Kedua, “Saya akan memberikan kamu uang jajan tambahan jika mendapatkan nilai bagus di sekolah”.
Sekali lagi, bahwa sekolah bukan satu-satunya tempat belajar bagi anak-anak. Bermain bersama teman juga lokasi strategis untuk belajar bagi kalangan anak-anak.
Jika dipandang dari sudut pandang orang tua, bermain mungkin hanya akan menghabiskan waktu dan mengurangi waktu belajar anak. Namun sebenarnya, bermain adalah dunia anak untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki.
Sehingga dikatakan oleh pakar pengasuhan anak bahwa memberikan dorongan dengan memberikan iming-iming uang agar memiliki nilai akademik di sekolah tidak disarankan. Jika apa-apa dilakukan untuk mencapai nilai akademik yang bagus di sekolah, dipercaya potensi anak justru tidak akan berkembang secara alami.
Justru ketika anak bermain, di situlah anak dapat mengembangkan potensi yang sebenarnya tanpa paksaan dari sisi manapun. Dan itu akan lebih baik bagi seorang anak.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa orang tua tidak boleh memfokuskan anaknya untuk meraih nilai yang tinggi di sekolah saja.
Nilai akademik yang bagus memang penting. Namun hal itu tidak segalanya. Jangan sampai potensi anak layu sebelum berkembang tersebab orang tua selalu memaksakan anaknya untuk mendapatkan nilai bagus di sekolah.
Orang tua harus terus mendukung potensi anak secara natural. Dan perlu diketahui bahwa jalur prestasi tidak hanya bisa diraih di sekolah, masih banyak aspek lain di dalam diri bocah yang bisa menjadi modal penting untuk meraih prestasi mereka.
Halaman Berikutnya
Ketiga, “Ayah dan Bunda tidak percaya kamu, apakah kamu…..
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya