4. Tulis metodologi
Bagian yang paling mudah dikerjakan tetapi juga merupakan bagian amat penting dari artikel ilmiah adalah metodologi. Penulis diminta untuk mencantumkan serta menjelaskan metode apa yang dipilih dalam sebuah penelitian yang diangkat.
Jelaskan secara singkat namun detail berkaitan dengan prose penelitian yang Anda lakukan. Mulai dari proses pengambilan sampel hingga luaran data yang didapatkan lewat metode tersebut.
Perlu diingat juga penulis diharapkan tidak menyertakan hasil analisis pada bagian metodologi.
5. Tulis hasil/temuan penelitian dan pembahasan
Setelah menjelaskan metodologi yang digunakan dalam sebuah riset, penulis bisa mulai menjelaskan panjang lebar mengenai hasil temuan dan pembahasannya. Tentu saja, pembahasan di artikel ilmiah dibuat lebih lugas dan singkat karena adanya keterbatasan halaman atau jumlah kata. Selain itu, tidak semua temuan atau hasil dalam sebuah karya tulis skripsi, tesis, atau disertasi bisa dimuat dalam satu artikel ilmiah. Simpan beberapa hasil untuk beberapa judul artikel ilmiah baru.
6. Tulis kesimpulan
Pembahasan hasil atau temuan riset akan dikembangkan lewat deskripsi atau narasi ilmiah dengan korelasi tertentu. Setelah itu, korelasi atau simpul ini tadi perlu dijelaskan pada bagian simpulan. Bagian ini berisi rangkuman dari pembahasan dan hasil serta keluarkan seluruh argumen atau asumsi ilmiah berdasarkan visi yang telah dibuat dengan hasil atau temuan terbahas.
7. Tulis Pendahuluan
Tips dan trik menulis artikel ilmiah selanjutnya yaitu tulis pendahuluan. Mengapa baru mulai menulis pendahuluan? Karena tadi kita menulis dari bidang pembahasan, maka dilanjutkan dengan menulis simpulan terlebih dahulu. Maka selanjutnya menulis bagian pendahuluan.
Untuk isi bagian pendahuluan ini secara teknis berisi tentang apa yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan serta gambaran umum lokasi atau subjek penelitian.
Penulisan pendahuluan akan lebih mudah dilakukan jika penulis telah membahas dan menyimpulkan temuannya. Sebab, di pendahuluan hanya perlu ditulis pertanyaan, dan jawabannya telah tersampaikan pada simpulan.
Lantas, penulis hanya perlu membuat pertanyaan “formalitas” yang relevan dengan bahasan dan simpulan tersebut. Hal ini dinilai lebih mudah dibandingkan dengan membuat pertanyaan terlebih dahulu sebelum menyimpulkan pembahasan. Namun ini kembali lagi, kepada pilihan Anda masing- masing.
8. Mengumpulkan daftar pustaka
Untuk dapat mengumpulkan dan menghimpun referensi atau daftar pustaka ini Anda dapat menggunakan aplikasi tambahan yang dikonversikan otomati ke Microsoft Word Anda, sehingga nanti saat Anda melakukan pengutipan secara otomatis daftar referensi akan tercatat. Sehingga tidak perlu mencatat satu persatu.
9. Tentukan Abstark
Perlu dicatat bahwa penulisan abstrak amat berbeda karena menggunakan font Italic dan menjorok rata ke dalam tulisan. Abstrak dibuat berbeda agar pembaca bisa tertuju padanya dan membaca ringkasan pada abstrak terlebih dahulu.
Pada umumnya Abstrak ditulis dalam satu paragraf dengan 10-20 kalimat atau 150-300 kata. Pastikan dalam abstrak tersebut memuat lengkap mengenai inti – inti dari isi artikel mulai dari latar belakang penelitian, metodologi, pembahasan, dan pemecahan masalah atau simpulan.
Halaman Selanjutnya
10. Menentukan judul yang menarik …
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya