:13 WIB

Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban Modul 1 Guru Penggerak 2024 Bagian 2

Kamis, 21 Maret 2024 - 07:57 WIB

Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban Modul 1 Guru Penggerak 2024 Bagian 1

Selasa, 19 Maret 2024 - 11:32 WIB

Peran Penting Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi siswa

Selasa, 19 Maret 2024 - 11:06 WIB

5 Strategi Sederhana Guna Meningkatkan Literasi dan Numerasi Siswa

Selasa, 12 Maret 2024 - 10:46 WIB

Cara Menghitung Gaji Kenaikan Pensiunan Guru Terbaru

Berita Terbaru