Yuk kenali Pendidikan non-formal menjadi salah satu warna pendidikan di Indonesia yang turut mengembangkan potensi sumber daya manusia.
Pada dasarnya jalur pendidikan yang paling dikenal oleh masyarakat luas adalah jalur pendidikan formal yang meliputi sekolah formal mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK) sederajat, Sekolah Dasar (SD) sederajat, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat, Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat, dan perguruan tinggi.
Jalur pendidikan tersebut telah disebutkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003, selain pendidikan formal, juga terdapat pendidikan informal dan nonformal.
Berbeda dengan pendidikan formal dan non formal, pendidikan informal merupakan sebuah jalur pendidikan yang diperoleh dari keluarga dan lingkungan sekitar. Pendidikan informal ini tidak terfokus pada pembelajaran yang bersifat hardskill, namun lebih cenderung terkait pada pembelajaran berperilaku.
Apabila pendidikan formal merupakan jenis pendidikan yang terstruktur dan menjadi standar pendidikan pokok, sedangkan pendidikan informal bersifat lebih fleksibel untuk memberikan pembelajaran kecakapan hidup tambahan.
Maka pendidikan non-formal merupakan pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas peserta didik sebagai penambah dan pelengkap pendidikan formal.
Berikut ini adalah jenis-jenis pendidikan nonformal yang ada di Indonesia :
1. Pendidikan Keluarga
Pelibatan keluarga dalam pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam kesinambungan pembelajaran peserta didik.
Pendidikan yang telah diberikan di bangku sekolah formal akan terpupuk dengan baik apabila pihak keluarga ikut terlibat dalam pendidikan peserta didik.
Keluarga dapat terlibat dalam pendidikan formal peserta didik dengan berbagai cara, mulai dari mengikuti kelas orang tua/wali, menjadi anggota komite sekolah, hingga memfasilitasi kegiatan penguatan pendidikan anak di satuan pendidikan.
2. Pendidikan Anak Usia Dini (Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak)
Pendidikan Anak Usia Dini atau yang lebih dikenal dengan PAUD ini merupakan salah satu jalur pendidikan yang tergolong dalam pendidikan nonformal.
Sesuai dengan namanya, peserta didik pada jalur ini merupakan anak-anak yang masih berusia di bawah usia sekolah formal berkisar antara 2-6 tahun.
Keberadaan PAUD ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa untuk menghadapi sekolah formal sehingga diharapkan dapat mengurangi angka tinggal kelas di sekolah karena diasumsikan anak akan menjadi lebih siap untuk menerima pendidikan di sekolah.
3. Taman Baca Masyarakat
Taman baca ini menjadi sarana atau fasilitas yang menyediakan bahan bacaan untuk mesyarakat sekitar. Bahan bacaan yang disediakan dapat berwujud buku, komik, majalah, koran, tabloid, dan lain sebagainya.
Melalui Taman Baca Masyarakat (TBM) ini diharapkan dapat menumbukan minat baca pada masyarakat sekitar sehingga mampu memperkaya pengalaman literasi agar menjadi generasi yang cerdas dan berpengetahuan luas.
Selain itu melalui TBM ini juga diharapkan dapat menjadi sarana literasi bagi peserta didik untuk membantu menyelesaikan tugas.
Idealnya TBM terdiri atas beberapa sarana, yaitu saranan utama seperti ruangan, rak buku dan buku. Kemudian sarana administrasi yang berisi buku tamu dan buku peminjaman. Didukung dengan adanya sarana pendukung seperti komputer internet. Dapat pula ditambahkan dengan arena bermain dan pondok baca.
4. Pendidikan Keaksaraan
Pendidikan keaksaraan ini merupakan wujud dari respon untuk terus menurunkan angka buta aksara di Indonesia.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari sering melibatkan kemampuan baca tulis, entah untuk membaca papan nama lokasi atau sekedar membalas pesan singkat dan bermain media sosial.
Pendidikan keaksaraan ini pada umumnya terdiri atas pendidikan keaksaraan dasar dan lanjutan. Pendidikan keaksaraan dasar ini berfokus pada pengenalan kode-kode huruf, membaca, dan menulis, yang kemudian apabila sudah dinyatakan lulus maka dapat dilanjutkan dengan pendidikan keaksaraan lanjutan.
5. Pendidikan Keterampilan dan Pelatihan Kerja/Kursus
Pelatihan kerja atau kursus ini merupakan salah satu alternatif yang dipilih oleh sebagian orang untuk menjadi lebih terampil dalam suatu bidang yang diinginkan.
Kursus dapat diselenggarakan oleh lembaga pemerintah atau lembaga yang berdiri secara mandiri untuk memberikan tambahan keterampilan bagi yang membutuhkan.
Secara umum, kursus ini dibagi menjadi 2, yaitu kursus akademik dan praktis. Kursus akademik merupakan pendidikan yang berfokus pada peningkatan keterampilan dan kapasitas intelektual dalam bidang tertentu seperti keterampilan bahasa asing, pelatihan komputer, dan lain sebagainya.
Sedangkan kursus praktis berfokus pada pelatihan yang bersifat praktik secara langsung, misalnya menjahit, tata rias pengantis, otomotif, mengemudi, perhotelan, dan lain sebagainya.
6. Pendidikan Kesetaraan
Pendidikan kesetaraan atau yang lebih sering dikenal dengan kejar paket ini menjadi salah satu alternatif pilihan bagi warga yang ingin bersekolah setara pendidikan formal (SD-SMA) di usia yang sudah cukup dewasa.
Banyak yang menjadikan kejar paket ini sebagai kepentingan mencari pekerjaan, khususnya bagi lulusan SMP yang ingin mendaftarkan pekerjaan dengan syarat pendidikan minimal SMA sederajat.
Program kejar paket terdiri atas tiga jenis, yaitu paket A, B dan C yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan kesetaraan dengan masing-masing pendidikan formal.
Program paket A merupakan program kejar paket setara SD yang terdiri atas 2 tingkatan, dimana tingkatan satu berfokus pada kemahiran dalam literasi baca tulis dan angka, sedangkan tingkatan 2 berfokus pada penguasaan fakta, konsep dan data secara bertahap.
Program paket B ini setara dengan SMP yang juga dibagi menjadi 2 tahap sebagai kelanjutan dari tahap 1 dan 2 di program paket A.
Tingkatan tiga ini berfokus pada peningkatan keterampilan dalam berpikir dan bertindak logis dan sesuai etika, sedangkan tingkatan 4 berfokus pada pengolahan informasi untuk kemudian diterapkan dalam sebuah karya
Kelanjutan dari program paket B ini adalah program paket C atau setara SMA sederajat. Program paket C ini juga terdiri atas 2 tingkatan, yaitu tingkatan 5 yang diharapkan dapat menciptakan peserta didik yang mampu mengkomunikasikan konsep secara lebih ilmiah.
Kemudian di tingkatan 6, peserta didik diharapkan memiliki ketrampilan fungsional yang etis sehingga mampu dan siap untuk terjun di dunia kerja.
7. Pendidikan lain yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik
Pendidikan lain yang merupakan bagian dari pendidikan nonformal antara lain yaitu Pendidikan kecakapan hidup, Pendidikan Kepemudaan, Pendidikan Pemberdayaan Perempuan dan lain sebagainya.
Berbagai macam wujud pendidikan nonformal di atas dapat menjadikan gambaran nyata hadirnya berbagai fasilitas pendukung pendidikan formal yang ada.
Sebagai pendamping pendidikan formal, pendidikan nonformal tidaklah menjadi pendidikan yang wajib untuk diikuti oleh semua peserta didik, namun menjadi pilihan bagi peserta didik yang ingin mengembangkan keterampilannya.
Selain sebagai pendamping, pendidikan nonformal juga hadir sebagai alternatif pendidikan formal bagi masyarakat khusus melalui program kejar paket yang telah disesuaikan dengan tingkatan pendidikan masing-masing.
Melalui kehadira pendidikan nonformal ini diharapkan peserta didik dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia dengan baik sebagai upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia.
Untuk menambah wawasan lebih lanjut, anda dapat mengikuti pelatihan dari eguruid, salah satunya dengan judul Membuat E-Modul Interaktif dn Menarik Melalui Book Creator. DAFTAR SEKARANG!