4 Kalimat yang Dapat Menghambat Kesuksesan Anak, Namun Jarang Dipahami Orang Tua

- Editor

Selasa, 7 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nurwakhyuningsih/
Guru SD Negeri 02 Taman Kabupaten Pemalang

Nurwakhyuningsih/ Guru SD Negeri 02 Taman Kabupaten Pemalang

Kedua, “Saya akan memberikan kamu uang jajan tambahan jika mendapatkan nilai bagus di sekolah”.

Sekali lagi, bahwa sekolah bukan satu-satunya tempat belajar bagi anak-anak. Bermain bersama teman juga lokasi strategis untuk belajar bagi kalangan anak-anak.

Jika dipandang dari sudut pandang orang tua, bermain mungkin hanya akan menghabiskan waktu dan mengurangi waktu belajar anak. Namun sebenarnya, bermain adalah dunia anak untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki.

Sehingga dikatakan oleh pakar pengasuhan anak bahwa memberikan dorongan dengan memberikan iming-iming uang agar memiliki nilai akademik di sekolah tidak disarankan. Jika apa-apa dilakukan untuk mencapai nilai akademik yang bagus di sekolah, dipercaya potensi anak justru tidak akan berkembang secara alami.

Justru ketika anak bermain, di situlah anak dapat mengembangkan potensi yang sebenarnya tanpa paksaan dari sisi manapun. Dan itu akan lebih baik bagi seorang anak.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa orang tua tidak boleh memfokuskan anaknya untuk meraih nilai yang tinggi di sekolah saja.

Nilai akademik yang bagus memang penting. Namun hal itu tidak segalanya. Jangan sampai potensi anak layu sebelum berkembang tersebab orang tua selalu memaksakan anaknya untuk mendapatkan nilai bagus di sekolah.

Orang tua harus terus mendukung potensi anak secara natural. Dan perlu diketahui bahwa jalur prestasi tidak hanya bisa diraih di sekolah, masih banyak aspek lain di dalam diri bocah yang bisa menjadi modal penting untuk meraih prestasi mereka.

Halaman Berikutnya

Ketiga, “Ayah dan Bunda tidak percaya kamu, apakah kamu…..

Berita Terkait

Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru
Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan
Strategi Meningkatkan Kolaborasi Guru di Sekolah sebagai Kunci Sukses Pendidikan
Tantangan Guru dalam Mengelola Kelas dalam Pembelajaran Abad 21
Tips Ampuh Mengatasi Gangguan Kelas dan Jaga Fokus Siswa Tetap Optimal
Ciri-Ciri Guru Tidak Mampu Mengelola Kelas dengan Baik, Ini Solusinya!
Model-Model Pengelolaan Kelas yang  Inovatif Dapat Guru Gunakan di Kelas
Cara Pengelolaan Kelas yang Kreatif Mendorong Literasi dan Numerasi Siswa
Berita ini 168 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 12 September 2024 - 10:58 WIB

Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru

Rabu, 11 September 2024 - 21:34 WIB

Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan

Rabu, 11 September 2024 - 21:20 WIB

Strategi Meningkatkan Kolaborasi Guru di Sekolah sebagai Kunci Sukses Pendidikan

Selasa, 10 September 2024 - 12:28 WIB

Tantangan Guru dalam Mengelola Kelas dalam Pembelajaran Abad 21

Selasa, 10 September 2024 - 11:41 WIB

Tips Ampuh Mengatasi Gangguan Kelas dan Jaga Fokus Siswa Tetap Optimal

Berita Terbaru

Kurikulum Pendidikan

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Rabu, 13 Nov 2024 - 11:51 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis